PART 03 | Confusing

33 5 0
                                    

     Seorang gadis tengah duduk di balkon kamarnya, menatap langit yang cerah sambil meminum segelas minuman rasa anggur.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pintu membuat dirinya menoleh ke belakang, ia melihat seorang pria tengah berdiri yang masih memegang knop pintu.

"Di bawah ada Taeyong, dia ingin bicara denganmu" ucap pria itu yang tak lain adalah kakaknya, Johnny.

Mendengar nama Taeyong, jantungnya berdegup kencang. Ia tidak bisa menetralkan rasa gugup ini. Namun dengan segenap keberanian, ia berjalan ke lantai dasar untuk menemui pria itu.

Baru sampai di ujung tangga, ia bisa melihat Taeyong tengah berbincang sesekali tertawa bersama Johnny. Tatapan mereka bertemu, tawa pria itu luntur. Wajah datarnya kembali menghiasi wajah tampannya.

Ia duduk di samping kakaknya, Johnny. Matanya lurus melihat ke bawah, enggan untuk melihat wajah Taeyong.

"Anna?".

Gadis yang bernama Anna itu terkejut ketika namanya dipanggil, ia masih tidak berani menatap pria yang baru saja memanggilnya.

"Taeyong duduk di depanmu, bukan dilantai" celetuk Johnny terkekeh.

Matanya melebar, ia menatap Johnny. Namun tatapannya dihiraukan oleh Johnny.

Taeyong menghela nafas, "Aku mau bicara".

Seperti peka terhadap situasi, Johnny pergi meninggalkan adiknya bersama temannya, berdua. Ia pergi ke lantai atas menuju kamarnya, ia yakin adiknya tidak akan apa-apa jika ditinggalkan bersama temannya, Taeyong.

Setelah Johnny pergi, mereka berdua saling terdiam, tidak ada yang berbicara.

"Come on! jantungku, tenanglah", batin Anna.

Anna memberanikan diri menatap pria yang kini berada di hadapannya, ia bisa melihat pria itu tengah menatapnya. Untuk kesekian kalinya tatapan mereka bertemu. Namun tatapan Taeyong sudah tidak menatap matanya lagi, kini pria itu menatap bibir ranum Anna.

"Hei! Apa yang kau lihat? Dasar mesum!". Anna kembali membatin, ia tidak berani untuk berbicara langsung pada pria itu.

"Anna?" panggil Taeyong.

Anna tidak menjawab Taeyong, ia hanya menatap pria itu.

Taeyong memejamkan matanya sebentar, "Ucapan ku yang kemarin, Yes or No?".

"Em.. itu.. aku tidak tahu. Aku tidak mengenalmu" ucap Anna seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Taeyong menatap lekat mata Anna, "Tujuan kita menjalani hubungan itu untuk lebih mengenal satu sama lain".

"Kita?".

"Yes, kita bisa lebih mengenal satu sama lain ketika kita sudah dating".

"Kau bicara dulu sama Kak Johnny".

Taeyong menghela nafas gusar, "Aku tidak akan menjadikanmu kekasihku jika tidak ada persetujuan Johnny. Aku sudah bicara dengannya, dia tidak masalah, selama aku tidak menyakitimu dan kau aman di sisi ku".

Perkataan Taeyong membuat dirinya bungkam. Bibirnya tertutup rapat, matanya menatap pria yang baru saja mengatakan sesuatu yang membuat dirinya tak bisa berkata apapun.

"Aku tidak bisa".

Taeyong menatap tajam Anna, "Aku tidak menerima penolakan".

Anna membatin, "Apa yang baru saja dia katakan? Cih! Pria macam apa dia?!".

"Sudah ku bilang! Aku tidak bisa!" ketus Anna seraya beranjak dari duduknya.

"Terima saja!" teriak seorang pria di lantai atas, terlihat pria itu tertawa sambil memeluk toples yang berisi makanan, pria itu adalah Johnny.

Anna terkejut dengan apa yang baru saja kakaknya katakan, "Kak! Aku tidak mengenalnya!".

Johnny berjalan mendekati Anna, lalu berbisik tepat di telinga kanan adiknya itu. "Kakak tahu bagaimana dia, terima saja. Untuk urusan cinta, kau bisa mencintainya secara perlahan".

••••

Kini Anna duduk terdiam diujung kasur di samping kakaknya. Sejak Taeyong pamit pulang, Johnny menarik tangannya menuju kamar Johnny.

"Kak, aku tidak bisa" lirih Anna.

"Aku tahu kau tidak mengenalnya, tapi kakak mengenalnya. Meskipun dia tsundere, tapi percayalah dia tulus mencintaimu".

Anna mengerucutkan bibirnya dan memeluk tangan kekar Johnny, "Kak, aku tidak mau dipaksa".

Johnny menghela nafas, "Baiklah, terserah padamu".

At night...

"John!".

Terdengar suara langkah kaki di depan kamarnya, pintu terbuka, tampaklah Johnny tengah bermain dengan ponselnya.

"Kenapa Taeyong mempunyai ID Line ku?" tanyanya to the poin.

Johnny terkekeh, "Dia baru saja memintanya padaku".

Anna membelalakkan matanya kaget, "Are you kidding me? Oh my God John!".

"Why?" ucap Johnny dengan halis kirinya terangkat ke atas.

Anna beranjak dari duduknya dan sedikit mendorong Johnny keluar, "Kau menyebalkan! Pergi!".

Blam!

Pintu tertutup dengan keras, ia tidak habis pikir dengan kakaknya itu. Johnny terlihat sengaja mendekatkan Anna dengan temannya itu.

Anna berjalan menuju kasur dengan menghentakkan kakinya, ia kesal dengan apa yang kakaknya lakukan. Dengan seenaknya Johnny memberi ID Line nya kepada Taeyong. Sungguh, ia tidak mengenalnya.

Setelah kejadian kemarin siang, ia merasa Taeyong bukan pria yang hangat. Terlihat ketika Anna akan berterimakasih, namun pria itu pergi begitu saja.

A few moments later...

Sebuah ponsel yang tergeletak di atas meja sesekali berbunyi. Ia penasaran siapa yang mengirim pesan, tapi ia takut jika yang mengirimnya pesan adalah pria dingin temannya Johnny.

Setelah pertengkaran pikiran dan hatinya, ia meraih ponsel itu. Ia takut jika itu pesan penting. Ternyata dugaannya benar, pria itu kini mengirimnya pesan.

taeyonglee
Na

annasuh
?

taeyonglee
G

Anna membatin, "Menyebalkan!".

Ia tidak berniat membalas pesan pria itu. Anna kembali meletakkan ponselnya di atas nakas, membaringkan tubuhnya di kasur lalu menarik selimut hingga menutupi perutnya dan tidur.

••••







×
×
×
✖️ DON'T COPY PASTE ✖️

Suci Lusiana Putri
Rabu, 15 Juli 2020

With You | LTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang