part 1: the eve's apple eyes in eden heaven

266 107 45
                                    

Hai, hai, cek multimedia, ya! Ada gambar visual Archer muda dan soundtrack part 1 ini “Afterlife – Hailee Steinfeld”. Happy reading all. ^^

*****

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit." (Luke 10:18)

*****

6 jam sebelumnya ....

ARCHER bangun pagi-pagi buta dan segera masuk ke toilet. Dia memilih mengenakan pakaian serba merah mencolok yang sudah Albern pilih tengah malam tadi. Sungguh, itu bukan jas gayanya sama sekali. Alih-alih terlihat pergi ke tempat rahasia, mereka malah akan seperti pergi ke diskotik ternama dan mengundang kecurigaan para polisi yang bodoh.

Archer memijit keningnya frustasi lalu dengan tangan yang sama, ia mengusap kuku panjang yang menghiasi jari-jarinya. Malam ini juga akan menjadi malam yang panjang sekali. Archer bertanya-tanya, kenapa dia juga harus turun tangan ketika yang dilakukannya biasa adalah duduk semanis raja di takhtanya berkuasa dan tidur seperti pangeran di ranjang mewah bersama seorang gadis serta beberapa selir--ah, itu kebiasaannya yang dulu sebelum seekor ular mendatanginya.

Albern memanggilnya untuk segera bergegas lebih cepat, karena polisi berkata ingin memeriksa tempat ini setelah kedatangan pembunuh berantai. Polisi berniat menangkap banteng, tapi polisi malah ingin datang dengan sendirinya ke sarang ular dan buaya. Setelah Albern menambahkan bahwa ada Delano di antara para polisi yang diterjunkan untuk kasus ini, Archer buru-buru memasangkan setelan lengkap bajunya dengan mengenyahkan anggapan ketidak estetikan ke tubuhnya.

Kenric Delano adalah monster di antara para ikan yang berlalu lalang sekaligus orang terakhir yang ingin Archer jadikan sebagai musuhnya. Sebagai anggota detektif kepolisian New York City, dia takkan mau membiarkan mafia seperti Archer bersarang di atas kota. Saat pertama kali bertemu, mereka sama-sama menyimpan senjata di balik pakaian mereka yang lolos dari penjagaan ketat, Archer dengan pisaunya dan Delano dengan pistolnya, tapi memutuskan untuk tidak mengeluarkannya untuk menghargai siapa seseorang yang berdiri di depan sana, sang Presiden Amerika Serikat.

Usai berganti pakaian, Archer memecahkan kaca di wastafel dan membanting pintu toilet sehingga pintu tersebut menunjukkan kerusakannya yang nyaris berbuah matang. Albern membukakan pintu mobil untuk Archer yang sudah membereskan senjata api bawaannya dari rumah sewaannya mulai kemarin sampai 1 tahun kemudian. Kemudian, Archer memerintah bawahannya di belakang untuk menyerahkan kunci rumah tersebut kepada orang-orang tunawisma. Mobil hummer kuning itu akhirnya membawa Archer dan orang-orang yang bersamanya melaju memasuki kawasan red light distric tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti.

*****

2 jam sebelumnya ....

Albern duduk di samping Archer yang terdiam kaku dan membisikkan sesuatu ke telinga si bos muda. Mereka sedang duduk berdua di depan gedung yang sangat luas. Gedung tersebut sudah mereka masuki 1 jam yang lalu.

"Albern, kubilang, segera hentikan bisnis perdagangan manusia dengan Sylverter Syvar. Putuskan semua koneksi Syvar ke jaringan kerajaan bisnisku. Pantau gerak-geriknya. Kau masih belum kunjung mengerti juga?" Archer memejamkan kedua bola matanya dan benar-benar ingin mengistirahatkan matanya yang lelah. "Aku tidak menyuruhmu meneruskan usaha ini lagi ke depannya."

"Akan tetapi, Arch, bisnis perdagangan manusialah yang berhasil meraup keuntungan tertinggi dalam organisasi kita selama bertahun-tahun. Jika kita menghentikan pelaksanaannya, New Black Point akan kehilangan berjuta-juta dolar. Tolong pikirkan ini kembali," ujar Albern yang tampak memelas di bawah teriknya sinar matahari yang menerpa.

The Buried Rose and Another Flower Into DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang