sesak

323 42 7
                                    

2010,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2010,

Seokjin menggigil di ruang sempit kantor polisi, memerhatikan langit-langit sambil menggoyangkan lututnya, berharap dia terbangun dari mimpi yang buruk.

"Tuan Park...." Sesosok lelaki muncul dari balik pintu, bawa segenggam kertas dan menatapnya lekat.

Dia melangkahkan kaki, belum sepenuhnya sadar tentang apa yang terjadi, memilih pasrah memasuki ruang interogasi, sesak, dada Seokjin sesak tak bisa bernapas.

"Tuan Park, Park Seokjin, anak laki-laki tertua dari pasangan Park Jimin dan Kim Hyeojyeon benar?"

"Benar..."

"Ada dimana anda pukul 18:00?"

"Bandara," jawabnya.

"Dimana?"

"Bandara, Pak," ulangnya.

"Bandara? Apa yang anda lakukan di Bandara?"

"Saya baru mendarat dari Jepang," Seokjin mencoba menggali ingatannya yang mulai berkabut, mencoba menghapus bayangan keji beberapa jam yang lalu, Seokjin mau muntah.

"Ada bukti tiket atau dokumen penting yang bisa anda tunjukkan pada kami?"

Seokjin menatap kosong, merogoh sakunya berharap menemukan tiket yang sudah dia remas menjadi bola.

"Ada,"
"Ini, Pak," Seokjin menunjukkan gumpalan kertas yang sudah lusuh dan bekerut-kerut di genggamannya.

Tatapan tegang pemuda di depannya melemah, pun mengambil kertas itu dan menyimpannya sebagai barang bukti bersamaan dengan catatan tangannya yang lain.

"A-apa yang terjadi pak?" Seokjin terbata-bata, tangannya berkeringat, jantungnya mau lepas dari rongga dadanya.

"Kami membutuhkan Park Jungkook untuk interogasi lebih dalam, Jungkook akan di tahan sampai kasus ini selesai..."

"Jungkook—" mata Seokjin terbelalak.

"Iya Jungkook adik anda harus kami tahan untuk pemeriksaan lebih lanjut," pemuda itu kembali memasukan berkas di dalam folder karton besar.

"P-pemeriksaan apa Pak? Tolong jelaskan?" air mata menuruni mata lelahnya, Seokjin sudah melupakan apa yang terjadi barang dua jam yang lalu, otaknya membuang potongan memori pahit yang dibencinya.

"Kasus pembunuhan, adik anda kami curigai terlibat dalam kasus pembunuhan,"

Petugas di depannya melenggang pergi, beranjak meninggalkan Seokjin terpaku menggenggam sisi kiri dan kanan meja, menyaksikan atapnya runtuh, jatuh, dan berserakan di depannya.

"Jungkook, Jungkookie, Apa yang terjadi?"

Prison Minds // KSJ Short Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang