BERKUASA atas malam hari, Lucifer merasa lebih leluasa. Namun, jika dulu sebagai iblis yang berlumur dosa, dia bisa menyamarkan sayap kelamnya, sekarang sepasang sayapnya telah berubah warna menjadi seputih sinar bulan yang terang bercahaya. Warna yang paling dibenci oleh Lucifer semenjak dirinya terusir dari Surga secara tidak hormat sebagai bayaran atas perbuatannya yang jauh dari kata sopan. Lucifer menengadah dan tersenyum masam ketika bintang-bintang--dengan jumlah tak sebanyak dulu saat peradaban Mesopotamia--tengah menggantung kecil di atas langit luas yang kusam.
Saat tempat tujuannya sudah terasa dekat, Lucifer merasa hatinya sedang berdetak dan berdebar kencang. Meskipun secara harfiah tidak diberi jantung sebagai malaikat dengan nama Sammael, dirinya dan semua malaikat pernah diajarkan untuk memahami emosi manusia yang terlampau sulit dan rumit. Waktu itu, sebagai malaikat, ia terlalu bersemangat. Jenis semangat meluap-luap sampai semua yang ditemui Sammael diajak bicara dengan bahasa percakapan manusia setiap harinya. Oleh karena itu, perhatian seisi Surga nyaris tertuju kepadanya, terutama Michael yang dicap sebagai malaikat paling kurang rasa kemanusiaan dan kurang energi berinteraksi.
Setelah berjalan belasan kilometer tanpa sedikit pun merasa lelah meskipun tubuh manusianya berkeringat, Lucifer akhirnya tiba di sebuah perumahan bergaya selayaknya gereja besar di zamannya. Tempat yang sama dengan tempat kunjungan pertamanya 3 tahun yang lalu. Lucifer sadar waktu dirinya dimurnikan di dalam relung jiwa Archer telah menghabiskan beberapa tahun dengan cepat selama di dunia manusia. Gereja pun bukan tempat yang cocok untuk iblis sepertinya.
Namun, tempat beribadah tersebut tidak pernah lagi dipakai untuk kepentingan umum semenjak rumor ada hantu menyebar. Setelah tempat suci itu menjadi miliknya, tempat itu berubah menjadi bangunan rumah pribadi atas nama Keluarga Waldrin. Meskipun pernah tercatat sebagai salah satu keluarga pebisnis besar di era 16-an, nyatanya Waldrin adalah nama yang kurang berpengaruh di daratan Amerika.
Frans Waldrin sebagai kepala keluarga hanyalah manusia biasa pada umumnya sebelum akhirnya diangkat menjadi pelayan pribadi Lucifer di dunia manusia. Sebelumnya, Lucifer sempat menganggap mereka sekeluarga terutama Frans tak lebih daripada budak rendahan bodoh, karena mau diperintah atas dasar pelunasan utang nyawa. Kesannya konyol sekali. Namun, rupanya, Frans dan keturunan-keturunannya sangat berguna bagi Lucifer yang masih menggunakan tubuh Sir Arthur Vandelik setelah saudara kembarnyalah yang dieksekusi di Inggris.
Bersebelahan dengan pagar duri, Lucifer menekan masuk sebuah batu bata di bagian kedua bata dari bawah. Dengan ide cemerlang yang tentunya berasal dari pikiran Lucifer sendiri, Frans bersedia membuatkannya khusus untuk menyembunyikan beberapa anak kunci. Meskipun sudah berulang kali diperingatkan oleh Lucifer mengenai keamanan dan kerahasiaannya, Frans tetap dengan enteng menghiraukannya. Setelah Frans sungguh-sungguh meminta tuannya untuk percaya kepadanya, barulah Lucifer berhenti mencerocos.
Lucifer mengeluarkan segenggam anak kunci yang telah disatukan dan dilabelkan nama oleh Frans, meskipun Lucifer masih mengingatnya dengan jelas. Tanpa perlu melihat tulisan Frans yang rapi, Lucifer langsung menancapkan ujung sebuah anak kunci ke dalam gembok pagar duri. Sebagai hasil kecocokannya, Lucifer segera mengendalikan udara untuk bergerak halus membuka lebar jalannya. Begitu Lucifer menanjakkan kakinya lagi ke dalam halaman rumahnya, pagar kembali tertutup oleh angin dan terkunci berkat kemampuan telekinesisnya, meskipun ia tahu tidak ada yang mau menerobos masuk.
Pintu kayu yang besar ditarik perlahan oleh Lucifer. Bunyi derit dan decit menyapanya sebelum dirinya menginjak permukaan lantai yang diselimuti debu. Lucifer berhenti sejenak tatkala mendapati ada potret wajah dirinya sebagai Arthur Vandelik terpampang jelas di ruang tamu. Satu-satunya peninggalan dari Frans untuk Lucifer beratus abad yang lalu.
"Biarkan saya mengabadikan Anda sebagai manusia yang saya kenal." Sang lawan bicara tertegun. Pupil mata Lucifer kentara melebar sehingga Frans tersenyum menganggap tuannya setuju tanpa harus bersuara. Dengan gesit, Frans segera mengeluarkan kanvas, kuas, dan cat warna. Gerakannya sigap meskipun tidak lihai dan bukan ahli melukis.
Setelah Frans memberikan aba-aba bahwa mahakaryanya telah selesai dan membalikkan kanvas dengan ceria, Lucifer hanya meliriknya sekilas lalu membuang muka dan berkata, "Abstrak."
Lucifer mengelus perlahan lukisan tersebut. Lucunya, meskipun usapannya tidak terlalu lembut, dia merasa ada efek getaran yang merambat pelan ke seluruh ujung jari untuk menguasainya. Oleh karena itu, Lucifer segera menurunkan tangannya dengan cepat sebelum terbawa suasana yang menyedihkan.
Lucifer melangkah masuk lebih jauh. Di sepanjang tangga, terpajang foto-foto maupun lukisan wajah Frans Waldrin beserta keturunannya. Meskipun bersama Lucifer kurang lebih setengah abad lamanya, semua pigura tersebut tidak pernah berhasil memasangkan kehadiran sosok kebersamaan Frans dengan Lucifer.
Bagi Lucifer, hanya Albert Vandelik dan Frans Waldrin manusia dengan hati benar-benar tulus layaknya jelmaan malaikat di Bumi. Ia tidak tahu-menahu bagaimana dengan Archer secara pasti. Di matanya, pemuda itu aneh seperti abu-abu. Sebagian dari diri Archer seperti kegelapan kental yang terpendam, sedangkan separuh lainnya terang bagaikan dilumuri cahaya silau.
Dalam genggaman tangan Lucifer, ada beberapa potongan masa lalu yang tersebar mengakari Archer. Segala tindak tanduk manusia itu seolah-olah mencerminkan sesosok iblis hidup, tapi meredup di saat yang bersamaan. Archer adalah kepingan puzzle yang memaksa Lucifer untuk berpikir lebih keras meskipun jawaban itu sudah muncul di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Buried Rose and Another Flower Into Darkness
ФэнтезиArcher adalah seorang bos mafia berdarah Rusia perwujudan sang raja iblis yang melarikan diri dari gerbang penjara Surga terdalam, Lucifer, yang terkenal memperdagangkan senjata ilegal, obat-obatan terlarang, dan bahkan manusia. Archer juga memiliki...