Makasii banyak semuanya, jujur panda jadi sedikit lebih baik, sekali lagi bener bener makasiii atas dukungan dan ucapan semangat kalian🤗🤗Happy reading~
.
.
.
Flashback
Pagi itu hyunjin mengajak felix untuk berjalan jalan dulu disekitar rumah jisung. Memperkenalkan beberapa tempat yang sering jisung kunjungi didaerah tersebut.
Cuaca sedang bagus saat itu, jadi mereka memulainya dengan hanya berjalan jalan di trotoar.
"Hyunjin?" Ujar felix tiba tiba.
"Yap? Tunggu... Kau lelah? Wajahmu sedikit pucat, sebaiknya kita beristiraha dulu sebentar. Kemari..." Hyunjin berbalik dan berucap seperti itu. Kemudian Hyunjin menggenggam pergelangan tangan felix dan menuntunnya ke sebuah kursi dibawah dekat sana.
"Aku baik baik saja hyunjin, hanya tidak terbiasa dengan suara bising jalanan. Apa seoul memang seramai ini?"
"Hmm.. kota seoul itu sibuk, banyak orang berbondong bondong untuk pergi bekerja, berbelanja, bahkan banyak turis pun datang kemarin untuk berlibur. Jadi ya ramai dan tak pernah sepi"
"Mau kubelikan minum? Jalan sedikit kesebelah kananmu ada vending machine."tawar hyunjin pada felix.
"Ah, tidak perlu, nanti saja. Setelah ini kita akan kemana?"
Hyunjin berfikir sebelum akhirnya dia menyarankan taman dekat sungai han karena disana tidak akan terlalu ramai dan berisik.
Felix pun setuju, dan mereka pun pergi menggunakan bus kesana.
.
."Apa masih pusing?"
Felix menggeleng seraya berkata tidak.
"Kau tau hyunjin, kehilangan penglihatan ini membuat indra pendengarku sedikit lebih sensitif, terkadang dengungan demi dengungan yang terdengar bisa membuatku pusing. Itu kenapa aku tidak bisa dengan suara suara ramai kendaraan seperti tadi."
"Apa disini cukup ramai untukmu?"
Pertanyaan hyunjin hanya di balas gelengan. Mereka pun bercengkrama ringan. hyunjin menjelaskan pemandangan yang dilihatnya disana dan beberapa sejarah yang ia tau mengenai sungai han. Felix setia mendengarkan dan beberapa kali menimpali dengan pertanyaan.
.
.
Sore menjelang mereka kembali berjalan jalan, tentunya searah dengan arah menuju cafe dimana jisung bekerja.
Di perjalanan hyunjin mendapat telfon dari manajernya, membicarakan schedulnya untuk esok hari. Tanpa memperhatikan sekitar, ia terus berjalan sambil asik menerima telfon. Felix tertinggal begitu saja di depan sebuah toko alat musik, ia berusaha mencari keberadaan hyunjin namun tak mendapatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Brother
FanfictionKarena 'brother' tidak melulu mengenai saudara sedarah atau satu keturunan dalam silsilah keluarga. lebih dari itu, dia yang selalu ada disampingku menemani susah senang dan kesepianku - Jisung Terima kasih, sudah menjadi kacamata kehidupan dan my...