PART 02 | He?

34 6 4
                                    

Seoul, Korea Selatan.

     Sudah genap satu minggu Anna menetap di Seoul. Seperti yang dikatakan kakaknya sebelumnya, kakak laki-lakinya itu menjemputnya di bandara, meskipun sekitar 30 menit Anna menunggu kakaknya itu.

Selama satu minggu ini, yang dilakukan Anna hanyalah diam di rumah. Kakak laki-lakinya sibuk dengan teman-temannya yang selalu datang ke rumah.

Johnny Suh, kakak laki-laki Anna. Usia mereka terpaut 5 tahun, Anna berusia 20 tahun sedangkan Johnny berusia 25 tahun. Anna memanggil kakaknya itu dengan panggilan Kak Johnny. Namun ketika ia sedang kesal pada kakaknya itu, ia selalu memanggil Johnny dengan panggilan John tanpa embel-embel kakak.

"Kak, aku mau makan" ucapnya di sambungan telepon, karena saat ini Johnny tidak ada di rumah.

"Kau mau apa? Nanti temanku akan mengantarkannya ke rumah" jawab Johnny di seberang telepon.

"Terserah, yang penting perutku kenyang".

Setelah mengatakan itu, panggilan telepon di putuskan secara sepihak.

Saat ini Anna tengah duduk di taman belakang rumahnya, taman belakang rumah adalah tempat ternyaman kedua setelah kamarnya. Ia bisa merasakan angin yang berhembus menerpa wajahnya.

Dua puluh menit kemudian, bel rumahnya berbunyi. Anna berjalan setengah berlari menuju pintu utama, ia tidak langsung membukanya melainkan mengintip di jendela samping pintu utama untuk melihat siapa yang datang.

Ternyata yang datang kerumahnya seorang pria yang tengah berdiri didepan pagar rumahnya dengan kedua tangannya yang membawa sesuatu.

Anna membatin, "Bukankah itu teman Kak Johnny?".

Tanpa berpikir panjang, ia langsung membuka pintu dan berlari untuk membuka pagar rumahnya. Pria itu menatapnya dengan sorotan mata yang tajam dan tak lupa wajahnya yang tidak mengeluarkan ekspresi apapun, dalam artian datar.

Kini pria itu sudah dihadapannya, tanpa mengatakan apapun pria itu langsung menyerahkan sesuatu yang dirinya bawa tadi. Anna yakin, jika itu adalah makanan yang Kak Johnny ucapkan di telepon.

"Thank you...". Perlahan suara Anna mengecil ketika melihat pria itu melenggang pergi tanpa mengatakan apapun padanya.

"Berasa di kulkas, very cold" gumamnya.

Ia menutup pagar lalu berjalan memasuki rumahnya dan berjalan ke dapur untuk memakan makanan yang teman Kak Johnny bawakan. Setelah dibuka, ternyata isinya makanan favorit Anna.

Anna tersenyum, "Kak Johnny masih ingat makanan Korea favoritku, so sweet haha".

Ia langsung menyantap makanan tersebut. Sekitar 15 menit berlalu, ia selesai menghabiskan makanannya. Anna membereskan sisa makanannya, lalu ia kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur king size nan empuk.

••••

Johnny bersama teman-temannya datang kerumahnya dengan mengendarai mobil masing-masing. Rumahnya terlihat gelap, lampu-lampu masih belum menyala, padahal hari sudah mulai malam.

Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, ia memasuki rumahnya diikuti teman-temannya. Johnny menyalakan lampu-lampu rumahnya sedangkan teman-temannya menuju ruang keluarga kemudian bermain game dan memakan makanan yang mereka beli di supermarket. Johnny berjalan ke lantai atas menuju kamar adiknya yang berada di samping kamarnya.

Tok! Tok! Tok!

Johnny mengerutkan dahinya bingung, tidak ada sahutan. Ia berpikir jika adiknya itu tertidur, jika adiknya keluar rumah itu tidak mungkin, karena adiknya belum mengenal siapapun selain Johnny dan teman-temannya.

Johnny membuka pintu kamar adiknya dengan pelan, kepalanya sedikit mengintip ke dalam.

"Anna?".

Ia melihat seorang gadis tengah meringkuk di atas kasur. Sudah ia duga, adiknya tertidur. Johnny berjalan mendekati kasur, lalu duduk di tepi ranjang. Ia mengelus rambut Anna pelan, ia sangat menyayangi adiknya itu.

Merasa terusik dengan apa yang Johnny lakukan, Anna mengerang, matanya terbuka secara perlahan, matanya langsung disuguhkan dengan pemandangan kakaknya yang tengah menatapnya dan tak lupa senyumnya yang merekah.

"Kak".

"Sudah makan?"

Anna mengangguk pelan.

"Ayo ke bawah, ada teman-teman kakak. Mereka mau bertemu denganmu, katanya rindu" ucap Johnny terkekeh.

Anna mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap Johnny, "Rindu? Haha me too. Baiklah, aku mandi dulu".

Pria itu mengangguk lalu meninggalkan adiknya yang masih duduk di atas kasur. Setelah Johnny menutup pintu, Anna berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Hanya 20 menit yang Anna butuhkan untuk membersihkan tubuhnya. Ia langsung berjalan ke lantai dasar, matanya disuguhkan dengan 4 orang pria tampan, termasuk kakaknya.

Keempat orang itu adalah Taeyong, Jaehyun, Mark, termasuk Johnny.

"Anna! Cepat kesini!" teriak seorang pria yang tengah bermain game bersama kakaknya, Johnny.

Anna tersenyum seraya berjalan menuju pria yang baru saja memanggilnya.

"Kak Mark? Benar?" ucap Anna sedikit ragu.

Ia takut salah orang, sudah lama ia tidak bertemu dengan teman-teman kakaknya.

Orang yang disapa Mark itu tersenyum, "Sudah ku bilang beberapa kali, jangan memanggilku Kak Mark, kita hanya beda satu tahun saja".

"Baiklah, Mark".

Anna berjalan menuju single sofa lalu mendaratkan bokongnya di sofa itu. Ia melihat keempat wajah teman-teman kakaknya, ia masih belum hafal betul teman-teman kakaknya itu.

Ketika matanya melihat lurus ke depan, ia melihat seorang pria tengah duduk dan menatapnya. Mata mereka bertemu, tidak ada yang mengalihkan pandangannya satu sama lain. Sorot mata pria itu tajam, rahangnya yang tajam, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, sangat tampan.

Anna membatin, "Tampan sekali. Ah tidak! Tidak! Apa yang aku pikirkan?".

"Kenapa kalian saling menatap?" celetuk Jaehyun, pria tampan dengan warna kulit khasnya yang terlihat sexy.

Semua orang yang ada di ruang keluarga itu langsung melihat kedua orang yang tengah menatap satu sama lain itu.

Anna mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia menjadi salah tingkah. Sedangkan pria itu hanya diam, tidak berekspresi apapun.

Johnny terkekeh, "Taeyong, dia yang tadi mengantarkan makanan padamu".

"Yeah i know" ucap Anna masih memalingkan pandangannya.

Hening, tidak ada yang berbicara. Johnny dan Mark kembali sibuk dengan game nya, sedangkan Jaehyun sibuk berkutat dengan ponselnya. Namun beda dengan Taeyong yang duduk di seberang seorang gadis yang salah tingkah itu.

"John" panggilnya.

Orang yang dipanggil John adalah Johnny, Johnny hanya mendehem karena mata dan tangannya masih sibuk bermain game.

"Aku mau adikmu menjadi kekasihku".

••••






×
×
×
❌ DON'T COPY PASTE ❌

Suci Lusiana Putri
Senin, 13 Juli 2020

With You | LTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang