"Aku mau pesta yang besar! Arlin putriku satu-satunya, dia harus mendapatkan yang terbaik!" gelegar Damar berkacak pinggang.
Aku hanya mengangguk, menuruti apa maunya.
"Aku tidak ingin Arlin hidup di apartemen! Kau harus menyiapkan rumah untuknya! Kau harus bisa mencukupi kebutuhannya! Aku tidak mau Arlin sampai kekurangan! Mengerti, As?"
Aku kembali mengangguk.
"Beri dia saham perusahaanmu sebesar empat puluh persen!"
"Pa, jangan keterlaluan," protes Arlin memeluk lenganku.
"Tidak apa-apa, Lin," ujarku mengiyakan permintaan Damar.
"Tapi Papa sudah keterlaluan, Om!"
"Cih! Dengar, putriku memanggilmu Om. Dan kau membuatnya hamil! Dasar otak mesum!" gerutu Damar.
"Pa, jangan marah-marah terus. Om Tara tidak bersalah. Arlin cinta sama Om Tara. Arlin mau menjadi istri Om Tara!"
"Kau dengar As? Putriku membelamu!"
"Damar, aku akan menuruti semua keinginanmu. Aku akan memberikan Arlin saham perusahaan sebesar empat puluh persen seperti maumu. Juga resepsi besar-besaran dan rumah. Apakah ada lagi?"
"Ada! Sekali saja kau buat putri kesayanganku menangis, kalian berpisah saja!"
"PA!" Arlin berseru sambil beranjak berdiri. Matanya mengerjap basah.
"Diamlah Lin! Papa hanya ingin hidupmu kelak tidak kekurangan apapun!" hardik Damar.
"Pa, aku tidak bituh semua itu. Aku hanya ingin Om Tara saja," Arlin mulai terisak.
"Lin, sudah jangan menangis, Om bersedia kok," bujukku menariknya kembali duduk, tetapi ia menolak.
"Tapi Arlin merasa Papa seperti memanfaatkan keadaan ini, Om," seru Arlin mengusap air matanya.
"Sayang, Papamu hanya berusaha memberikan yang terbaik untukmu," akhirnya aku berdiri dan memeluk bahu Arlin.
Arlin langsung menghambur, menyembunyikan wajahnya di dadaku dan mendekapku erat.
"Ck! Sudahlah, segera urus resepsi pernikahan kalian. Aku tidak mau berlama-lama. Keburu perut Arlin membesar!" Damar berdiri dan meninggalkanku berdua dengan Arlin di ruang tamu.
Pagi tadi kami baru saja menikah. Meskipun hanya sederhana dan hanya keluarga dekat saja yang hadir, namun setidaknya aku sudah sah menjadi suami Arlin. Hanya tinggal resepsinya saja. Dan beruntunglah aku tidak perlu repot-repot mengurus segala keruwetan urusan pernikahan karena aku dan Arlin sepakat menggunakan wedding organizer.
"Kita pulang ke apartemen?" tanyaku merenggangkan pelukannya dari tubuhku.
"Hu um...." angguknya mengusap pipi basahnya dengan cepat.
"Pamit Papa dan Mama dulu, Lin."
Arlin mengangguk lalu masuk ke dalam menyusul Damar.
"Kalian belum melangsungkan resepsinya, jadi biarkan Arlin tinggal di sini," seru Damar lantang, menemuiku diikuti oleh Arlin di belakangnya dengan wajah bingung.
"Mana bisa? Arlin sudah sah menjadi istriku. Aku berhak membawanya tinggal bersamaku," ujarku tak mau kalah. Enak saja Damar kendak menahan istriku.
"Tapi Arlin tetap anakku!"
"Aku suaminya!"
"Kalian belum mengadakan resepsi! Tidak baik jika kolegaku tau putriku tinggal bersamamu di apartemen," Damar benar-benar menguji kesabaranku.
"Damar, aku sudah membayar WO untuk mengurus resepsi, jika kau takut aku tidak mengadakan resepsi seperti keinginanmu," aku mulai tidak sabar.
"Ck! Menantu macam apa yang memanggil mertuanya sepertimu?" decaknya menyebalkan.
Aku menghela nafas dan membuka mulut hendak meladeni perdebatan yang memancing emosi ini, namun Arlin sudah lebih dulu menghambur memelukku.
"Pa, aku tidak bisa jauh dari Om Tara," mata Arlin berkaca-kaca memandang ayahnya sambil mengelus pelan perutnya.
Rinda yang sejak tadi hanya diam di belakang Damar kini bergerak menyentuh lengan suaminya.
"Pa, biarkan saja Astara membawa Arlin. Sepertinya itu keinginan si baby," Rinda ikut membujuk suami keras kepalanya.
Damar menatapku sengit sambil berkacak pinggang, lalu menghembuskan nafas kasar.
"Baiklah. Demi putri dan calon cucuku, kau boleh membawa Arlin. Tapi ingat, resepsi tetap harus diadakan segera!"
Aku mengangguk cepat. Arlin tersenyum mengedipkan mata padaku. Ah... sialan, juniorku terlalu sensitif dengan segala tingkah menggemaskan Arlin.
.
.
.
.
T A M A T
.
.
.
Fiuuuuu.....
Tamat deh...Namanya juga short story, ya pendek.
Mau nambah yang bikin deg deg hot? 😂😂😂
Boleeehhh....
Boleh nambah extra part...
Asaaal...Jangan pelit komen sama vote yaaa....
Lianfand
22072020