Chapter 8

23 4 0
                                    

Happy Reading😉

🌈🌈🌈

Azea memicingkan mata sekilas ke arah Agas. "Lo seriusan gak ada duit?" tanyanya.

Agas menganggukan kepalanya cepat. "Beneran sumpah, dompet gue juga kayaknya jatuh waktu dikejar kemaren."

"Dikejar siapa?" tanya Azea pelan.

Agas menggaruk tengkuknya gusar, tidak seharusnya ia menceritakan kejadian malam itu pada Azea atau mungkin ini bukan saat yang tepat untuk gadis di hadapannya ini tau.

Sadar tidak mendapat jawaban, Azea menyenggol pelan bahu Agas. "Ditanyain malah diem."

"A-anu waktu itu dompet gue kayaknya jatuh waktu gue dikejar anjing," jelas Agas.

Azea mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.

"Terus lo tinggal dimana?"

"Tadinya gue ngekos di depan kampus tapi tadi pas gue ke sana ternyata bangunannya udah nggak ada, kayaknya diganti sama bangunan caffe deh."

Azea membulatkan matanya, terkejut dengan jawaban yang Agas berikan. "Lo ngelindur ya? Orang itu caffe udah ada disana sejak gue masih SD kok! Jangan ngada-ngada deh lo!"

"Gue serius! Gue juga kuliah disana dan gue tau gimana seluk beluk kampus itu." Agas masih kekeh dengan pendapatnya.

"Terus lo sekarang mau tinggal dimana?" tanya Azea dengan nada tenang.

Sedang yang ditanya hanya menghela nafas seraya memainkan ujung kaosnya.

"Gak tau, gue bener-bener gak kenal siapapun disini. Rasanya gue kayak ada di tempat yang beda banget," jawab Agas setelahnya.

"Eum, kalo lo mau, lo bisa tinggal disini sementara waktu sampe lo ada duit buat cari kos atau apartemen lain," kata Azea yang kini menatap penuh kearah Agas.

"Lo serius mau nampung gue disini?" tanya Agas memastikan.

Azea mengangguk singkat seraya mengambil kamera yang ia letakkan di dalam nakas samping televisi.

Agas berjalan mendekat kearah Azea yang kini sibuk mengutak-atik kamera dengan merk ternama itu.

"Itu apa? Kok bentuknya kayak kamera?" tanyanya penasaran yang membuat gadis di depannya kini memutar mata malas.

"Ya ini emang kamera! Kayak baru liat aja lo."

Agas masih memasang raut bingung sesaat sebelum flash kamera menyorot kearahnya.

Ckrek!

Azea berhasil menangkap gambar Agas yang menampilkan ekspresi kaget pemuda itu.

"Hahaha ekspresi lo lucu banget anjir hahaha," tawa Azea pecah saat ia melihat hasil bidikannya, membuat Agas yang penasaran pun langsung bergeser ke samping Azea.

"Eh kok fotonya bisa berwarna gini?" tanya pemuda itu setelah berhasil mengambil kamera dari tangan Azea.

Gadis di sampingnya kini mengerutkan dahinya, heran dengan pertanyaan Agas yang sangat tidak penting menurutnya.

"Eh seriusan ini kok bisa berwarna gini fotonya? Apa di dalem kamera ini ada tintanya?" Agas masih memperhatikan kamera itu dengan seksama, matanya tak lepas dari kamera yang menunjukkan gambar dirinya itu.

"Hah? Tinta?"

"Iya tinta, ituloh yang kayak cairan berwarna gitu."

Azea menatap Agas dengan pandangan yang sulit diartikan, sebenarnya pemuda di hadapannya ini berasal darimana? Kenapa tingkahnya sangat aneh? Kenapa seolah-olah ia hadir dari dimensi yang berbeda?

222Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang