( Pertengkaran )
✳️✳️✳️
"Lo kenapa sih Mel gue lihat-lihat udah seminggu ini tuh muka gak ada ceriah-ceriahnya sama sekali?"tanya Shania yang sedari tadi memperhatikan wajah Melody seperti banyak pikiran dan beban.
"Gue gpp Shan santai aja,"jawab Melody menenangkan sahabatnya.
Shania menatap curiga pada Melody karena apa yang di ucapkan tidak sama dengan yang ia lihat faktanya. Lagi pula Melody bukan tipe orang yang pandai berbohong apalagi mereka berdua sudah bersahabat sejak lama sekali.
Walaupun Melody sudah menikah bahkan anaknya sudah SMA tapi Shania belum di karuniai seorang anak lagi padahal sudah lama juga ia menikah dengan pria bernama Boby. Tapi meski belum di karuniai anak lagi hubungan rumah tangga mereka cukup harmonis dibanding Melody yang sudah hancur karena adanya orang ketiga.
"Btw Mel minggu depan gue bakal ngadain anniversary pernikahan gue yang ke 10 tapi sampai sekarang gue masih bingung mau bikin konsepnya seperti apa. Kalau lo ada rekomendasi mungkin,"
"Gak kerasa banget pernikahan kalian udah menginjak tahun ke 10 sekarang padahal kayak baru beberapa tahun kemarin lo nikah sama Boby,"
"Iya sih Alhamdulillah banget udah 10 tahun membangun rumah tangga sama Boby dengan segala yang terjadi tapi cuman satu yang sampai detik ini selalu gue nantikan yaitu seorang anak Mel,"
"Gue tau gimana perjuangan kalian berdua setelah kehilangan anugerah tuhan yang paling berharga waktu itu tapi gue yakin cepat atau lambat pasti kalian bakal di karuniai anak lagi. Harus tetap sabar ya,"
Shania menunduk lesu ketika harus mengingat kejadian 6 tahun lalu dimana anaknya yang baru berusia 3 tahun tiba-tiba mengalami gagal jantung kronis tanpa gejala. Yang mana pada saat itu yang Shania dan Boby tau anaknya mendadak tidak bernafas serta tubuhnya membiru. Saat di larikan ke rumah sakit ternyata jantungnya sudah tidak berdetak.
"Kejadian itu begitu cepat Mel,,"lirih Shania menahan untuk tidak menangis.
"Gue paham kok gimana rasanya kehilangan sesuatu yang paling berharga di hidup kita. Yang penting lo harus semangat dan optimis selalu bahwasanya nanti pasti bakal di kasih percayaan lagi sama tuhan"ucap Melody menenangkan sahabatnya.
"Lo harus selalu jaga Nabilah apapun yang terjadi karena dia harta paling berharga yang lo punya,"
Melody mengangguk sambil memegang tangan kanan Shania agar sahabatnya lebih tenang tidak kepikiran lagi masa lalunya yang harus kehilangan anugerah tuhan secepat itu.
***
Selepas makan siang di kantin Rumah sakit Melody dan Shania kembali ke ruangan mereka masing-masing karena jam istirahat sudah usai.
Saat memasuki ruangan Melody di kejutkan adanya putri tercintanya Nabilah yang duduk di kursi ruangan itu.
"Loh anak mama kok jam segini disini bukannya jam sekolah belum selesai??"tanya Melody cukup terkejut melihat kedatangan anaknya yang tiba-tiba.
Nabilah memasang raut wajah datar menatap kearah Melody.
"Kok diam aja kenapa??"tanya Melody mendekati putri tercintanya.
"Mama stop jangan mendekat!!"ucap Nabilah membuat Melody tersentak seketika menghentikan langkahnya.
"Kenapa sayang??"tanya Melody bingung dengan sikap putrinya.
"Aku kesini cuman mau bilang sama kalau emang mama benci sama papa itu urusan kalian berdua tapi jangan sangkut pautkan sama Ayu. Apalagi mama sampai ngelarang papa buat ketemu Ayu, Ayu udah dewasa ma dan tau apa yang harus Ayu lakukan dengan kondisi orang tua cerai seperti kalian,,"ucap Nabilah penuh emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [End ✅ ]
Fanfiction"Meski waktu terus berjalan tapi cinta kasih seorang ibu tak pernah pudar dimakan waktu." Pengen tau ceritanya? Yuk langsung aja baca dan masukkan ke daftar bacaan kalian agar tidak ketinggalan kelanjutan ceritanya! Good Reading!!!