Ayo! Menikah Denganku! [seolbo]

1.1K 69 12
                                    

"Yah!!!"

Suara bentakkan tersebut membuat semua orang yang berada di ruang latihan musik itu lantas semakin menundukkan kepala mereka.

"Bagaimana bisa kau baru mengatakannya sekarang? Sepuluh menit lagi kita akan perform yah Park Soobin, kau sudah kehilangan akal atau apa?" Bentak Exy melalui hpnya yang kini semakin dia genggam erat seolah menyalurkan emosinya.

Suara pintu yang bergeser pelan, tak membuat Exy yang tengah mengomel itu untuk menoleh. Semua orang menoleh dengan kedatangan seseorang. Pria yang begitu terkenal sebagai siswa tertampan, namun satu sisi begitu misterius dan pendiam. Jangan berharap untuk mendengar suaranya jika itu bukan sekedar menjawab pertanyaan gurunya atau pun sahabatnya yang kini tengah mengomel dengan hp tersebut.

"Sojung-ah"

"APA HUH APA????" Exy sontak membentak namun tak lama segera meminta maaf ketika menoleh dan menyadari itu adalah sahabatnya, Kim Seola. "Ah mian"

Seola hanya mengangguk singkat sebelum akhirnya mengambil hp Exy. "Soobin-ssi, istirahatlah. Kau tak perlu menghiraukan ucapannya. Aku yang akan menggantikan mu. Semoga kau lekas sembuh"

Exy melototi Seola setelah mendengar semua itu. "Kau serius?"

Lagi dan lagi Seola hanya mengangguk, sambil mematikan hp Exy dan mengembalikannya.

Mata Exy semakin membulat melebar ketika menerima hp nya. "Kau akan menyanyi? Didepan semua orang?"

"Hmmmm"

Sontak semua orang lantas bangkit berdiri dan mendekat menghampiri Exy dan Seola.

"Wah Daebak, ini tak terduga" Ucap Xuanyi salah satu gitaris di band mereka.

"Ini mengejutkan, tapi memang jalan terbaik. Seola Hyung yang membuat lagu ini, jadi dia tak perlu menghapal lagi untuk itu. Kita selamat" lanjut Luda dengan begitu polosnya tak peduli betapa sebenarnya Seola begitu gugup. Ia benci untuk menjadi sorotan. Sesuatu dalam dirinya akan timbul jika semua orang menatapnya, perasaan yang membuatnya harus diterapi bertahun-tahun. Ditambah wajahnya yang tampan, usahanya untuk menjadi tak tersorot akan sia-sia saja. Bukan berarti ia membenci untuk menyanyikan lagunya sendiri. Ia menyukai musik tentu saja, itu adalah cita-citanya berada di bidang musik, tapi bukan untuk menjadi penyanyinya.

Exy menatap sahabatnya tersebut seolah menyadari perang batin Seola. "Sungguh kau akan melakukannya? Aku tak masalah jika kau tidak ingin untuk....."

"Tak apa" Sela Seola, kedua sorot mata hitamnya itu menatap Exy. "Mungkin ini waktunya aku memberanikan diriku" Seola tersenyum. "Siapa tau ada keajaiban"

Dan...

Kata keajaiban yang hanya Seola asal ucapkan itu terwujud dengan dirinya yang pada hari itu, dimana dia menyanyi untuk pertama kalinya membuatnya bertemu dengan seseorang Kim Bona, kekasihnya hampir selama 5 tahun ini. Seola tersenyum jika mengingat itu.

"Yahhh luar biasa, kau membungkusnya dengan rapih" suara tepuk tangan terdengar

"Eomma kenapa kau tak mengetuk pintu terlebih dahulu, kau mengagetkanku saja" keluh Seola sambil segera menyembunyikan kotak bingkisan yang tadi tengah dia berikan pita.

Ibunya tentu tak melewatkan untuk memperhatikan hadiah tersebut. "Eomma  sudah melihatnya kau tak perlu begitu. Eomma tak akan memintanya"

"Eomma ini euuu..." Seola terlihat gugup.

"Hadiah buat Bona?" Tebak ibunya. "Tapi itu jaket pria, buat siapa sebenarnya hmm?"

Seola lantas menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Dia bingung untuk menjelaskannya. " Ini buat pria tentu saja"

BONA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang