.
.
.
.
.Sampai saat ini, rekor paling lama masih di pegang oleh Jackson. Ia berhasil bertahan selama empat menit saat bertarung melawan Park Bo Gum. Dan berujung kalah karena kewalahan menerima serangan yang bertubi-tubi.
Professor Stewart sudah mewanti-wanti anak-anak supaya tidak menahan diri saat menyerang. Tujuannya agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Pertarungan dalam dunia sihir itu hal yang biasa. Mereka yang belajar di Lovainburg castle memang sengaja dilatih untuk menghadapi dunia luar. Dan sekolah adalah tempat yang tepat bagi mereka untuk mempelajarinya.
Bahkan Professor Stewart membiarkan para senior mengambil-alih keadaan ketika membalas serangan tanpa harus merasa iba atau kasian.
Karena menurutnya, dunia yang sebenarnya yang harus mereka hadapi adalah dunia yang tak pernah ada didalam bayangan mereka. Lebih kejam dan tanpa belas kasihan.
"Siapa lawanmu?"
"Jeon Jungkook", ucap Yoongi. Setelah menyerahkan potongan kertas yang tertulis nama Jungkook disana, ia sontak beranjak tanpa menunggu disuruh. Membiarkan berpasang-pasang mata menatapnya penuh minat.
Yoongi yang pemalas dan sering membolos kelas, apakah bisa melawan si sempurna Jeon Jungkook? Begitulah kiranya.
Semua yang mendapat jatah melawan Jungkook, tak ada yang mampu bertahan lebih dari 2 menit lamanya. Kebanyakan dari mereka kalah pada kecepatan dan stamina.
Berbanding terbalik dengan Jungkook yang nampak baik-baik saja. Ia sama sekali tak terlihat lelah bahkan setelah bertarung. Seolah yang baru ia lakukan hanyalah menemani adik-adiknya bermain.
Professor Stewart segera mempersilahkan Jungkook untuk menempati posisinya dengan gestur tangan. Tak berselang lama, barrier kembali tercipta ditengah-tengah ruangan.
Tak terkecuali Jimin. Ia juga tak kalah tertarik untuk menyaksikan pertarungan tersebut. Lebih tepatnya, Yoongi. Setidaknya ia memiliki kesempatan untuk bersitatap langsung dengan si manis, untung-untung Yoongi mau memberi umpan balik padanya.
Sudah berhari-hari, Jimin berusaha menemui Yoongi. Entah hanya perasaan saja atau tidak, ia merasa Yoongi sedang menghindarinya akhir-akhir ini.
Ditempatnya berdiri, Jimin bisa melihat Jungkook sedang mengatakan sesuatu pada Yoongi. Meski demikian, ia tak pernah tahu apa yang diucapkan oleh Seeker tim Black tersebut didalam sana karena terhalang oleh mantra barrier milik Professor Stewart.
Salah satu fungsi segel penghalang dihadapannya itu adalah untuk meredam suara yang tercipta dari efek pertarungan. Dan Jimin baru saja mengutuknya dalam hati.
Apa yang mereka katakan?
.
.
."Sudah satu tahun lebih sejak terakhir kita berduel, Yoongi. Aku penasaran sampai mana kemampuan bertarungmu", ucap Jungkook diselingi senyum tipis yang mirip seringaian. Terselip rasa puas dihatinya sebab ia bisa bertemu dengan Yoongi tanpa harus bersusah payah lagi. Walau dihadapkan pada situasi yang tidak ia harapkan, nyatanya ia bisa sedikit bersyukur. Karena sejujurnya, ia sudah muak harus main kucing-kucingan setiap kali ia ingin menemui Yoongi.
Seperti biasa, peringai Yoongi yang tenang namun terkesan dingin berhasil membuat Jungkook takjub. Ia tahu, Yoongi bukan seseorang yang mudah diintimidasi. Dan itu menjadi poin tambah tersendiri ketika harus berhadapan dengan musuh.
"Mungkin cukup untuk membungkam kesombonganmu Mr. Jeon", desis Yoongi tepat saat suara instruksi Professor Stewart menggema. "-Stupeffy!", ia memutuskan untuk menyerang terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard : The Seven Crystal || Minyoon
Fanfic(On Going) Satu persatu peristiwa aneh mulai terjadi di Lovainburg Academy saat kabar mengenai kebangkitan Raja Kegelapan kembali tersebar. Sekolah sihir tua yang digadang-gadang menjadi tempat paling aman tersebut, ternyata tidak mampu menghalangi...