TKM III : Vacation ( Part 1 )

8.1K 1.2K 152
                                    



Jennie terbangun mendengar tangisan anak kembarnya yang berada di dalam box bayi. Ia mengusap matanya untuk memperjelas penglihatan, kemudian menyingkirkan tangan Lisa dengan lembut dari pinggangnya. Istrinya tidak terganggu sedikitpun oleh suara tangisan si kembar.

Perlahan Jennie turun dari tempat tidur dan berjalan menuju box bayi. Leo menangis dengan keras, sementara Luca menangis karena terkejut mendengar teriakan saudara kembarnya. Leo sepertinya mengompol cukup banyak oleh sebab itu merasa risih dengan diapers nya.

"Apa kau mengompol lagi, baby boy? Berhentilah menangis, Eomma di sini."

Jennie menggendong Leo dan menaruh tubuh mungil itu di atas meja yang sudah dialas dengan matras bayi dan selimut. Ia memandang khawatir ke arah Luca yang masih belum berhenti menangis. Tidak mungkin ia meninggalkan Leo dalam keadaan seperti ini.

"Eumh...Nini?"

Mendengar panggilan itu Jennie langsung lega seketika. Ia melihat ke arah tempat tidur dan ternyata Lisa akhirnya terbangun. Lisa bergegas turun dan menghampiri Jennie.

"Kenapa mereka menangis?" Lisa bertanya. Ia sudah berada di samping box milik Luca dan memeriksa keadaan putranya itu. Diapersnya aman.

"Leo mengompol dan terbangun. Teriakannya membangunkan Luca. Bisakah kau membuatkan susu untuk mereka, Honey?"

"Okay, no problem," Lisa menjawab dengan cepat. "Tunggu Mommy, Luca."

Mereka sudah menyiapkan segalanya di dalam kamar. Termasuk air panas untuk menyeduh susu formula. Di saat Jennie sibuk mengganti diaper Leo, Lisa menyeduh dua botol susu formula untuk putra kembar mereka. Leo dan Luca masih menangis dengan kompak. Sepertinya mereka menjadi sangat haus sekarang.

Selesai mengganti diaper Leo, Jennie duduk di sofa dan menselonjorkan kakinya ke atas meja. Ia menaruh Leo di pangkuan sambil menggoyang-goyangkan tubuh mungil itu. Lisa datang tak lama kemudian dengan sebotol susu hangat di tangannya.

"Apa kau haus, baby boy? Ingin susu, hm?" bujuk Jennie sebelum membungkam mulut Leo dengan dot susu. Otomatis Leo berhenti menangis dan menghisap susu dengan sangat antusias.

Lisa membawa Luca ke dalam gendongannya dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Jennie. Luca pun sudah berhenti menangis setelah mendapatkan susu formula. Lisa menatap Jennie yang kini bersandar lelah di kepala sofa. Ia tahu istrinya tidak mempunyai banyak energi setelah demam beberapa hari yang lalu.

"Nini, darling?"

Jennie mengangkat kepalanya. "Hmm?"

"Kau pasti mengantuk. Tidurlah kembali. Biar aku yang mengurus Leo dan Luca."

Jennie tertawa tanpa suara. "Kau tidak bisa menggendong keduanya, Sayang."

"Aku akan menaruh mereka di kereta bayi dan memegangi botol susunya. Anak kita ada dua, tanganku juga ada dua."

Bahu Jennie terguncang karena tawa yang tertahan.

"Aku serius, Nini. Letakkan Leo di kereta bayi dan pergilah tidur. Aku tidak ingin kau sakit lagi."

Melihat kesungguhan Lisa dan merasa tubuhnya memang sangat lelah, akhirnya Jennie setuju dan menaruh Leo di kereta bayi. Lisa berjalan mendekat dan melakukan hal yang sama kepada Luca. Kedua tangannya memegang dua botol susu sementara ia duduk di hadapan kereta bayi.

Jennie termenung melihat Lisa yang pastinya juga sangat mengantuk. Wanita itu baru pulang sekitar 2 jam yang lalu.

"Kau ingin kugendong ke tempat tidur?" pertanyaan Lisa membuat lamunan Jennie buyar. Jennie tersenyum kemudian menangkup rahang istrinya.

The Kim ManobansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang