Awal

6K 243 4
                                    

Mereka datang dan membawaku pergi entah kepada kebahagiaan atau justru kesengsaraan

~Fano~




"Kau mau ikut dengan kami kan?" tanya seorang wanita paruh baya padaku.

"Aku tak ingin pergi!" balasku seraya berlari menuju bunda.

Walaupun usiaku baru 9 tahun, namun aku mengerti mereka ingin memisahkanku dengan Bunda Maya. Mereka ingin membawaku dari rumah besar ini ke rumah mereka.

"Nak ikutlah kami! Kami berjanji akan membuatmu bahagia. Kau juga akan mempunyai 3 kakak laki-laki. Apa kau tak mau ikut dengan kami?" tanya pria paruh baya yang berada disamping wanita tadi.

"Benarkah? Ano akan punya abang?" tanyaku dan mendapatkan anggukkan dari mereka.

Aku perlahan melepaskan pelukanku dari Bunda Maya dan menghampiri mereka. Mereka terlihat bahagia dan langsung memelukku erat.

*****

"Nah ini rumah kita." ucap Ayah seraya membawaku ke gendongannya.

"Besar" pekikku girang.

Ayah dan Ibu hanya terseyum mendengar pekikanku.

Kami pun masuk dan disambut oleh para orang berseragam yang berjejer. Haha... seperti sedang upacara hehehe...mereka lucu tinggal benderanya. Biar seperti di sekolah.

"Selamat datang tuan muda kecil!" ucap mereka serempak. Woah ini seperti di film.

"Halo adik manis!" suara seseorang mengalihkan pandanganku dari orang-orang berseragam tadi.

Aku hanya melihatnya bingung. Dia yang akan menjadi abangku kah? Woah tampan!

"Halo abang namaku Pano." balasku.

"A-apa Panu? Hahaha..." ucap pemuda lain yang ada disebelahnya.

"Iiih bukan tapi Pano! P-A-N-O!" balasku garang.

"Sudah-sudah. Namanya Fano bukan Panu, Ryan!" akhirnya Ayah membenarkan.

"Ouh hahaha maafkan Abang kalau begitu kenalkan nama Abang Adryan bisa dipanggil Bang Ryan." ucap Bang Ian memperkenalkan diri.

"Bang Ian!" balasku.

"Ya, baiklah terserah Ano aja." balas Bang Ian.

"Nama Abang Adra bisa dipanggil Bang Adra." ucap pemuda yang dari tadi diam.

"Kalau Abang Namanya Adrayan bida dipanggil Bang Rayan!" ucap pemuda yang tadi pertama kali angkat bicara.

"Ok! Bang Ian! Bang Adra! Bang Rayan!" balasku girang memanggil mereka.

Dan mereka malah tertawa entah kenapa. Aku hanya menatap meraka. Huft inilah hidup baruku bersama mereka.



















T. B. C

F A N O (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang