2

517 124 88
                                    

"Bisa nggak sih ngomong apa gitu, diem mulu dari tadi. Waktu di rumah gue aja lo cerewet, giliran di luar kayak patung," omel Karin pada Hyunjin.

"Gue takut lo keganggu, makanya gue diem," cetus Hyunjin.

"Ya-ya gak gitu juga, kalo mau ngomong ya ngomong aja. Canggung banget jadinya," kata Karin padanya dengan jujur.

"Maaf," ujar Hyunjin.

Karin menolehkan kepalanya, memandang lelaki di sampingnya yang sedang fokus menyetir. "Maaf buat apa?" tanyanya.

"Buat segalanya," balas Hyunjin balik menatapnya. Mobil paje*o warna hitam itu berhenti karena lampu merah di depan telah menyala, kini keduanya saling bertukar pandang.

Getaran datang dari tas yang didekap Karin, ponselnya berdering tanda seseorang meneleponnya. Karin segera mengangkat panggilannya.

"Halo?"

Nama 'Jeno my prince' tertera di flat ponselnya, tersambung dengan seseorang di seberang sana.

"Di mana? Ada waktu nggak?"

"Lagi di jalan, kenapa?" tanya Karin dengan sedikit hati-hati.

"Lagi sama bunda? Sampein salam gue ya, oiya nanti malem kita jadi ngedate?" tanya Jeno.

Karen tertegun sejenak melirik Hyunjin yang tampak acuh pada apa yang sedang ia lakukan, laki-laki tersebut menancap gas dengan lembut setelah tampak lampu hijau menyala membuatnya tersentak mundur.

"Ma-maaf, Jen, gue gabisa deh kayaknya. Lain kali aja ya?" tanya Karin.

"Oke, next time kita nonton aja," ajak Jeno.

"Iya, bye...," tutup Karin mengakhiri sambungan tersebut.

Hyunjin menoleh ke arahnya, mobil itu sempurna berhenti di parkiran sebuah mall.

"Pacar lo?" Hyunjin melepas seatbelt-nya.

"Kok tau, lo nyewa mata-mata ya?" tanya Karin menaruh sorot mata selidik padanya.

"Ngawur kalo ngomong, mana ada gue nyewa mata-mata yang ada tuh spy yang dateng buat minta kerjaan ke gue," gerutu Hyunjin padanya.

Setelah melepas seatbelt, keduanya segera masuk ke dalam mall yang megah itu.

"Lo! Bisa gak sih jalannya jangan dibelakang, emang gue tour guide apa?" kata Karin tidak terima dia berjalan sendirian di depan sementara Hyunjin mengekorinya seperti anak anjing menggemaskan.

"Ya makanya kalo jalan jangan sambil lari dong, pelan dikit gitu," protes Hyunjin padanya.

"Cepetan dong, pengen pulang nih gue."

"Sekarang yang cerewet siapa," kata Hyunjin.

"Lo, siapa lagi," balas Karin.

"Beli apapun yang lo mau, pake ini... gue tahu lo ga punya aset apapun karena uang lo udah diambil sama bunda--terlebih lagi bunda lo selalu minta gue untuk ngawal lo ke manapun," kata Hyunjin sambil memberikan black card miliknya.

Karin mendekatkan wajahnya pada wajah rupawan Hyunjin, menatapnya lamat-lamat. "Lo bodyguard gue ya? Jangan-jangan bunda emang ga jadiin lo calon suami gue tapi bodyguard--dibayar berapa lo buat jagain gue?" ujarnya heran.

What's Love | ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang