" Apa??!!! Waaaaaa!!!!!! "
Pppppyyyaarrrrrrr............. (Seketika suara dari dapur muncul setelah Yuka berteriak)
Pagi hari yang digetarkan dengan suara yang hampir membelah meja. Siapa lagi kalau bukan suara Yuka Mizuki. Iya, si Yuka.
Gadis cerewet berpenampilan kalem yang menggeluti bidang sastra. Iya,pintar. Tapi kadang pikirannya tidak masuk akal. Mungkin karena kepinteran kali ya. Dia dilahirkan di Indonesia 20 tahun yang lalu.
Sudah 2 tahun ia kuliah di jurusan sastra. Tapi pagi ini adalah pagi yang mengejutkan untuk Yuka.
Hebohnya Yuka berlari menuju dapur.
" Yuhuuiiii..... Lalalalalalaaaaaa..... Mamaa.... Maamaa... Oh mamaa... Aku dapet beasiswa ke Jepang. Lusa aku berangkat ya maa. Soalnya aku udah diundang. O iya ma apa aja ya yang harus aku bawa? Terus kalau aku udah sampai sana aku gimana ya...bla..bla..bla "
Jurus cerewet Yuka mulai keluar.
" Oh, "
Jawab mamanya." Hah? Kok cuma gitu doang responnya?"
Yuka sedikit kecewa." Jadi kamu teriak sekenceng itu karena dapat beasiswa? Sampai gelas kopi mama pecah. "
Mamanya masih dengan nada datar." Ehehe.. Iya ma.. Gelas mama pecah karena suara Yuka? Wah, aku hebat ya ma. Gelas aja bisa pecah karena suara aku. Hihihi"
Tanya Yuka." Apa? Hebat?! Nggak bisa bayangin gimana gendang telinga kalau gelas bisa sampai pecah. Gelas kopi mama pecah karena kesenggol tangan mama. "
"Terus apa hubungannya sama aku ? "
Yuka tanya seperti nggak ada salah." Ya karena mama kaget yukaaa..... Suara kamu itu ngalahin sound system tetangga yang lagi hajatan. "
Nah lho, mamanya mulai kesel.
" Hehe, ya maaf ma. Mama, boleh ya Yuka terima beasiswa ini? Tapi lusa aku berangkat ma. Kan ini pertama kali Yuka ke Jepang. 20 tahun Yuka dilahirin keturunan Jepang, tapi sekali aja belum pernah ke sana. "
Kasihan banget si Yuka.
" Iya iya, terima aja. "
Jawab mamanya." Yeayy... Makasih ma.. Ummmm ga sabar pengen cepet-cepet ke sana. Besok apa aja ya yang aku bawa ke Jepang??.. Mama .. Apa aku harus bawa kerak telor ya. Nanti kalau aku ketemu sama Naruto aku kasihin ke dia. Biar ga makan ramen terus, ntar ususnya kriting gimana? "
Bakat terpendam Yuka digunakan. Apalagi kalau bukan berpikiran yang nggak masuk akal.
Aneh.
" Hah?? Kamu ini ngapain sih? Nggak sekalian aja nanti kamu pulang ke Indonesia pakai pintu ajaibnya Doraemon??? Atau mau pakai baling-baling bambu?? Lagian kalau ususnya Naruto kriting bukan urusan kita! Ih mama dulu ngidam apaan sih waktu ngandung kamu. Cantik, pinter sastra, tapi kok... Ah udahlah terserah mau bawa apa! Besok siapin sendiri. "
Mamanya langsung naik darah nih jadinya. Dan mamanya langsung meninggalkan Yuka yang masih berimajinasi tentang apa yang akan dilakukan setelah dia sampai di Jepang.
"Semerbak sakura telah kurasakan,
Inginku cepat memberinya sapaan,
Menggebu jiwa ini tak tertahan,
Jepang! kita akan mengukir kenangan."Yuka berpuisi dengan volume yang sangat keras. Dan tangannya mengayun-ayun seperti sedang balet.
Tiba-tiba...
" Haduh, Yuka! Sudah. Jangan norak gitu! Bisa nggak volumenya dikecilin. Pagi-pagi. Berisik! "
Mamanya muncul lagi dengan keadaan marah.
" Oh, iya ma.. Maaf. Maaf. "
Jawab Yuka sangat lirih." Hah? Ngomong apa?! Kamu ngatain mama ya? Kalau ngomong yang jelas! "
Mamanya Yuka memang sudah susah untuk mendengar suara yang lirih. Atau mungkin gara-gara suara Yuka yang selalu keras ya, jadi mamanya mempunyai masalah pendengaran.
" Eh, enggak ma. "
Jawab Yuka dengan volume yang agak keras." Lah tadi suara keras disuruh ngecilin. Gimana sih? "
Gerutu Yuka dalam hati.Karena mamanya kesal, akhirnya pergi lagi.
Yuka masih saja senyum-senyum sendiri dan sambil berbicara sendiri. Semoga Yuka masih sehat ya.
" Duh, udah nggak sabar banget buat siap-siap pergi ke Jepang. Pengen cepet-cepet besok. "
___________________________________
Okee gaess..
Gimana pemanasannya? Hehe...🤭
O iya, besok serempong apa sih persiapan Yuka mau ke Jepang???
Mau tau? Mau tau?
Ikuti terus ya gaess....Eiittttt,,, jangan lupa 👉🏻 vote dan coment ya..
Terimakasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Penghujung Sakura
Teen FictionGadis cantik bernama Yuka sangat menggeluti bidang sastra. Dia bersajak sampai ke negeri sakura. Perjalanannya tidak mudah. Begitu juga kisah asmaranya. Hmm... Terjebak di hari yang sial, itu sudah biasa. Bagaimana kisah Yuka di negeri sakura? Ikut...