(On Going)
Satu persatu peristiwa aneh mulai terjadi di Lovainburg Academy saat kabar mengenai kebangkitan Raja Kegelapan kembali tersebar.
Sekolah sihir tua yang digadang-gadang menjadi tempat paling aman tersebut, ternyata tidak mampu menghalangi...
Koridor kastil disiang hari ini terasa begitu lengang.
Tidak mengherankan jika sebagian murid lebih memilih pergi ke lapangan untuk menonton tim Black berlatih Quidditch daripada menghabiskan akhir pekan yang membosankan didalam kastil.
Salah satu tim favorit yang memiliki pemain-pemain keren dan tampan—sungguh cara yang tepat untuk mencuci mata.
. .. ...
Berkali-kali menghela nafas sembari menyeret langkah, Yoongi menyusuri lorong menuju kamar kebutuhan. Setengah melamun, ia kembali mengingat kata-kata Professor Delardo tatkala dirinya masih berada di bangsal kesehatan beberapa waktu yang lalu.
"Kali ini kau terlalu memaksakan diri, Yoongi", Professor Delardo mendekat kearah nakas yang dipenuhi dengan berbagai macam permen dan manisan—hadiah dari para junior yang menjenguk Yoongi sebelum ia datang tadi. Ia menatapnya satu persatu sebelum tersenyum seraya menggeleng samar, ingat bahwa dulu dirinya pernah mendapat permen rasa kotoran telinga karena ketidak-beruntungannya. "Kau tidak perlu menjadikan ucapanku sebagai beban", lanjutnya.
Terdiam cukup lama, Yoongi menimang apakah tidak mengapa seandainya Professor Delardo tahu. Tapi jika bukan kepada Professor Delardo, kepada siapa lagi dirinya bisa memecahkan masalahnya? "Professor... aku sudah melihatnya—Lexus. Seperti apa wujud Lexus, aku sudah melihatnya", patah-patah ia menatap kearah sang Professor.
Menoleh cepat, Professor Delardo sontak membelalakkan maniknya. Layaknya tersambar petir di siang bolong, ia nampak begitu terkejut.
Mustahil hanya dalam waktu singkat, Yoongi mampu membuka segel cakra milik Lexus; daemon liar yang terkenal sulit ditaklukkan.
Melirik sekilas, Yoongi melanjutkan kalimatnya. "Sebenarnya... dia sama sekali tidak merespon keberadaanku. Dia hanya menatapku begitu dingin seolah diriku adalah pusat kebenciannya", ia kembali mengingat kejadian aneh yang dialaminya beberapa waktu lalu.
Menyeberang ke dimensi lain, Yoongi berhasil menembus salah satu dari 3 segel yang ada.
Terhalangi oleh gerbang besar berukiran rumit, Lexus yang terkurung didalamnya hanya menatap lurus kearah Yoongi tanpa sepatah kata pun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Professor Delardo perlahan mendekat, raut pias menghias samar. Meski tertarik untuk mendengar cerita Yoongi, apa daya sorot penuh kekhawatiran tak mau lepas darinya. "Lalu apa yang kau rasakan setelahnya?"
Mengerutkan dahi, Yoongi menggeleng pelan. "Akhir-akhir ini aku selalu merasakan kehadiran Lexus di sekitarku. Aku merasa dia sedang mengawasi ku terus-menerus. Tapi anehnya, aku tidak bisa menemukannya", frasanya terdengar sedikit frustasi. "Bahkan ketika aku mencoba berbagai mantra agar bisa kembali ketempat dimana kami bertemu sebelumnya, tetap saja tidak berhasil"