HAPPY READING💜
Disebuah kediaman milik keluarga Atmajaya. Keluarga yang sangat harmonis dan selalu terpandang baik oleh tetangganya. Karena Bramantyo tidak ingin jika nama baik keluarga nya di pandang buruk oleh orang sekitar.Mentari pagi mulai menampakkan cahaya nya. Hari ini adalah hari senin, seorang cowok berparas tampan yang sedang bersiap-siap memakai pakaian sekolah. Sebelum berangkat sekolah ia membiasakan makan pagi bersama keluarganya terlebih dahulu.
"Pagi, Mom Dad," sapa Nathan setelah ia hendak duduk di meja makan.
"Pagi juga sayang, tumben kamu ga telat bangunnya?" tanya Amanda, yang ia panggil dengan sebutan Mommy.
"Aku kan anak rajin Mom, yakali aku telat bangun. Lagian kan sekarang hari senin nanti kalau telat aku bisa kena hukum deh," jawab Nathan dengan mantapnya.
Amanda cuma tersenyum apa yang putranya jelaskan, karena Amanda tahu jika putranya sudah semakin dewasa.
Mereka menikmati makanan yang ada di meja, tidak ada lagi yang berbicara selagi makan. Karena keluarga Atmajaya manjaga attitude saat sedang makan.
"Sell kamu berangkat sama Kakak atau di anter sama supir?" tanya Nathan sehabis semuanya selesai makan.
"Aku di antar sama supir aja kak," jawab Gisell dan ia langsung berpamitan dengan Mommy dan Dady.
Sehabis itu pula Nathan ingin beranjak dari meja makan tetapi ada satu makhluk yang menghalang nya untuk berdiri. Ya, siapa lagi kalau bukan adik bungsu nya itu.
"Kak Athan tunggu jangan beldili dulu. Kak,"
"Ada apa sih cil? Kak Nathan kan mau berangkat sekolah dulu,"
"Kak kalau aku besal aku mau sekolah juga ya bial pintel, tapi ga kayak Kakak pintel ngebohong Hahaha,"
"Astagfirullah untung stok sabarnya kakak banyak cil,"
Lily memang dekat dengan Nathan dan ia tidak bisa di pisahkan walaupun Lily sering jadi bahan jahilan oleh Nathan. Lily memang masih berusia tiga tahun, ngomong nya pun masih cadel.
Nathan memang sayang ke adik-adiknya itu, bagi Nathan adiknya adalah hal yang perlu dia jaga sebaik mungkin, disatu sisi Nathan juga seorang kakak laki-laki di keluarga Atmajaya.
***
Nathan adalah murid yang sangat nakal disekolahnya tetapi ia tidak pernah cabut dalam hal apapun. Nathan bersekolah di SMA Taruna Bangsa. Sekolah unggul di Jakarta Selatan.
Sesampainya disekolah, ada saja yang tersenyum kepada Nathan, apalagi itu dari kaum wanita.
"Hai Nathan, kok tambah ganteng aja sih," sapa salah satu siswi SMA Taruna Bangsa.
"Makasih," jawab Nathan dengan seperlunya saja
Nathan yang melanjutkan langkah nya hingga kelas, tiba tiba ada seseorang yang menabrak dada bidang miliknya.
"Eh lo bisa ga sih jalan pake mata!" ketus Wanita itu.
"Lah kok gue sih, yang nabrak gue kan elo," jawab Nathan tak mau kalah.
"Iss awas ya lo!" jawab Wanita itu dengan murka nya.
Tiba-tiba saja teman Nathan datang, bukan nya melerai tetapi temannya hanya diam saja. Ya, Nathan dan teman-tenannya adalah Anak IPS, menurutnya anak IPS itu santuy.
"Weii diam diam bae ngopi napa ngopi," ucap Dika dengan santai nya, lalu ia tertawa berbahak-bahak.
Tak sempat melanjutkan perdebatan dengan Cewek tadi. Cewek itu langsung beranjak pergi tanpa mempedulikan lawakan dari temannya Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan
Teen FictionNathan Pramudya Atmajaya. Cowok berparas tampan yang mampu membuat semua cewek terpesona padanya. Dia hanya tertarik pada satu wanita cantik yang satu sekolahan dengan nya. Walaupun ia sering di abaikan tetapi ia tidak pernah menyerah sehingga ia h...