TKM XI : New Members

6.6K 869 248
                                    

Hi, I miss you all.
Ini chapter menuju TAMAT yaa.
Kalo pada males kasih vote, aku juga gak bikin happy ending nanti 😌





Enjoy...

"Kim Minjeong?! Kenapa kau datang hari ini??"

Gadis di hadapan mereka memutar bola matanya.

"Ya Tuhan, jangan katakan kakak sepupuku juga menolak keberadaanku."

Lisa menahan senyuman seraya menoleh pada Jennie. Jennie hanya terkekeh geli.

"Jangan memulai drama. Kemarilah, peluk aku, Minjeong-ah."

Gadis itu, Kim Minjeong, yang merupakan adik sepupu satu-satunya Jennie. Sejak remaja gadis itu memang sering membuat masalah dan berdebat dengan ibunya sendiri. Jennie adalah tempatnya mengadu. Namun sejak Jennie bercerai dengan Lisa, Minjeong ikut patah hati. Ia tidak ingin menambah beban kakak sepupunya itu dengan kehadirannya.

Dan ketika Jennie tahu Minjeong telah kabur lagi dari rumah kali ini, ia yakin masalahnya bukan masalah kecil lagi. Apa yang telah dilakukan Kim Minjeong kali ini? Jennie curiga tidak hanya tentang perjodohan.

Setelah memeluk Jennie cukup lama, Minjeong tampak kegirangan memeluk Lisa. Lisa membalasnya dengan erat. Ia menyukai Minjeong sejak dulu. Anggota keluarga Jennie yang pertama menerima hubungan mereka adalah Minjeong yang saat itu masih cukup muda.

"Apa ibumu tahu kau ke rumahku?" Jennie bertanya.

Ekspresi wajah Minjeong berubah.

"Eonnie, kau sangat merusak suasana. Tentu saja Eomma tidak tahu. Jika aku memberitahunya kemana aku pergi, itu bukan kabur namanya."

Jennie menghela napas. Sepertinya kedatangan Minjeong tidak akan mendamaikan suasana rumahnya. Apalagi jika sudah bergabung dengan kedua anak mereka...

"Jennie, biarkan Minjeong beristirahat terlebih dahulu. Perjalanan dari Yangsan pasti sangat melelahkan. Benar kan, Minjeong?"

"Yes, my sister. Tetapi izinkan aku menemui jagoan-jagoanku sebelum beristirahat. Di mana mereka?"

"Di kamarnya. Dan Minjeong, tolong cuci tanganmu dulu."

"Siap, Ratu!" ucap Minjeong penuh semangat. Jennie hanya menggelengkan kepalanya. Lalu ia dan Lisa hanya bisa memandangi gadis itu naik ke kamar si kembar setelah meninggalkan kopernya di dekat anak tangga. Lisa yang hendak membantu membawakan kopernya langsung dicegah oleh Jennie.

"Honey, jangan. Dia akan tidur di kamar bawah. Kamar Jiyoung sudah kosong."

"Oh, aku kira dia akan tidur di kamar anak-anak."

"Tentu saja tidak. Gadis itu akan membawa pengaruh buruk."

Lisa tertawa kecil lalu memeluk wanitanya.

"Sepertinya kau akan kewalahan menghadapi tiga bocah sekarang."

"Kau benar sekali. Semoga Tuhan memberiku banyak kesabaran."

Lisa mencium pipi Jennie dengan mesra, dibalas dengan tatapan malu-malu calon istrinya tersebut.

"Tetapi aku tahu kau sangat menyayangi adikmu itu. Kau adalah wanita yang penuh cinta," bisiknya.

Jennie menatap Lisa dengan sangat mendalam.

"Kau sangat mengenalku dengan baik, Lalisa Manoban."

"Ah, kenapa kau begitu seksi jika mengucapkan nama lengkapku?"

"Stop it, kau membuat wajahku terasa panas."

The Kim ManobansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang