4. ALWAYS

552 41 2
                                    

"Hai Lily, James. sudah lama rasanya tak bertemu. Kurasa kalian sudah menebaknya. ya, ini Harry dari masa depan." Ucap Dumbledore sambil tersenyum.

"H-h-hai, mum, dad," sapa Harry sedikit canggung.

"Well, kurasa aku akan pergi kemasa depan. Harry, nanti malam aku akan menjemputmu. aku tidak akan ikut kalian. aku tidak ingin mengganggu kalian. nikmati waktu kalian. kalian punya 12 jam." Ucap Dumbledore sebelum akhirnya menghilang.

Setelah Dumbledore menghilang, Lily dan James bergegas memeluk Harry. Harry pun tampak tak keberatan dan memeluk Lily lebih erat.

"A-aku sangat rindu kalian," ucap Harry yang tanpa sadar mulai menangis.

"Aku tahu," ucap Lily masih memeluk.
"Ayo masuk," ajak James merangkul Harry masuk kerumah.

Ketika masuk, Harry disambut dengan seorang bayi laki-laki yang mencoba merangkak kearah mereka bertiga.

"Oh, sayang," ucap Lily menggendong bayi tersebut. sedangkan Harry mulai menebak nebak siapa anak itu.

"Ya, itu kamu Harry," jawab James seakan mengerti apa yang dikepala Harry. sedangkan Harry masih tercengang melihat bayi tersebut.

************************************

Sekarang ini, mereka bertiga sedang makan siang bersama. Meja makan terasa sunyi tanpa ada yang bersuara.

"Sekarang kau tinggal dengan siapa, Harry?" tanya James memecah keheningan.

"Umm, aku sekarang tinggal dengan Sirius. dia satu satunya waliku saat ini." jawab Harry canggung.

"Apa menyenangkan?" tanya James penasaran.

"Lumayan. setidaknya dia tidak pernah mengirimkan Howler jika aku berulah di Hogwarts. justru dia bangga." jawab Harry sedikit tertawa.

Mereka bertiga tertawa mendengarnya.

"Kau kelas berapa di Hogwarts?" Tanya Lily dengan nada keibuan.

"Aku kelas 5." jawab Harry.

"Apa kau anggota Quidditch?" tanya James penuh harap.

"Umm ya. aku Seeker Gryffindor. Aku mulai Quidditch ketika kelas 1." Jawab harry lagi.

"Kelas 1??? Wow kau hebat. aku juga seeker tapi ketika kelas 3. kurasa kau Seeker termuda untuk seabad ini." ucap James terdengar bangga.

"Yaa, begitulah kata Mcgonnagal." jawab Harry.

"Apa kau Prefek?" tanya Lily berharap.

"Umm, sejujurnya tidak. kata Dumbledore aku tidak memenuhi syarat menjadi Prefek." jawab Harry pelan. ia takut mengecewakan orangtuanya.

"Oh tak apa, Harry. Aku dulu juga bikan Prefek. ngomong-ngomong apa maksud dari kamu tidak memenuhi syarat menjadi Prefek?" tanya James penasaran.

"Umm, kata Dumbledore aku tidak memenuhi syarat untuk berperilaku baik." jawab Harry malu.

"Apa kau suka berbuat ulah disana?"
Tanya Lily sedikit tajam. sedangkan James terlihat berharap.

"Ummm, sebenarnya lumayan," jawab Harry sedikit nyengir.

"Apa hal terhebat yang pernah kaulakukan?" tanya James mulai bersemangat.

"Saat tahun kedua, aku pernah menaiki mobil terbang ke Hogwarts"
jawab Harry malu-malu. padahal didalam hatinya dia bangga.

"Mobil terbang?? di Hogwarts?? Wow!! kau sungguh keluarga Potter, Harry. semua keluarga Potter selalu berbuat onar di Hogwarts." jawab James sedikit berseru karena bangga.

Sedangkan Lily hanya melotot kearah Harry. "Kau tak bisa seperti itu, Harry. itu tidak baik dan sangat berbahaya!" Lily berseru marah dan mulai memelototi James.

"Kau juga, James! Orang tua mana yang bangga anaknya berbuat bodoh!" Tambah Lily masih marah.

"Sudahlah, Lily. itu masa depan." James menenangkan Lily.

"Oh iya. apa kau kenal Snape? dia jadi apa dimasa depan?" tanya Lily mencoba mengalihkan pembicaraan. Tak kuat mendengar percakapan James dan Harry.

"Aku kenal. dia profesor ramuan di Hogwarts. profesor paling menyebalkan di Hogwarts." jawab Harry sedikit kesal jika memikirkan Snape.

"Aku tak meragukan itu. bahkan sekarang dia masih menyebalkan." jawab James sinis.

************************************

Tak terasa, sudah hampir 12 jam Harry bersama Lily dan James. mereka bertiga diruang tamu sembari menunggu Dumbledore diruang tamu. Tak ada yang berbicara sepatah katapun. karena mereka semua sedih dengan fakta bahwa beberapa menit lagi Harry akan pulang kemasa depan.

Tiba-tiba, james berdiri dan naik keatas. Lalu turun membawa suatu benda ditangan kanannya. dia membawa kamera muggle.

"Harry, aku punya sesuatu untukmu." Ucap James menyerahkan kamera tersebut. Yang diterima oleh Harry.

Ketika harry akan menyalakan kameranya, James sencegatnya.

"Jangan, jangan dibuka disini. buka saja nanti jika kau sudah dimasa depan." ucap James mengingatkan.

"Aku tahu Harry, kehilangan orang tua itu memang menyedihkan. beberapa bulan yang lalu orang tuaku meninggal. aku tak bisa membayangkan kamu yang kehilangan kami di saat umurmu 1 tahun." ucap james sedih. sedangkan Harry hanya menunduk.

"Tapi kau harus tahu, Harry. orang yang kita cintai, tidak akan benar-benar pergi. kau bisa selalu menemukan kami disini." ucap james memegang dada Harry.

James memeluk Harry erat.

"Kami berdua mencintaimu lebih dari apapun." ucap Lily ikut memeluk Harry yang mulai terisak.

Beberapa menit kemudian, seseorang mengetuk pintu. Dumbledore datang dan Harry harus segera pulang kemasa depan. mereka berdua segera pulang dengan keadaan Harry masih menangis.

Makasih ya udah baca cerita aku. Maaf kalo garing wkwk. Jangan lupa vote dong hehe.




Bersambung

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang