PART 04 | Date

26 4 0
                                    

     Sinar matahari menembus melewati jendela, membuat seorang gadis yang tengah berjelajah di alam mimpi membuka matanya secara perlahan. Matanya sudah terbuka sempurna, ia menguap seraya merenggangkan tubuhnya. Matanya menatap langit-langit kamarnya, lalu menatap ke arah jendela yang menampilkan pemandangan kota Seoul.

Sepuluh detik kemudian ia bangkit dari tidurnya dan merapihkan kasurnya, sudah menjadi kebiasaannya selama hampir dua minggu ini di Seoul. Karena jika kamarnya terlihat berantakan, ia akan menerima sesuatu yang membuat gendang telinganya sakit. Ya! Johnny akan memarahinya.

Ia berjalan ke kamar mandi hanya untuk sekedar membasuh wajahnya dan menggosok gigi sambil bersenandung, sesekali tubuhnya menari ke kanan dan ke kiri. Setelah selesai, ia berjalan ke lantai dasar untuk sarapan. Di meja makan sudah tertata rapi berbagai macam menu makanan, tapi ia tidak mendapati Johnny di meja makan.

"Kak! Where are you?!" teriak Anna sambil melihat seluruh penjuru dapur.

"Aku sedang di toilet, wait a minute!".

Mendengar itu, Anna langsung duduk di kursi meja makan. Sambil menunggu Johnny, ia melihat satu persatu makanan yang ada di hadapannya.

Good job my brother!, batinnya.

Tiga menit kemudian Johnny datang dengan menepuk-nepuk pelan perutnya lalu duduk dihadapan adiknya.

Johnny meraih sumpit yang berada di samping mangkuk kecilnya, "Makanlah, selamat makan adik ku Anna Suh yang cantik".

Anna terkekeh geli mendengar apa yang Johnny katakan, lalu mengambil sumpit dan memakan sarapan yang sudah di siapkan kakaknya itu.

"Kak?" panggil Anna.

Johnny menatap adiknya dengan mulut yang masih penuh dengan makanan, "Ada yang ingin kau katakan?".

Anna mengangguk pelan, "Taeyong... Dia pria seperti apa?".

Mendengar Anna yang menanyakan temannya, Johnny lantas berhenti mengunyah dan meletakkan sumpit ke samping mangkok kecilnya. Johnny kembali mengunyah makanannya dan menelannya.

"Seperti yang aku katakan kemarin, dia sedikit tsundere. Tapi ketika melihat sikap Taeyong kemarin padamu, sepertinya sikapnya itu tidak berlaku padamu", Johnny kembali memakan makanannya.

"Tidak berlaku apanya? Ingat ketika dia mengantar makanan untukku ke rumah, Kak Johnny ingat?".

Johnny mengangguk.

"Ketika aku mengucapkan terimakasih padanya, dia melenggang pergi begitu saja. Cih! Seperti itu yang dikatakan Kak Johnny bahwa sikapnya itu tidak berlaku padaku?" sambungnya.

"Tapi buktinya dia meminta ID Line mu dan datang ke rumah hanya untuk mendengar jawaban yang sampai saat ini belum kau jawab. Asal kau tahu, dia sudah mengagumi mu sejak dua tahun yang lalu".

Sadar dengan apa yang baru saja ia katakan, Johnny menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Sedangkan Anna hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Lupakan" ucap Johnny kembali sarapan.

Anna hanya mengangkat bahunya lalu kembali sarapan.

Lima menit kemudian, mereka berdua selesai sarapan. Kini saatnya Anna untuk mencuci piring, sedangkan Johnny kembali ke kamarnya.

Selama mencuci piring mulutnya terus bersenandung sesekali mengarahkan sendok ke depan mulutnya untuk di jadikan mikrofon. Beberapa menit kemudian, pekerjaannya bergulat dengan piring dan teman-temannya selesai. Ia mencuci tangan dan kembali ke kamarnya untuk sekedar bersantai.

With You | LTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang