4

338 89 46
                                    

Pulang sekolah, Karin mengiyakan ajakan Jeno untuk pulang bareng. Berhubung Jeno bawa motor jadilah Kaein dibonceng olehnya, keduanya masih pakai seragam putih abu.

"Pegangan," titah Jeno.

Karin mengangguk. "Oke," katanya lalu mengaitkan kedua tangannya melingkar memeluk pinggang Jeno.

Sepanjang perjalanan Karin dan Jeno bercerita keseharian, dan hasil pertandingan basket bulan lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan Karin dan Jeno bercerita keseharian, dan hasil pertandingan basket bulan lalu. Jeno bilang dia dapat medali emas, lalu Karin mengingatkannya untuk jaga kesehatan.

Orang tua Jeno selalu mengekang, apalagi papanya adalah menteri teknologi informasi dan ibunya seorang perawat sedang bertugas di Israel.

"Oh iya soal kemarin, lo ke mall sama siapa, Rin? Cowok yang sama lo," kata Jeno agak mengeraskan suaranya karena di jalan jadi Karin hanya 'ha-ho-ha-ho' aja gak kedengaran.

"Ha? Apa?" jawab Karin padanya.

"Kemarin, waktu di mall lo sama siapa!"

"OH, SAMA HYUNJIN!"

"Gausah ngegas gitu, gue denger kok!"

"Ha?! Apa?!"

Jeno hanya menggeleng mencoba untuk maklum dengan sikap Karin, dia memang suka gitu helm yang dipakainya mungkin punya efek kedap suara.

***

Sesampainya di rumah, Karin turun dari motor diikuti oleh Jeno. Dia mengantar Karin hingga depan pagar, tidak sampai masuk karena gadis itu bilang kalau orang tua Karin sedang dinas ke luar negeri.

"Udah ya, gue pulang dulu," pamit Jeno.

"Lo ga mau mampir dulu?" tawar Karin.

Jeno menggeleng pelan. "Gausah, gue ada latihan basket sama anak-anak," katanya.

"Oke, hati-hati ya," ucap Karina.

"Wah, udah perhatian aja nih sama Hyunjin--Loh kok bukan Hyunjin yang antar?" Wendy muncul dengan pakaian blazer dari belakang Karin.

Karin diam mematung, matanya membelalakkan lebar. Dia tidak tahu jika Wendy di rumah, apa ini kesalahannya karena tidak membuka HP? Karin menggigit bawah bibirnya.

"Bunda," celetuk Karin.

"Halo Tante, saya Jeno pac--"

"Pacarnya Karin ya? Anak menteri yang itu, ngapain kamu antar anak saya? Dia udah saya titipin ke orang," ujar Wendy ketus pada Jeno dan tidak membalas uluran tangan dari Jeno.

What's Love | ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang