5🍂

20 1 0
                                    

Dara, Lily dan Mita menghampiri Alea yang masih setia diduduk diatas motornya. "Congrast baby" ucap Lily memberi selamat kepada Alea.

"Queen of racing kok mau dilawan ya kalah lah" ucap Dara. Mita mengangguk. "Padahal tadi Jordan udah yakin banget kalo Xander yang menang, nyatanya?"

"Ekpetasi tak seindah realita" ucap Dara dan Lily secara bersamaan. Alea terkekeh kecil dibalik masker hitamnya, ia merasa bersyukur karena memiliki sahabat seperti mereka yang biasa mengerti keadaan Alea.

Tak lama datang Xander dan ketiga temannya menghampiri Alea. "Sesuai perjanjian" ucap Xander memberi kunci motornya. Alea mengangguk lalu mengambilnya.

"Suruh Diky bawa motor ke basecamn" ucap Alea sambil memberi kunci motor Xander kepada Mita. "Siap bos" Mita pun langsung menghubungi Diky.

Fyi. Diky merupakan sepupu Mita. Diky selalu menyimpan barang hasil balapan Alea dan yang lainnya karena, ia merupakan laki-laki yang pintar menjaga barang.

"Hebat juga lo bisa ngalahin Xander" ucap Baron dengan tak tau dirinya. Xander menatap tajam Baron.

Baron yang merasa ada hawa tak enak langsung menolehkan kepadanya kesamping. "Hehe maaf bos" ucap Baron.

Alea mengangkat bahunya acuh. "Makanya jangan sombong. Diatas langit masih ada langit" sindir Mita.

"Lo nyindir gue?" tanya Jordan.

"Lo merasa? Gua gak sebut merek lo ya" elak Mita. Jordan mendengus sebal.

"Lo gak mau buka masker lo?" tanya Alex.

"Gak!" singkat Alea.

"Muka lo kayak gak asing" ucap Baron.

Alea, Lily, Mita dan Dara saling menatap gimana nih.

Jordan memiringkan kepalanya. "Kayak Alea ya" ucap Jordan. Alex memperhatikan lebih detail. "Iya ya" timpal Alex.

"Sok tau lo bedua! Alea lagi ada urusan sama doinya" alibi Dara.

"Alea udah ada pacar?" tanya Baron dengan nada kecewa. Jordan mengangkat alisnya. "Kenapa lo?" Tanya Jordan.

"Sapa tau Alea masih jomblo, gue kan bisa jadian sama Alea" ucap Baron dengan santainya.

Pletakk

Alex memukul kepala Baron. "Najis lo!" ucap Alex.

"Emang kenapa kalo Alea udah ada pacar apa belum? Misalnya, Alea gak ada pacar juga belum tentu dia mau sama lo" ucap Lily.

"Gue cabut" Alea menyalakan motornya dan pergi meninggalkan area balap. Sedangkan, Xander menatap punggung mungil yang sedang mengendarai motor sport hitam itu.

"Tuhkan gara-gara lo nih buketu pergi!" Ucap Lily dengan sinis. "Udah dong beb jangan marah-marah terus jadi gemes gua" goda Alex kepada Lily.

Bugh

Lily meninju pipi kanan Alex. "Bacot lo!" Ucap Lily.

"Yok cabut" ajak Dara. Mereka pun menaiki motor mereka masing-masing dan pergi ninggalkan area balapan. Sedangkan, Alex meringis sambil memegang pipinya yang agak membiru. "Gimana enak?" Ucap Jordan dengan wajah jailnya.

Alex menatap Jordan tajam. Xander sedari tadi hanya menatap mereka dengan sebal. "Cabut" ajak Xander.

🍁🍁🍁

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Xander menuntun motornya menuju garasi lalu berjalan secara perlahan menuju pintu belakang agar tidak ketahuan oleh orangtua nya.

"Huftt aman" ucap Xander sambil menutup pintu secara perlahan. Tiba-tiba lampu yang tadinya mati seketika menyala. Dan terlihat sepasang suami dengan wajah garangnya.

"Xander Aleo Putra! Jam berapa sekarang?!" tanya Citra bunda Xander. Xander melirik jam hitam dipergelangan tangannya. "Jam 12 bun" ucap Xander.

"Habis dari mana kamu?!"

"Aa-anu Xander dari rumah Baron bun"

"Terus ngapai kamu pulang?! Masih ingat rumah kamu?!" Ucap Citra sambil beracak pinggang.

Kevin ayah Xander mengelus pundak sang istri. "Udah malam bun gak usah marah-marah. Kasian nanti Arga bangun" ucap Kevin.

Didalam hati Xander berterima kasih kepada ayahnya. Citra menghela nafas dalam-dalam. "Uang jajan kamu bunda potong! Kalo kamu pulang malam lagi motor kamu bunda sita!" Ucap Citra.

"Ta-tapi bun.."

"Gak ada tapi-tapian!"

Lalu Citra melangkah menaiki anak tangga. Xander menatap kepergian bundanya.

"Yah bantuin Xander" rengek Xander kepada Kevin. Begitulah Xander diluar akan menjadi macan dan dirumah akan menjadi kucing.

"Ogah! Nanti ayah bisa dipenggal sama bunda kamu. Berani berbuat berani bertanggung jawab!" Setelah mengatakan itu Kevin menaiki tangga menuju kamarnya meninggalkan Xander yang dongkol setengah mati.

Barongsai is calling...

Xander mengambil ponselnya yang berada disaku jaketnya.

"Apaan?!" Ucap Xander malas

"Gimana? Dimarahin sama tante Citra?" Balas Baron dengan nada menggoda.

"Bacot banget lo!"

"Santuy atuh bos"

"Kenapa nelpon?"

"Gak gue cuma mau tanya lo dimarahin tante Citra apa gak. Kalo gue dengan dari nada suara lo pasti dimarahin ya, gue tebak uang jajan lo pasti dipotong"

"Hmm"

"Aduh kasian bang-"

Xander langsung mematikan ponselnya secara sepihak. "Punya teman kok kurang ajar banget" ucap Xander memijat pelipisnya dan berjalan menuju kamarnya. Sedangkan, Baron mengumpati Xander habis-habisan karena memutuskan panggilannya.

.

.

.

.

.

.
TBC

Not Naughty Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang