Wajah Renjun murung saat sampai disekolah, harusnya dia bisa lebih bahagia karena pagi tadi sarapan dirumah Jeno.
Tapi karena kejadian setelahnya membuat senyumnya luntur, dan semangat bahagianya tiba-tiba menghilang.
"Ada apa dengan wajah mu itu? "
Jaemin baru sampai dan langsung bertanya padanya.Renjun hanya menghela nafas dan langsung meletakkan kepalanya diatas meja "mungkin karena akan dimarahi saat pulang nanti"
Jaemin yang baru duduk langsung menatap Renjun kaget "dimarahi? Memangnya apa kesalahan mu? "
Cerita tidak ya?
Wajah Renjun menatap Jaemin yang duduk disampingnya, masih dengan kepala yang diletakan diatas meja, dia melihat jika Jaemin terlihat penasaran dan khawatir.
"tidak"
Jaemin menautkan alisnya "kau tak mau bicara pada ku? " Jaemin terlihat marah sehingga membuat Renjun jadi salah tingkah.
Renjun segera menaikan kepalanya dan menatap Jaemin dengan memelas "bisa beri aku waktu?"
Jaemin tidak ingin memberi waktu karena dia sudah sangat penasaran, tapi melihat wajah Renjun yang sangat memelas membuat dia tidak tega, akhirnya dia menghela nafas dan mencari solusi untuk menghibur sahabatnya ini.
"Hari ini ku dengar para guru ada rapat, jadi kita bisa pulang cepat"
"Benarkah? " Renjun terlihat senang sekarang, tapi kemudian dia cemberut, pulang cepat membuat dia harus lebih cepat pulang kerumah, rumahnya yang tidak memiliki kehangatan untuknya sama sekali.
Melihat perubahan raut wajah Renjun membuat Jaemin khawatir lagi, pasti masalah Renjun hari ini memang berkaitan dengan keluarganya "bagaimana jika pulang nanti kita jalan-jalan? "
"Kemana? "
"Nonton?"
"Memangnya boleh? " setau Renjun
, Jaemin tidak boleh pergi menonton di bioskop.Tapi kepala Jaemin mengangguk dengan cepat "tentu saja boleh, kan bersama Mark oppa" bibir Jaemin melengkung dengan sangat indahnya sekarang.
Tapi berbeda dengan Renjun yang terlihat tambah tidak bersemangat "memangnya tidak masalah jika aku ikut?" bisa-bisa dia hanya jadi manusia yang tidak terlihat.
"Kita ajak saja Jeno oppa" Jaemin tau Renjun pasti merasa tidak nyaman, jadi dia menyarankan seperti itu.
Renjun berpikir sebentar, tadi pagi mereka sudah bertemu, apa tidak apa-apa ya jika mereka bertemu lagi? "bukankah mereka kerja hari ini? "
Jaemin mengangguk "kita suruh saja mereka membolos"
"Memangnya tidak apa-apa? "
Jaemi menggaruk pipinya yang tidak gatal, dia juga tidak tau sih "kita coba saja dulu"
Renjun mempertimbangkan usulan Jaemin, dan kemudian mengangguk "tapi kita harus ganti baju dulu "
Jaemin kembali tersenyum "tentu saja"
"Tapi kau tau dimana menemui mereka? "
"Tentu saja ditempat kerja mereka, kita bisa menghubungi mereka"
Renjun menganggukkan kepalanya, jika Mark mungkin mudah menghubunginya, karena Jaemin pasti punya nomer telponnya, tapi Jeno?
Renjun kan tidak punya nomer telpon Jeno.
"Bagaimana caranya menghubungi Jeno oppa?"
"Tentu saja kita telpon dia"
"Nomernya? "
![](https://img.wattpad.com/cover/231675477-288-k935723.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PERTAMA DAN TERAKHIR (NOREN & MARKMIN VER.)
أدب الهواةRenjun dan Jaemin yang masih polos 🔞 WARNING! GS 🔞