Chapter 2

80 12 1
                                    

Keesokan harinya

Pagi ini sakura harus berangkat kuliah dengan suasana hati yang sangat-sangat bisa di bilang sangat jauh dari kata baik, ia merasa dari kemarin hingga pagi ini adalah hari kesialannya dan entah itu akan sampai kapan kesialan ini akan berlanjut, setidaknya itu yang di pikirkan sakura saat ini.

"sakura-channn ohayoo.." sapa gadis cantik berambut kuning panjang di bawah pinggang dan terurai. "sakura" panggilnya lagi karena sakura tak memjawab sapaannya. "SAKURAAAAA..." teriak ino karena merasa kehadiranya belem di sadari oleh sakura.

"AAA" jawab sakura terkejut. "Ino...kau apa-apaan, kau mengagetkanku" sambung sakura setelah sadar dari lamunannya.

"Seharusnya aku yang berkata begitu, aku sudah memanggilmu dari tadi, tapi kau samasekali tak menjawab" jelas ino dengan nada kesal.

"oo...maaf"

"hanya...maaf?" Tanya ino tak terima.

"hn... emang ada yang lain" jawab sakura malas. Ia bukan tak ingin menceritakannya ke ino sahabat dekatnya dari sebelum ia lahir mungki. Dulu keluarga ino dan keluarga sakura bertetanggaan di sekuah apatermen di konoha saat ini ibu ino dan sakura sama-sama sedang hamil, tapi mereka harus berpisah saat sakura dan ini kelas 5, orang tua ino membeli sebuah rumah walau masih di konoha tapi itu lumayan jauh, jadi ino tidah pindah sekolah dan masih berteman dekat.

"kau sepertinya ada masalah, mau cerita? Mungkin aku bisa membantu" Tanya ino.

"aku tak apa ino" jawab sakura sambil tersenyum seolah tak ada masalah, tapi ino tau itu palsu tap ino tak mau memaksa sahabatnya itu, ia lebih baik membiarkan sakura sendiri yang akan bercerita. "aa.... Ngomong-ngomong kenapa kau pagi hari begini ada di sini bahkan pelajar pertamapun belum mulai?" Tanya sakura karena ini masih sangat pagi 30 menit lagi kelas baru akan dimulai.

"tentu saja aku menemui sahabatku yang paling manis" jawab ino dengan nada bercanda menggoda sakura.

"menemuiku atau suamimu?" Tanya sakura malas sambil menyilangkan tangannya dan memutar bolah matanya lalu berpura-pura bernada seolah-olah orang yang cemburu.

"aa...sakura jangan berkata seperti itu aku jadi malu" jawab ino sambil menutup muka merahnya dengan tangan.

"tapi kau senangkan"

"haruno-san, ohayoo" sapa sei pacar ino baru saja masuk kekelas dan membawa berlalatan melukis untuk makul (mata kuliah) hari ini.

"ohayoo shimura"jawab sakura.

"ino kau tak ke kelas sekarang, sebentar lagi kelas pagi akan di mulai"

"oh, kau benar..jaa nee sakura sampai ketemu nanti siang" pamit ino sambil berjalan bersama sai yang mengantarnya, melambaikan tangan dan tersenyum.

"haaah" setelah kepergian ino dan sai, sakura hanya dapat menghelainafas sedih, lelah dan tak tau harus bagaimana untuk cerita.

.

.

.

.

"nee.. sai"

"aku tau kau mau membicarakan sakurakan?" Tanya sai.

"emm.." jawab ino mengagguk.

"bersabarlah lagi pasti ia akan cerita kalo sudah waktunya, aku tau kau sudah lama memendamnya, karna itu kau menjadi teman yang baik bagi sakura" hibur sai kepada ino yang murung melihat sahabatnya murung seperti menanggung beban yang sangat berat.

TBC...

Jika masih ada banyak kesalahan kata saya mohon maaf

See you...
😊😊

Pilihanku Pangeran EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang