15. Hujan Rintik-rintik

1.6K 299 9
                                    

"Cherry, sisi kelas yang itu udah disapu. Udahan dong, pulang aja yuk," Taehyun membujuk Chaeryeong yang masih giat menyapu debu-debu yang berkumpul di sudut-sudut tersembunyi kelas.

"Iyaaa, bentar lagi beres nih. Tuh kan bener mereka pasti gak nyapu bagian bawah mejanya. Aduh, gimana sih?" Chaeryeong tetap fokus mengerjakan tugasnya meski sisa anggota kelompok mereka sudah pergi menghilang entah kemana.

Taehyun hanya bisa menunggu gadis tersebut. Ini adalah sisi Chaeryeong yang belum pernah Taehyun lihat sebelumnya. Gadis itu ternyata merupakan seseorang yang sangat apik. Berantakan sedikit maka ia akan mendumel dalam hati.

Entah kenapa Taehyun menikmati itu.

Jadi, daripada bergelut dengan Chaeryeong untuk memaksanya berhenti, lebih baik ia gunakan untuk menatapi gadis itu selama yang ia bisa di ranah pandangannya bukan?

"Cherry, sambil nunggu kamu beres main tebak-tebakan yuk," celetuk Taehyun mengusir bosan.

Chaeryeong mengangguk masih menyapu. "Coba aja,"

"Kamu dulu deh," pinta Taehyun menyengir kuda.

"Ih yang ngajak duluan siapa?" cibir Chaeryeong. "Yaudah, buah apa yang punya paling banyak uang?"

Taehyun diam mengusap dagu berpikir. "Belimbing?"

"Salah," tolak Chaeryeong.

"Buah naga?"

"Masih salah. Nyerah?"

"Iyadeh, emang buah apasih?" Taehyun mengalah.

"Srikaya. Kan kaya jadi banyak uang," jawab Chaeryeong tertawa berseri.

Taehyun gemas melihatnya, secara tidak sadar ia ikut berseri juga. Senyum gadis itu berhasil mengalahkan kegaringan candaannya. Tidak apalah, Taehyun bisa menikmati merdu halusnya tawa Chaeryeong.

"Sekarang giliran Taehyun!" titah Chaeryeong.

Taehyun mengeluh. "Aku gak tau banyak tebak-tebakan, Cherry. Paling juga gaada lucu-lucunya,"

Chaeryeong cemberut mendengar itu. "Gak adil, tebak-tebakan Chaer juga gak lucu tapi kamu ketawa. Udah coba aja dulu,"

Karena desakan Chaeryeong akhirnya Taehyun mau menurut. "Tapi kalau gak lucu gapapa ya?"

Chaeryeong mengangguk mantap. Padahal kalau Taehyun sekadar berbicara asal pun, Chaeryeong dapat dibuat tertawa karenanya. Begitu kuat pesona lelaki itu terkadang sehingga Chaeryeong harus menyimpan reaksinya dalam-dalam.

"Kamu tau gak kalau 99% orang di dunia ini gak bisa senyum sambil tutup mata?" ujar Taehyun.

Chaeryeong mengernyit. "Kamu bercanda ya?"

"Gak percaya? Coba aja," tantang Taehyun setengah menyeringai jahil.

Chaeryeong yang penasaran kemudian menurut. Gadis itu memejamkan matanya kemudian tersenyum, awalnya biasa saja tapi kemudian senyumannya berkembang semakin lebar.

"Taehyun! Bisa kok senyum sambil tutup mata," ucap Chaeryeong.

Dua buah tangan perlahan menangkup pipi Chaeryeong. Alunan nada rendah tawa seseorang terdengar dari depan gadis itu.

"Astaga Cherry, bilang ke mama kamu, manis banget sih senyuman anaknya," komentar Taehyun memandangi Chaeryeong yang berhasil ia tipu.

Senyuman Chaeryeong pudar digantikan pipinya yang berubah merah. Kedua mata Chaeryeong terbuka dan disambut sepasang bola mata coklat yang menantinya.

"Taehyun modus!" cemberut Chaeryeong. Gadis malang itu merasa wajahnya direndam malu. Dia berusaha menghindari tatapan lelaki di depannya.

Taehyun tersenyum puas melepaskan tangannya dari wajah sang gadis. Membiarkan Chaeryoung yang salah tingkah memainkan sapunya.

Putaran DaduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang