Kini mereka sudah tiba di terminal bus. Tampak beberapa orang sedang mengemas barang."Ah, akhirnya sampai juga." Cherry turun dari bus disusuli Jeny dan Sherin.
"Aku sudah tidak sabar ingin pergi ke tempat-tempat bersejarah tersebut," sahut Jeny dengan semangat.
Dari kejauhan tampak Steve dan George sedang berjalan kearah mereka.
"Hai girl, mau ku bantu membawa barang kalian?" tawar George.
"Tidak usah, kami bisa membawanya," sahut Sherin yang diangguki kepala oleh Jeny dan Cherry.
"Oh baiklah."
"Sherin, bagaimana perjalanannya? Menyenangkan?" tanya Steve merangkul bahu Sherin.
"Of course, ini touring yang sudah lama dinantikan." Sherin melepas rangkulan Steve karena lengan Steve berat dan juga tubuhnya sedang letih.
"Pasti di dalam bus Kau sedang memikirkanku, bukan?" tanya Steve mencoba menggoda kekasihnya itu.
"Big no, Aku memikirkan bagaimana tempat-tempat yang akan kita kunjungi."
"Benarkah?"
"Yap."
"Hei Steve, dimana Daniel?" tanya Jeny yang dari tadi tidak melihat Steve.
"Oh, kekasihmu? Dia sedang membantu mengemasi barang," jawab Steve ringan.
"Dan kalian berdua, kenapa tidak ikut membantu?" tanya Cherry dengan memicingkan mata.
"Melelahkan," jawab Steve enteng.
"Sherin, bagaimana Kau bisa berpacaran dengan lelaki pemalas seperti dia?" tuding Jeny.
"Karena Aku mencintainya," jawab Sherin membuat Jeny cemberut. Lain halnya dengan Steve yang sudah tersenyum senang.
"Kau mencintaiku Sherin?" tanya Steve dengan senyum yang mengembang dibibirnya.
"Hah? Kapan Aku bilang begitu." Jawaban Sherin membuat mereka yang ada di situ tertawa, tapi tidak dengan Steve yang memasang wajah sok sedihnya.
"Jahatnya."
Sherin hanya tertawa. Namun, tawanya terhenti saat melihat ke atas langit.
"Steve, lihat apa yang ada disana?" tunjuk Sherin ke arah langit. Tampak dari kejauhan seperti kumpulan kelelawar.
Steve melihat kearah yang di tunjuk Sherin. "Itu hanya kelelawar."
Namun, saat kelelawar tersebut terbang semakin dekat tampak sangat besar. Semua orang disana menyaksikannya. Termasuk Steve, Sherin, Cherry, Jeny, dan George.
"Perasaanku tidak enak." Sherin menggenggam kuat tangan Steve. Makhluk besar itupun mendarat tepat di depan semua orang yang berada diterminal. Semua orang yang melihatnya pun syok.
"LARIIIII," teriak Cherry saat melihat kelelawar tersebut berbentuk rakasasa. Semua orang mengikuti intruksi dari Cherry.
Semuanya lari menyelamatkan diri, sama halnya dengan mereka saat ini. Namun, ada sebagian dari mereka yang tidak dapat lari, dan akhirnya ditangkap oleh monster tersebut.
'Apa ini maksud dari perasaan burukku tadi?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Bats [SELESAI]
Historia CortaBagaimana rasanya jika Touring sekolahmu gagal dikarenakan alasan yang tidak masuk akal, yaitu monster. Hal ini dirasakan oleh seorang gadis bernama Sherin. Touring yang seharusnya menyenangkan menjadi hancur dikarenakan kedatangan monster yang tida...