02. Gadis Tomboy Itu

92 13 0
                                    

"Aish Sial!" Umpatnya hampa.

Ia langsung turun menyusuri sekolah. Tanpa mengacuhkan beberapa siswa yang menatapnya aneh. Setengah dari waktu istirahatnya telah ia habiskan untuk mencari Yujin. Namun, gadis itu tak ada di mana-mana. Jeno melirik jam tangannya, bel akan berbunyi 10 menit lagi.

Baiklah, jika memang harus begini ... mungkin membolos bukan hal yang buruk. Jeno melangkah di koridor dengan kedua netra yang masih fokus menilik sekitar.

Pandangannya berhenti tepat di pintu UKS. Ah iya! UKS! Mengapa tak terpikir olehnya? Ia belum memeriksa tempat itu! Pasti Yujin berada di sana! Sungguh, ia akan memanjat pagar sekolah jika Yujin masih tak ada di sana hanya untuk memastikan apakah gadis itu ada di rumahnya atau tidak. Bagaimana pun juga gadis itu hanya hidup berdua dengan kakak perempuannya yang sibuk dengan urusan bisnis.

Pintu terbuka. Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, para petugas piket pun menatapnya heran. Ia kan hanya masuk, apa salahnya? Oh ayolah. "Apa di sini ada Ahn Yujin?"

Tiba-tiba sebuah tangan menyingkap tirai yang terlihat menutupi sebuah ranjang. Itu Yujin. Tengah tersenyum lebar dengan tisu yang menyumpal di salah satu lubang hidungnya, sampai-sampai Jeno bingung. Ia khawatir, tapi ia juga tak tahan untuk tertawa. Dilema dalam situasi yang ....

"Ehm-ekhem!" Jeno berdeham lalu mengambil dan membuang napas sebagai dalih untuk menahan gelaknya yang hampir lolos. "Kau masih hidup?"

Yujin mendelik. Ck, yang benar saja! Jadi pria itu tak ingin melihatnya lagi? Tch, Tunggu saja saat luka-lukanya sembuh, akan ia tendang tulang kering Jeno.

Tiba-tiba dua orang yang tak asing lagi bagi Jeno masuk menghampiri Yujin. Harusnya ia tak terkejut lagi, 'kan?

"Kak Yujin! Selamat!" Seru Wonyoung yang diketahui satu club dengan Yujin itu langsung memeluk erat Yujin yang jelas dibalas oleh gadis itu.

"Ah, terima kasih~"

"Woah! Tak kusangka kau bisa mengalahkan Kak Jeongyeon!" Puji salah seorang lagi yang Jeno ketahui sebagai teman sebangku Yujin: Shin Ryujin. Yujin hanya tertawa kecil mendengarnya. Sesama pembuat onar, penggemar tidur siang, dan tukang membasahi satu sekolah bermodalkan fire alarm sytem. Double Kill-nya 11-D. Kalau tak salah, Yujin pernah cerita pada Jeno kalau Ryujin itu berlomba dengan oppa-nya untuk mengumpulkan pelanggaran. Dan Jeno masih tak paham, apa yang membanggakan dari buku poin yang terisi?

Ketiga gadis itu mulai larut dalam obrolan mereka tentang apa saja keonaran yang mereka perbuat hari ini. Dan oh ... Jeno tak suka situasi ini. Menjadi satu-satunya pria di antara wanita. Apa ini semacam genre dalam anime? Satu pria di antara beberapa gadis, begitu juga sebaliknya. Heol. Dia bahkan seperti seseorang yang transparan.

Jeno kembali berdeham. Apa sebaiknya ia kembali ke kelas saja? Ia melirik jam di tangannya. Masih ada 3 menit untuk kembali ke kelas. Bukankah Yujin sudah ada temannya?

"Jeno-ya!" Yujin berlari dan mendongakkan kepala hingga tatapan keduanya bertemu.

"Ehm. Apa kau tak ingin ke rumah sakit saja?" Tanya Jeno melihat perban yang melilit kepala Yujin.

Gadis itu menggeleng. "Ikut aku."

"Ke mana?"

"Kau harus mencoba sensasi bolos sekali-sekali, Jeno-ya."

"Tapi daftar kehadiranku ..." Jeno menolak secara halus. Namun, sedetik kemudian ia menjadi ragu begitu melihat air muka Yujin saat beralih menghadapnya yang tak bisa ia pahami. "Kau ingin kutemani?"

AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang