2.PERMINTAAN TERAKHIR

699 40 1
                                    

Keesokan harinya, Dumbledore memanggil Harry kekantornya. Harry pun datang kekantor Dumbledore.

"Profesor," kata Harry sembari membuka pelan pintu kantor Dumbledore. "Oh, kau menerima pesanku.masuklah Harry." sambut Dumbledore sambil menoleh kearah Harry.

"Well, pertama aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukmu, Harry." ucap Dumbledore sambil tersenyum kepada Harry.

"sekarang, berapa usiamu, Harry?" tanya Dumbledore ."umm, 17 profesor." jawab Harry malu-malu."

"Sebenarnya, aku ingin memberi tahu kepadamu sesuatu hal. anggap saja ini hadiah ulang tahun dari kedua orangtuamu." ucap Dumbledore.

"orang tuaku? tapi mereka sudah meninggal, profesor." jawab Harry mulai bungung.

"Sebenarnya, mereka tak hanya mewarisi uang dan jubah ajaib, Harry." kata Dumbledore yg mengerti dengan kebingungan Harry.

"Mereka berdua sebenarnya sudah tahu bila mereka akan meninggal pada hari itu." ucap Dumbledore lagi.

"Mengapa mereka bisa tahu?" tanya Harry yang semakin bingung. "karena profesor Trelawley pernah memprediksikan kematian mereka dan kekalahan voldemort." jawab Dumbledore.

"Kalau mereka sudah tahu mereka akan mati, kenapa mereka tidak bersembunyi atau pindah?" tanya Harry semakin bingung.

"Mereka sudah tidak bisa lari karena Peter Pettigrew sudah memberitahukan semuanya kepada Voldemort dan orang tuamu di memata-matai oleh seluruh Pelahap Maut." ucap Dumbledore.

"Mereka juga sudah menerima kematian mereka. bagaimanapun, mereka tidak bisa apa-apa bahkan kalau mereka bersembunyi ke masa depan, voldemort bisa saja mengejar mereka." tambah Dumbledore.

"Kalau begitu Mengapa mereka tidak ke dunia Muggle saja?" tanya Harry.

"Kalau mereka ke dunia muggle, semua muggle dalam bahaya", jawab Dumbledore.

"Voldemort bisa saja menyerang dunia Muggle." tambahnya lagi.

"Well, kalau begitu, apa wasiat terakhir mereka, profesor?" tanya Harry semakin tak sabar.

"Mereka meminta kepadaku untuk mendatangkanmu yang dari masa depan untuk menemui mereka jika usiamu sudah 17 tahun." ucap Dumbledore berhati hati.

"HAH???AKU AKAN MENEMUI MEREKA???" tanya Harry yang kaget sekali mendengarnya. "iya, Harry. apa kau mau?" tanya Dumbledore.

Terus terang sebenarnya Harry sangat senang.Tentu saja, dia sudah 17 tahun tidak pernah bertemu orang tuanya. Bahkan, dia sudah lupa dengan muka orang tuanya.tapi di sisi lain,dia takut.entahlah, dia takut jika itu membuat ia selalu kepikiran dengan orang tuanya dan membuatnya depresi seperti dulu ketika ia kecil.tapi disisi lain, ia sangat merindukan orang tuanya.

"Bagaimana Harry? Apa kau mau? jika kau belum mau, tak apa. karena aku juga tidak berjanji kepada orang tuamu pada saat itu." ucap Dumbledore seakan mengerti kekhawatiran harry.

"Tidak, saya mau. Bagaimanapun, saya sangat merindukan mereka." ucap Harry yakin.

"kau yakin Harry?" tanya dumbledore meyakinkan disertai anggukan mantap dari Harry.

"Well, baiklah. sekarang, pegang tamganku." perintah Dumbledore sambil meluruskan tangannya.
"Bersiaplah, Harry. kita akan ber-apprate ke Godric's hollow." ucap Dumbledore

Seketika, semuanya terasa berputar putar dan harry mulai mual. "kau tak apa, Harry?" tanya Dumbledore cemas. "tak apa, profesor. hanya mual biasa." jawab Harry.

Dumbledore sambil mengambil time turner dari kantongnya. "Pakailah!" perintah dumbledore sembari mengalungkan kalung time turner yang tadi ia pegang. Dumbledore mulai memutar time turner tersebut. "bersiaplah Harry." ucap Dumbledore memperingatkan. "1...2...3...."

Makasih ya udah baca cerita aku. Maaf kalo garing wkwk. Jangan lupa vote dong hehe.

Bersambung...

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang