Nih ku bayar lunas ya hehehe tak ada lagi hutang aku. Happy Reading sekali lagi terima kasih All
Kedua orang berbeda usia itu masih tetap diam dalam posisi saling berhadapan dan hanya dibatasi sebuah meja kaca.
Hah
Hingga helaan nafas berat dilakukan oleh yang tertua. Dia adalah dokter yang menangani Fano tadi. Ia masih shok melihat pasien yang ditanganinya.
"Ma-maaf Dok. Bisakah kita mulai pembicaraan ini?" tanya Andri.
"Siapa namanya?" balas dokter itu malah balik bertanya.
"Oh Fano. Steffano Algifari." jelas Andri.
"Usia?" tanya Dokter itu lagi.
"18 tapi em seminggu lagi dia ulang tahun."
"Keluarga?"
"Dia punya kakak tapi itu bukan kakak kandungnya dan saya juga termasuk kakaknya."
"Terima kasih."
Kalimat terakhir yang diucapkan sang dokter membuat kening Andri bertaut. Kenapa dokter ini berterima kasih?-tanyanya dalam hati.
Hingga kalimat selanjutnya membuat Andri membulatkan mata sipitnya itu.
"Terima kasih telah menjaga adikku."
"A-adik? Maksud Dokter?" tanya Andri memastikan.
"Fano Setiawan Aliandra. Itu nama aslinya dan perkenalkan nama saya Adra Setiawan Aliandra Kakak tertua dari Fano." jelas dokter itu yang ternyata Adra putra tertua keluarga Aliandra.
Pernyataan dokter itu membuat Andri mematung. Lagi? Hahaha satu lagi orang berharga dikehidupannya akan meninggalkannya. Tuhan jika ini hanya mimpi Andri mohon cepat bangunkan dia dari mimpinya ini.
*****
Sementara kedua lelaki itu sedang berbicara. Berbeda diruang rawat Fano disana tengah terjadi perdebatan sengit. Antara si tak mau dengan si pemaksa.
"Sudah saya bilang saya tak ingin ikut dengan anda!" marah Fano mulai kesal saat seseorang itu datang dan bernegosiasi dengannya.
"Aku hanya ingin memberikanmu kebahagiaan." balas seseorang itu tetap memaksa.
"Dengar tuan Ale Alputra Andara walau seribu kali pun anda meminta saya, saya tidak akan pernah menuruti perintah anda!" marah Fano lagi.
Jujur tubuhnya masih lemas meski punggungnya tekah disandarkan ke dinding rumah sakit tetap saja rasanya tubuhnya bisa luruh kapan saja.
"Saya hanya menyuruh anda pergi ke Amerika apa susahnya? Saya akan membiayai hidup anda disana. Jadi bukankah itu tawaran yang menarik?" tanya Ali dengan nada pongahnya.
"Haha menarik katamu? Dengan syarat meninggalkan kakakku? Jangan harap!" balas Fano garang.
"Saya hanya tak mau kebahagiaan keluarga kami hancur dengan adanya dirimu."
"Hancur? Kau yang akan menghancurkan keluargamu sendri tuan! Jangan kira dengan memanfaatkan ketidak tahuan Kak Daus maka kalian bisa membuatnya lupa selamanya akan apa yang kalian perbuat dulu! Itu sungguh egois kau tau!" marah Fano.
"Ya saya tahu ini egois tapi ini yang terbaik. Kami tidak ingin kembali kehilangan Fari lagi. Jadi kau sebagai adik angkatnya sebaiknya menurut saja dan lakukan perintahku untuk menjauhinya."
"Kau menyuruhku menjauhinya? Kau takut saat dia melihatku dia mengingat segalanya? Wow hebat sungguh egois dirimu tuan!" sentak Fano diujung kalimatnya.
"Aku tak perduli yang penting kau menjauhi adikku dan jangan pernah sekalipun mendekatinya maka kau akan menyesal ingat itu!" peringat Ale sebelum ia berlalu meninggalkan Fano yang menangis dalan ruangan itu.
*****
Kini Andri dan Adra tengah berjalan menuju ruangan Fano. Adra berjalan dengan senyum merekahnya. Ia tak menyangka perkataan Setiawan setahun lalu benar. Dia berfikir ayahnya hanya mengarang cerita tentang Fano yang masih hidup dan tentang betapa kejamnya Setiawan yang mengusir Fano dalam keadaan tidak baik. Sungguh Adra tak sabar membawa pulang Fano dan membuat keluarganya kembali berpijak pada dunia.Hihihi emangnya hantu. Hust Adra malam jum'at ini.- Arthour
Sedang Andri ia berjalan dengan wajah kusutnya. Ia khawatir, takut dan marah. Ia khawatir akan keadaan Fano. Takut akan ditinggalkan lagi dan marah pada takdir yang mempermainkannya.
Hingga mereka sampai diruangan Fano dan langsung masuk. Mereka terkejut mendapati Fano yang tengah menangis diatas ranjang pesakitannya.
"Ano" panggil Adra lembut sambil mendekati Fano dan memeluknya.
Fano menegang dalan pelukan Adra namun, tak lama tangis Fano semakin pecah saat menyadari siapa yang memeluknya itu.
"Abang..."
Huaaaaa gak tega aslina eum. Pennya bahagia kaya triple chapter kemarin tapi dah kagok hehehe... dah ah mau takbiran dulu hehehe byebye
Minal Aidzin walfaidzin All
Sory fot typo
T.B.C
KAMU SEDANG MEMBACA
F A N O (Selesai)
Genç KurguSudah terbit!! Aku sudah bilang! Aku datang karena kalian memintanya. Aku pergi juga karena kalian memintanya. Jadi, jangan pernah menyesalinya! ~Fano~ Maaf... ~Aliandra Family~ Aku telah berkata kepada kalian, bahwa jangan pernah kalian mau bersama...