41son

7 0 0
                                    

"Anakku.." gumam zyr sesaat setelah gundala menyentuh tanah pelataran luas.

"..kau.." gumam gundala sembari menatap tajam ke arah zyr.

"Selamat datang di singgasanaku.." ujar zyr sembari membuka kedua tanganya.

"...selamat datang di Atariya.." sahut zyr sembari melayang keatas.

Sebuah sinar menghantam rama dan membuatnya terpental jatuh ke sebuah lorong.

"..energiku hampir habis.." ujarnya sembari terengah engah.

"...sial.." kembali rama berkata saat mencoba terbang namun badanya tidak terangkat.

Rama kembali melangkah masuk menyusuri lorong dihadapanya sembari memulihkan energinya.

"..manusia.." gumam zyr.
"..dari pertama peradaban kami sudah berhubungan dengan kalian.." kembali zyr melanjutkan.

"Kami berikan segalanya..bahkan kekuatan..." ujarnya sembari menatap gundala.

Zyr memperlihatkan beberapa gambaran dihadapan mereka.

"..putra Ra..jendral naga..dan masih banyak lainya.."

seru zyr seraya memperlihatkan gambaran pharaoh dan tokoh tokoh lainya.

"..kami hampir berhasil...namun setiap kekuatan selalu ada penyeimbang.." gumam zyr pelan.

"..para tyrani selalu tumbang oleh kekuatan lain.." kembali zyr melanjutkan.

"..dan mimpi buruk dimulai..saat kami berikan kekuatan pada sancaka.."

Will tersentak mendengar Nama eyangnya disebut.

"..beraninya kau sebut nama Eyangku!!"

ujar will sembari melompat kehadapan zyr sambil melayangkan tinjunya.

Namun kembali tubuh gundala tertahan diudara tak bisa bergerak.

Zyr membalikkan badan dan meneruskan penjelasanya.

"..eyangmu dan ayahmu..aku berharap banyak pada mereka untuk memimpin pasukanku.." ujarnya.

"Memimpin Atariya meraih kemenangan di Alam semesta.." ujar zyr sembari membuka kedua tanganya.

"..anakku.." ujar zyr sembari menatap gundala.

"..sekali ini saja..kembalilah padaku..

Apapun yang kau minta akan ku berikan...

..bahkan jika kau minta planet ini..maka akan menjadi milikmu.."

ujarnya sembari menunjuk ke arah bumi.

"..kekuatan..." will berkata pelan.

"..hanya bisa dilahirkan oleh sebuah jiwa...

..jiwa yang bercahaya..bukan digunakan untuk merebut kekuasaan.." gumam will.

"..eyang dan ayahku menolak semua keinginanmu karena mereka tahu..."

ujar Gundala sembari menatap tajam Zyr.

"Dari awal kekuatan itu bukan milikmu!!"

ujarnya sembari melayangkan tinjunya ke arah zyr.

"Luncurkan semua!" ujar signal daru balik layar monitor.

"Bima Sky bersiap" seru salah seorang komandan regu tempur udara.

"Bima Falcon bersiap" kembali salah satu regu menjawab.

"Semua Bergerak!" sesaat setelah signal memberi tanda ratusan pesawat tempur bergerak menuju angkasa.

"Kono sekai wa..." ujar Yagami sensei.

"Mamoru tame.." kembali shigeru sensei menjawab sebelum mereka berdua menghilang

Legion : Gundala Sayap malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang