14

4K 302 91
                                    

Tutttt....

Jari jemari mulai bergerak, Singto yang sejak tadi tertidur sambil menggenggam tangan istrinya tersadar. Krist mulai terbangun dari komanya ia melihat sekeliling seperti nya sedang di rumah sakit. "hei sayang kamu udah sadar" ucap Singto sambil mengelus rambut nya lembut.

"p-phi.. ini dimana?" tanya Krist terbata-bata.

"kamu dirumah sakit sayang, kamu kecelakaan" jawabnya berusaha tersenyum. Krist hanya menatap suaminya bingung, apa maksud suaminya.

"baby ploy mana?" tanya Krist tiba-tiba.

"em? baby ploy siapa sayang?" tanya balik Singto ke istrinya sambil menatap bingung.

"anak kita phi, baby ploy mana? kok gaada?" ucap Krist dengan tangannya yang bergetar.

Singto makin bingung benar-benar bingung istrinya kenapa? baby ploy siapa? hm mungkin sekarang waktu yang tepat untuk jelasin semuanya ke istrinya.

Krist mengelus perutnya yang terasa tidak buncit lagi lalu ia menatap Singto dan mengangkat kedua alisnya mencoba bertanya.

Singto menghela nafas berat kemudian menatap wajah istrinya dan menggenggam tangannya. "a-anak kita... emm.. gabisa di s-selamatkan kit" jawabnya sambil menundukkan kepalanya ia tidak berani melihat wajah istrinya yang kaget karena ucapannya.

"a-apa?.. ng-ngak phi gak mungkin, bukannya tadi aku tertidur di sofa pas nungguin phi pulang kerja? t-tadi juga new dan gun ke rumah kita sambil main bareng baby ploy? phi jawab!" tanya Krist panjang ia kaget dengan jawaban suaminya itu, dia bingung sekarang kepalanya yang merasa sedikit pusing ia pegang.

"selepas kamu kecelakaan kamu langsung di bawa kerumah sakit, lama kamu di operasi dokter keluar dan bertanya sama phi dia bilang mau menyelamatkan istrinya atau anaknya dan aku pilih kamu sayang a-aku bingung aku gabisa mikir apa-apa lagi aku gak mau kehilangan kamu dan bayi kita" jelasnya panjang dan tetap menggenggam tangan istrinya.

Air mata Krist jatuh sudah ia sangat pusing dan akhirnya ia pingsan, Singto terkejut ia memutuskan langsung memanggil dokter.




dua minggu kemudian..

Singto membuka pintu kamarnya terlihat sosok istrinya yang sedang menatap keluar jendela sambil sesekali mengelus perutnya, ia berjalan pelan ke istrinya dan memeluknya dari belakang.

"sayang makan yuk, kamu akhir-akhir ini jarang makan loh nanti kalo sakit gimana?" ucapnya lembut lalu ia menarik tangan istrinya pelan menuju meja makan.

Disana Krist sama sekali tidak menyentuh makanannya sedikit pun ia hanya menatap lurus kedepan. Singto khawatir dengan keadaan istrinya sekarang, ia mengelus tangan Krist lembut dan berucap "hei makan dong jangan bengong terus, eh! apa mau di suapin phi?" tanya dan di jawab gelengan kepala pada sang lawan bicara.

Hening beberapa menit, tiba-tiba Krist bangun dan keluar menuju dapur dan diikuti Singto. Krist mengambil pisau yang ada di rak dapur dan langsung mengarahkan kepada tangan kirinya.

"hei kit!" Singto langsung menahan tangan Krist yang sedikit lagi menggores tangannya.

"kit.. hei sadar kamu kenapa? kit!" tanya Singto menatap wajah istrinya serius. Krist tiba-tiba menangis dan langsung di peluk oleh Singto, pelan-pelan ia mengambil pisau yang ada di tangan Krist dan menaruh balik ke tempatnya.

"hiks.. aku udah ga kuat lagi hikss" ucap Krist di celuk leher Singto.

Lama Krist menangis dan pelukannya mulai terlepas. Sinto menatap Krist dan tangannya ia letakkan di pipi lembut istrinya. Tiba-tiba Krist lari keluar rumahnya Singto langsung mengejarnya, pas sampai di gerbang ketika Krist nyebrang tiba-tiba ada mobil melaju kencang buru-buru Singto mengejar istrinya tapi nihil pas sampai depan gerbang istrinya sudah tergeletak di jalanan dan berlumuran darah. Mobil yang menabraknya hilang sudah kabur duluan.

Singto menghampiri istrinya dan langsung mengangkat kepalanya yang berlumuran darah kental, ia menangis sejadi-jadinya ia telat menyelamatkan istrinya. Sudah ia kehilangan kedua malaikat kecilnya.








































Hoekk... hoekk...

Suara bayi yang terdengar berisik membangunkan seseorang yang telah tertidur nyenyak, ia melihat istrinya yang sedang menggendong buah hati kecilnya yang menangis.

"kit" panggil Singto, istrinya menengok ke belakang terlihat kaget "eh! phi aduh maaf ya jadi ke bangun" ucap Krist dan menghampiri dirinya di kasur.

"baby rewel ya"

"iya phi tiba-tiba nangis padahal aku ngantuk banget" ucap Krist menatap suaminya.

"sini-sini phi aja yang urus kamu tidur lagi aja ya" ucap Singto langsung mengambil ploy dari tangan Krist. "em phi gapapa nih? udah deh aku aja gapapa kok phi lanjut tidur aja oke" tolak Krist ke Singto.

"gapapa sayang, lagian besok aku libur ini kok kamu lanjut tidur aja ya" ucapnya sambil mengelus rambut Krist dan di angguki olehnya.

Melihat istrinya kembali pulas dengan tidurnya ia langsung mendiami si kecil yang masih menangis. Lama, dan akhirnya baby kembali tertidur ia duduk di pinggir kasur memikirkan kejadian yang tidak ia sukai. Yash Singto bermimpi barusan untung saja baby membangunkan nya.


TBC


dah lah segini aja aing bingung banget><

SHIT BABY [SingKit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang