Daddy

7 4 0
                                    

Hujan deras di gelapnya malam, tertatih-tatih seorang gadis dengan baju putih selutut dan rambutnya yang basah kuyup. Dengan gemetar menahan dingin,  ia mengetuk pintu

"Sayang.." rintihnya parau
"Kau sudah pulang sayang hemm, sudah kau gugurkan?"

Gadis itu mengangguk pelan
"Bagus.. sini biar aku peluk, wah kau kedinginan ya" satu kecupan mendarat di kening gadis itu

"Jadi... Kita belum berakhirkan?"
"Tentu saja baby.. ayo masuk aku merindukanmu"

"Wah kau pucat sekali, tapi tak apa setidaknya wajahmu masih mirip ibumu"
"Dingin.."
"Tak apa nanti juga kau akan baik-baik saja, kau hanya perlu berbaring bersamaku"
"Apa kau baru saja minum? Aku tak suka baunya"
"Tak apa, diamlah aku masih ingin  melihatmu"

"Nanti ibuku bisa marah"
"Apa ibumu belum tau juga, sttt! Biarkan seperti ini"
"Kau meracau!, Minuman itu sungguh buruk"
"Tak apa"

Pria itu meminum cairan hijau kehitaman yang ia siapkan sedari tadi di sampingnya

"Daddy! Kenapa kau lakukan ini hiks"
"Peluk aku lebih erat sayang"
"Aku mencintaimu Dad"
"Aku juga baby, sangat"

Beberapa hari setelahnya tersiar kabar di selembar koran, seorang pria bunuh diri diduga depresi karena anak tirinya meninggal  sehari sebelumnya.




Ombak Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang