Steve, Sherin, Cherry, Jeny, dan George berlari menjauhi kerumunan orang, mereka mencari tempat sepi. Tepat di depan mereka ada sebuah ruangan. Mereka pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan mengunci pintunya.Mereka semua mengatur pernapasan setelah berlari sangat kencang.
"Bagaimana ini? Mengapa bisa terjadi? Kita harus bagaimana?" tanya Jeny ketakukan.
"Tenang dulu Jen, kita akan membicarakannya sekarang. Tapi, pelankan suaramu, ok?" ujar Sherin mencoba menenangkan Jeny.
"Steve, apa yang harus kita lakukan?" tanya George yang sudah mulai was-was dengan keadaan
"Monster itu berbentuk kelelawar, namun tubuhnya sebesar tubuh manusia. Mungkin saja kekuatannya juga kuat. Lalu alat apa yang bisa kita gunakan untuk perlawanan?" Steve sedang memikirkan jalan keluar.
"Steve, Aku membawa pisau di dalam tasku. Pisau ini sebenarnya dimasukkan oleh ibuku untuk berjaga-jaga jika sesuatu terjadi." Sherin mengulur Pisau besar itu kearah Steve.
"Bagus, ini senjata yang bagus untuk melawan jika memang harus digunakan." Steve menerimanya.
Mereka semua terdiam saat mendengar suara langkah kaki. Hampir tidak terdengar namun cukup untuk membuat mereka tahu bahwa didepan pintu ada yang sedang berjalan.
Terdengar ketukan pintu. Mereka semua menegang.
'Apa ini akhir hidupku?' batin Cherry.
"Hallo, apa ada orang didalam?" Terdengar suara orang disana. Semuanya bernafas lega setelah mendengar seseorang diluar sana. Saat Steve akan menyahut Cherry menahannya.
"Ssst, mungkin saja itu monster. Kita tidak tahukan monster itu bisa berbicara atau tidak," ucap Cherry berbisik diangguki semua orang didalamnya. Mereka juga tidak bisa berpikir jernih karena takut melanda.
"Hei, Apa memang tidak ada orang? Aku Tom. Jika saja kalian mengenalku." Semua orang didalam terkejut sekaligus senang. Cherry yang tadi mencurigai orang diluar malah dia yang membukakan pintu.
"Cepat masuk." Cherry menarik cepat tangan Tom dan segera mengunci pintu.
"Kalian? Ah Aku senang sekali," ucap Tom. Ia sangat ketakutan tadi.
"Tom, bagaimana keadaan diluar?" tanya Steve.
"Kacau, banyak yang sudah menjadi korban, termasuk teman-teman kita" jawab Tom dengan wajah murungnya. "Aku.. Aku tidak bisa menyelamatkan mereka. Aku payah sekali." Tom menarik rambutnya frustasi.
"Sudahlah semua sudah terjadi. Apa yang mereka lakukan pada korban-korban?" tanya Steve membuat Tom gelisah.
Tom ragu untuk menjawab, ia melihat kearah Sherin, Cherry, dan Jeny. Kemudian dia berbisik ditelinga Steve. "Mereka memakan daging korban, namun tidak sampai habis. Meninggalkan mayat-mayat tergeletak di lantai," bisik Tom membuat Steve bergidik ngeri.
'Bagaimana Aku bisa melewati mereka jika mereka seganas itu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Bats [SELESAI]
Short StoryBagaimana rasanya jika Touring sekolahmu gagal dikarenakan alasan yang tidak masuk akal, yaitu monster. Hal ini dirasakan oleh seorang gadis bernama Sherin. Touring yang seharusnya menyenangkan menjadi hancur dikarenakan kedatangan monster yang tida...