1

13K 826 43
                                    

Maaf klo typo

Kediaman keluarga prachaya sedang berkumpul di ruang tamu, rumah itu kedatangan seorang tamu spesial yaitu keluarga sangpotirat. Awalnya singto bingung knp rumahnya kedatangan tamu yang dikatakan ayahnya spesial dan dia tidak di bolehkan pergi ke kantornya, padahal kerjaannya lagi numpuk.

Sangat menyebalkan, ada apa ini?...

"Apa kabar? Kalian sehat?", Ucap Boon kepada Sud. Singto masih tetap bingung ada apa sih rumahnya ini dan kenapa ada seorang lelaki yang tampan hanya diam di sebelah sana.

"Kita baik² saja kawan", jawab Sud dengan akrabnya.

Singto tidak bisa berlama lama disini karena pekerjaan kantor nya masih banyak yg belum di selesaikan dan ia segera bangkit.

"Hei Singto!, Mau kemana kamu?", Tanya May.

"Aku mau ke kantor mae, pekerjaan ku sangat banyak", ucap Singto dengan tegas.

"Nak, pekerjaan mu sudah ayah berikan kepada asisten mu. Jadi kau disini saja dulu ada yang daddy ingin bicarakan". Singto kembali duduk, ia hanya menurut saja dengan perintah daddynya.

May langsung bicara tentang apa yang akan dibicarakan nantinya, ia tidak ingin menunggu lama. "Sayang, Mom ingin menjodohkan mu dengan Krist".

Singto mengerutkan keningnya, ia bingung apa maksud mommy nya katakan. Dia tahu tahu siapa Krist tersebut, ia hanya kaget kenapa di jodohkan dengan sesama jenisnya.

"Ha? Dijodohkan?", Dia tidak mengerti kenapa dijodohkan dengan dia.

May tahu anaknya ini sangat bingung dengan ucapannya tadi.

Krist, disana dia hanya diam tak berkata apa² dia tahu kalau dirinya mau di jodohkan dengan keluarga prachaya. Awalnya dia sempat menolak, tapi dengan bujukan sang ibu Nan dia tidak bisa menolak.

"Tidak bisa. Aku tidak mau dijodohkan, apalagi dia lelaki mom mana bisa. Aku hanya menyukai wanita". Sinto menjawab dengan cepat, dia bener² aneh dengan kedua orangtuanya ini.

"Singto! Kau tidak bisa menolak. Ini sudah perjanjian kita sejak awal menjodohkan mu dengan Krist anak dari keluarga sangpotirat". Singto hanya menghela nafas.

Hening, tiba tiba semua tidak ada yang berbicara. Sud dengan tegas bertanya. "Kau boleh memikirkannya Singto, kita tidak memaksamu untuk menuruti permintaan kami". Krist hanya menunduk dia tidak tahu harus berbicara apa.

"Aku harus memikirkannya, maaf permisi". Pamit Singto dan berjalan keluar rumah dan pergi meninggalkan kalangan rumah.

Shiaa, masalah apalagi ini...

Singto sudah berada di ruang kerjanya, sekarang dia hanya memikirkan dengan masalah perjodohannya.

Sementara di kediaman keluarga prachaya, masih membicarakan tentang perjodohan. "May, kau tahu kan tujuan ku kesini selain membicarakan perjodohan?" Tanya Nan. Yaa Sud dan Nan ingin menitipkan anaknya dengan Boon dan May karena mereka ingin kembali bekerja di Itali, Boon dan May dengan senang hati menerima Krist di sini.

"Aku tahu kok Nan, tenang saja aku akan menjaga putramu ini dengan baik", jawab May dengan senyumnya yang manis.

"Aku percaya padamu May".

"Krist, kau tidak apa apa kami tinggal?", Tanya Sud karena melihat putranya ini dari tadi hanya diam. "Aku tidak apa apa kok yah", jawab nya senyum. Sebenarnya ia sedih di tinggal ayah dan maenya.

"Baik baik na", ucap Sud sambil mengelus rambut halus Krist.

"Kau ingin berangkat ke Itali sekarang Sud?". Tanya Boon, "Iya Boon aku akan segera berangkat, dan titip putraku Boon", ucap Sud menatap putranya, sebenarnya dia tidak tega meninggalkan nya.

"Santai saja Sud, aku akan menjaga nya", Sud tersenyum dengan sahabat akrabnya ini.

"Mae pergi ya, jangan menyusahkan mommy May", Krist hanya tersenyum.

Setelah itu Sud dan Nan segera pergi ke bandara karena jadwal penerbangannya tinggal sedikit waktu.

Rumah tampak sepi, Krist berada di kamarnya sekarang sebelah kamar Singto. Dia terdiam masih memikirkan tentang perjodohannya, memang sangat aneh menikah dengan seorang lelaki. Tapi Krist hanya ingin kedua orangtuanya bahagia.

19.00
Malam tiba, mereka berkumpul di ruang makan. Singto belum pulang dari tempat kantornya. Di sana hanya ada Boon, May dan Krist. Krist sangat gugup karena dia tidak pernah tinggal bersama orang asing atau orang yang belum terlalu kenal dengannya.

"Hei Krist, dari tadi kau hanya diam saja hmm... Knp?", Tanya Boon menatap mata coklat Krist.

"Hmm, k-krist hanya gugup saja dad" jawab Krist gugup. "Anggap saja ini rumahmu sediri Krist, kita menerima mu tinggal disini" ucap Boon tersenyum.

Krist hanya membalas senyuman nya dan kembali kepada makanannya. Mae aku merindukanmu, aku tidak bisa ditinggal kan dengan Mae. Aku ingin pulang ke rumah aku tidak bisa disini.

Selesai sudah makan malam, Krist kembali ke kamarnya dan tertidur pulas.

06.00
Sinar matahari masuk melalui jendela kamar Singto, ia terbangun dan menuju kamar mandi. Setelah selesai ia turun menuju ruang makan, dia sudah tau kalau Krist tinggal di rumahnya Singto kaget mendengar ucapan mommy nya dan dia sempat menolak Krist tinggal rumahnya. Tapi bagaimana lagi dia tidak bisa membantah daddy dan mommy nya.

Hanya ada suara sendok dan garpu yang terdengar disana tidak ada yang berbicara satu pun.

Aku tidak bisa menikah dengannya, ini aneh sangat aneh yaampun...

"Daddy mau bicara sama kamu Singto", Singto hanya menatap daddynya.

"Daddy dan mommy akan pergi bekerja ke Korea, kita di pindahkan ke sana. Daddy hanya mau bilang ke kamu tolong jaga Krist dia akan di sini dengan mu", ucap Boon tegas dan menatap Singto.

"Ha? Pergi ke Korea? Dan tinggal berdua dengannya? Oi dad,, bagaimana bisa aku tinggal berdua dengannya", Boon tersenyum kepada putranya. "Kau bisa! Berbicara lah dengan nya nanti kau akan dekat dengannya".

Apanih, dekat? dengannya? Shiaa..

"Jaga dia Singto, berbicara lah dengannya na. Kita akan pergi minggu depan" Singto hanya menganggukkan kepalanya.


TBC

14 Juli 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14 Juli 2020

Jangan lupa vote gaes, maaf klo ada kesalahan kata'nya.

SHIT BABY [SingKit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang