Chapter 30

15.3K 222 15
                                    

Flashback.

Seorang wanita cantik sedang berjalan sambil membawa banyak belanjaan untuk ia masak nanti. Dengan langkah santai dan senyum yang menghiasai wajah cantiknya, Risa melangkah menuju apartemen kekasihnya. Risa menaiki lift menekan lantai angka tempat kekasihnya berada.

Ting.

Lift pun terbuka. Risa berjalan menuju kamar apartemen kekasihnya. Rangga memang mempunyai apartemen untuk sesekali dia beristirahat dengan tenang kemudian Risa menekan password angka yang sudah sejak lama ia ketahui.

Setelah terbuka Risa segera masuk dan langsung menghirup aroma kekasihnya didalam ruang apartemen itu.

"Benar benar aroma dia." gumamnya berjalan menuju dapur karena ia memang ke sini dan sekarang ia akan memasak untuk Rangga yang sebentar lagi akan pulang dari kantor.

Risa langsung mencepol rambutnya dan menyisakan anak rambut yang bertebaran, tak lupa dirinya juga menaikan lengan pakaian nya karena memakai baju cukup panjang. Setelah itu Risa langsung memotong sayuran dan bahan masakan lainnya sampai ia tidak sadar seseorang memasuki dapur dan menatapnya dengan lekat.

Pekikan kecil Risa ucapkan tak kala ada sebuah tangan yang melilit di pinggang nya. Tak perlu menebak siapa lengan kekar yang sedang memeluknya dan mencium lehernya. Siapa lagi kalau bukan Rangga kekasihnya.

"Apa yang kau lakukan, hm?" bisik Rangga pelan tepat ditelinga nya, bahkan Risa bisa merasakan hembusan nafas pria itu membuat nya selalu saja meremang.

"Aku sedang memasak makanan kesukaan mu, sayang." jawab Risa sesekali tertawa karena Rangga terus mencium lehernya membuatnya geli.

"Hentikan sayang, kau membuatku geli!" Risa mencoba menghentikan Rangga tetapi bukan nya menghentikan itu semua Rangga malah semakin gencar mencium leher jenjang Risa.

Setelah puas dengan leher kekasihnya dirinya membalikan tubuh Risa dan langsung saja mencium bibir manis Risa yang selalu membuatnya menjadi candu. Risa pun membalas ciuman Rangga tak kalah mesra nya dengan mengalungkan kedua tangganya di leher Rangga. Mereka pun larut dalam ciuman yang memabukkan.

Flashback End.

****

Setelah pertemuan dengan Anita, Risa merasakan sesuatu yang aneh tetapi buru-buru ia tepis karena sadar bahwa Anita sekertaris Rangga jadi wajar saja Anita ingin dirinya memaafkan bosnya itu. Wajar bukan? Saat sudah di ruang kerja nya Risa mempersiapkan segala keperluan nya di luar kota nanti karena besok akan perjalanan bisnis selama dua hari.

"Bu berkas-berkas yang akan di bawa besok sudah siap. Besok kita bisa berangkat karena semua nya sudah beres." jelas Mita. Risa pun menganggukkan kepala nya.

"Bagus."

****

Malam harinya Risa sudah sampai di rumah dengan tubuh letih nya langsung saja dirinya merebahkan tubuhnya di sofa karena untuk berjalan ke kamar nya saja tidak kuat karena terlalu lelah. Ia memejamkan mata nya sejenak untuk beristirahat sampai sebuah tangan mengelus nya.

"Jangan terlalu bekerja keras, sayang. Tidak baik terhadap kesehatan mu." kata Helena tepat setelah Risa membuka matanya. Mata teduh Mamanya yang pertama kali lihat saat membuka mata nya.

Risa tersenyum dan langsung bersandar kepada paha Mama dengan nyaman.

"Besok Risa akan perjalanan bisnis keluar kota selama dua hari." beritahu nya masih memejamkan matanya meresapi kehangatan dan elusan dari Helena.

"Pesan Mama dan Papa hanya satu, kau harus jaga kesehatan dan jaga diri mu baik-baik di sana, Ris." jelas Helena seraya mengelus rambut anaknya. Tanpa di sadari mereka Hermawan menatap mereka berdua dengan penuh cinta.

****

Pagi-pagi sekali Risa sudah berangkat bersama Mita sekretarisnya menuju bandung. Di perjalanan Risa bersandar di kursi belakang bersama Mita. Beberapa jam mereka tempuh sampai akhirnya mereka sudah sampai.

"Sudah masuk Bandung Pak?" tanya nya kepada supir.

"Ya Bu, kita sudah masuk Bandung." Jono menjawab. Risa langsung mengamati kota Bandung ini dengan hati tenang.

Sesampainya di Hotel Risa langsung menuju kamar Hotelnya untuk beristirahat sebentar karena nanti siang mereka akan bertemu rekan kerja nya untuk membahas proyek yang akan mereka jalani. Di kamar Risa menatap ruang kamarnya. Dirinya sangat kagum kepada desain ruang kamar ini membuatnya nyaman dan sejuk lalu.

Risa merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya sejenak mengusir rasa lelah atas perjalanan mereka yang cukup memakan waktu. Risa terbangun dari tidurnya yang cukup lama tertidur. Segera ia melihat waktu dan bersiap untuk bertemu klien mereka. Di rasa cukup rapi Risa segera keluar dari kamar tetapi ia tak sengaja menabrak seseorang

"Maafkan saya..." ucapnya tak enak tetapi terhenti karena dirinya melihat siapa orang yang di tabrak dengan tak sengaja.

"Kau!" pekiknya tak percaya melihat orang ini ada disini. Risa masih tak percaya. Bagaimana bisa ia bertemu Hana di Bandung?!

Ya, Hana wanita yang membuatnya jengkel karena dia lah menyebab Nada mengamuk. Kenapa bisa mereka bertemu di sini? Apakah Bandung begitu kecil sampai mereka bertemu di sini.

Double shit!

"Kita bertemu lagi di sini." sapa Hana dengan santai tidak ada raut keterkejutan di wajah wanita itu.

"Saya tidak menyangka akan bertemu anda di Bandung. Kenapa anda bisa di sini?" tanya nya lagi berusaha agar tidak terlihat tak suka atas pertemuan mereka yang tidak di senjata.

"Aku di sini? Memangnya aku tidak bisa aku berada di sini?" tanya Hana terdengar menyindir. Risa menyadari perkataan nya dan langsung mengkoreksinya.

"Bukan begitu. Maksudku ada keperluan apa di sini?" Risa bertanya dengan tenang.

"Ya aku ada urusan di sini. Urusan pekerjaan." Hana menjawab seraya tersenyum. Risa pun mengangguk mengerti.

"Aku datang bersama Rangga..." lanjut Hana seketika Risa terpaku mendengarnya. Sedangkan Hana diam-diam tersenyum culas melihat perubahan wajah Risa sekarang.

Kena kau!

*****

penbaca baru yang penasaran kelanjutan nya bisa ke playstore beli Ebooknya. Sampai juga di cerita selanjutnya.

17.06.2020.
05.52 wib

Just you (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang