6. BERDAMAI DENGAN MASA LALU

427 24 0
                                    

Hari-hari berikutnya, Harry benar-benar pendiam. Matanya selalu kosong. Bahkan ia tak melawan ketika geng Malfoy mulai mengganggunya.

Tanpa harry sadari, semenjak hari itu Dumbledore selalu memperhatikan Harry.

Sejujurnya, Dumbledore sudah memprediksikan hal ini akan terjadi.
Sebab itulah ia memperhitungkan berkali kali sebelum akhirnya mengiyakan permintaan terakhir James dan Lily.

Akhirnya, Dumbledore memutuskan mengunjungi Harry dikamarnya. Ia baru saja mengetahui bahwa Harry sedang berpura pura sakit hari ini.

************************************

Tok tok ...
Dumbledore mengetuk kamar Harry sebelum memasukinya.

Harry tersentak kaget dan langsung berdiri ketika ke gep sedang duduk sambil memegang kamera dan terlihat sehat.

"P-p-professor, saya....."

"Duduklah, Harry. Aku tak akan manghukummu kali ini." Potong Dumbledore sambil tersenyum dan duduk ditepi kasur Harry.

"Kau masih memikirkan orang tuamu?" Tanya Dumbledore lembut ketika melihat kearah kamera ditangan Harry.

Harry diam tak berkutik.

"Tak masalah jika kau merindukan mereka. Itu normal." Ucap Dumbledore memegang bahu Harry.

Awalnya Harry menahan air matanya tetapi ia tak kuat lagi dan segera menangis.

Dumbledore awalnya bingung akhirnya mengambil langkah untuk memeluk harry.

"Tak apa, Menangislah."

"Aku ingin menyelamatkan mereka." Minta Harry sesegukan.

"Tak bisa, Harry. Itu berbahaya dan dapat mengubah segalanya menjadi lebih buruk." Jawab Dumbledore lembut mengelus kepala Harry.

"Mereka selalu bersamamu, Harry. Kau hanya tak bisa melihatnya. Aku yakin mereka sedih sekali jika melihatmu seperti ini. Jangan membuat mereka sedih." Tambah Dumbledore.

"Aku merindukan mereka." Ucap Harry lirih.

"Aku tahu. Mungkin kau tidak memiliki orang tua. Tapi, lihatlah, kau memiliki kami. Ada aku, Sirius, Ron, Hermione, Remus, DLL. Kami keluargamu." Jawab Dumbledore tulus.

"Kalau kau ingin membahagiakan orang tuamu, berhentilah bersedih untuk mereka, mereka tidak suka kau bersedih seperti ini." Tambahnya lagi.

Harry hanya mengangguk saja.

"Untuk hari ini, aku memaklumi ketidakhadiranmu. Tapi jika besok kau tidak hadir di kelasmu, bersiaplah detensi denganku." Ucap Dumbledore dengan nada bercanda.

Harry hanya tertawa kecil sebelum akhirnya Dumbledore keluar dari kamarnya.

Harry sendiri bertekad tidak akan bersedih lagi untuk orang tuanya dan mencoba berdamai dengan masa lalunya.

TAMAT

************************************



I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang