"Assalamualaikum cassandra tamarla" dengan bawaannya satu koper lumayan besar itu, jovita dan nayya masuk ke rumah megah milik orangtua sandra.
"Waalaikumsalam, astaga lo ngapain bawa koper segala sih jov? disini kan baju lo sama nayya juga ada"
"Ya abisnya banyak barang-barang yang harus gue bawa, contohnya skincare gue yang seabrek ini duh, gak bisa gue kalo gak pake skincare sehari aja"
"Yaudah lah san, namanya juga princessnya SMA Angkasa, princess jadi-jadian hahaha" ucap nayya sambil tertawa lebar.
"Yaudah deh jov, suka-suka lo, emang lo doang ribet banget duh" lantas sandra bergegas turun dari kamarnya menuju dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan minuman ke kamarnya.
"Sumpah nanti malem kita harus nonton film horror, biar bestie goals gitu yakan san, nay?" ajak jovi yang sedang memakan satu buah apel.
"Udah iyain aja nay, daripada bacotnya gak berhenti, palingan nanti jam 9 dia udah tidur"
"Iya san, emang jovi dasarnya kebo, ya gampang banget tidur"
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, yang artinya sudah waktunya makan malam, setelah mandi dan membereskan jajan-jajan di kamar sandra, mereka bertiga turun untuk sekedar memasak sosis goreng dan nugget, kata sandra biar simple aja pakai makanan instan.
"Lo pada mau makan dikamar apa di ruang makan aja?" tanya sandra ke dua sahabatnya yang tengah sibuk dengan benda pipih berlogo buah apel itu.
Sudah ada 3 kali sandra bertanya ke dua sahabatnya itu, tapi tidak ada yang menjawabnya sama sekali, dan akhirnya sandra menyelesaikan acara menggoreng nugget dan sosinya itu, lalu mereka bertiga bergegas kembali ke kamar sandra.
Sebenarnya ada bibi di rumah sandra, tapi bibi nya itu tinggal nya di belakang rumah sandra, memang orang tua sandra membangun rumah minimalis di belakang rumahnya untuk tempat tinggal bibi dan keluarganya itu, tapi sandra yang malas memanggil karena harus keluar rumah dulu, makannya sandra memilih masak sendiri.
"Yuhuu makan, makasih sandra cantik" ucap jovita seraya mengambil piring di meja dekat meja belajar sandra.
Setelah mereka makan, benar saja, jovi sudah tertidur lelap, entah sedang ada di mimpi yang mana jovi sekarang, sedangkan nayya? ia memilih untuk menonton film marvel di laptop sandra.
"Nay, pengen makan lagi gak sih? masih jam 9 juga, belum malem banget" ajak sandra ke nayya, nayya hanya menggelengkan kepala lalu kembali menikmati film kesayangannya itu.
"Yaudah lah, gue keluar sebentar ya, mau beli ketoprak di depan komplek" sandra berpamitan dengan nayya, dan nayya hanya mengiyakan.
Memang seperti itu, nayya kalau sudah fokus di satu titik, dia orang yang tidak suka diganggu apalagi di usik, nayya adalah cewek terkalem diantara jovita dan sandra.
Setelah mengambil cardigan di lemarinya, sandra bergegas mengambil sepeda dari garasi nya untuk berangkat ke tukang ketoprak di depan kompleknya itu.
"Bang mau ketoprak satu dong, gak pake toge, sambelnya banyakin, krupuknya 10 aja" pinta sandra ke abang ketoprak langganannya itu.
"Siap neng sandra"
Setelah 10 menit menunggu, akhirnya ketoprak sandra sampai juga di mejanya. Tiba-tiba ada suara deruman motor dari gerbang komplek, mata sandra langsung tertuju pada pengendara tersebut, tepat sekali, pengendara tersebut berhenti di tukang ketoprak langganan sandra.
Laki-laki itu turun dari motornya dan melepaskan jaket hitam, serta melepaskan helm fullface yang menutupi seluruh wajahnya, sampai-sampai sandra tidak tahu siapa itu.
"LAH?? DEVWO??"
"SANDRU"
Ternyata laki-laki itu adalah devan genderuwo, alias sahabat sandra yang kemarin baru saja resmi bersahabat.
"Lo ngapain disini san? udah malem masih aja kelayapan"
"Punya mata dipake bang, lagi makan nih, makan ketoprak andalan sandra dan keluarga sandra" jawab sandra sedikit ngegas.
"Oalah kirain ngepet, bang ketoprak satu makan sini"
"Lah lah mas, biasanya kan mas nya langganan dibungkus, tumben banget makan disini" tanya abang ketoprak ke devan.
"Lagi pengen aja, lagian juga ada sandra si hantu cantik bang, jadi lebih betah" jawab devan sedikit melirik sandra.
Sandra yang mendengar jawaban devan seketika tersedak kerupuk.
"Yeee baru gue puji cantik aja udah gelagapan, gimana nanti kalo gue ucapin selamat pagi sayang"
"Alay monyet, udah-udah, berhubung ketoprak gue udah abis, gue mau pulang dulu, udha setengah 10 juga, jovi sama nayya nyariin ntar" pamit sandra lalu sandra bergegas mengendarai sepedanya menuju rumahnya.
Sandra begitu terkaget karena ternyata devan mengikutinya dari belakang.
"Eh lo ngapain anjir ngikutin gue"
"Gue anterin, biar aman, udah jam segini soalnya" jawab devan santai
Setelah sampai di rumah sandra, devan dan sandra dibuat terkejut karena ternyata di teras rumah sandra sedang ada nayya dan rian yang sedang ngobrol, asik ngobrolnya.
"Nay, kok lo bawa anak orang ke runah gue sih" tanya sandra panik sendiri karena melihat rian, iya rian sahabat devan.
"Bro lo ngapain disini" tanya rian ke devan yang sedang menenteng helmnya itu.
"Lo kenapa juga disini?"
"Lah, lo gue tanya malah nanya balik gimana sih bro, gue disini karena emang gue pacarnya nayya, kita jadian 45 menit lalu bro, pas sandra beli ketoprak" jawab rian dengan santai sambil merangkul leher nayya.
"JOVITAAAAA!!!!!!!!"
"Kenapa sih san, apaan sih, gue ngantuk banget ini" jovi yang berjalan sempoyongan menuju ruang tamu sandra langsung melek karena melihat ada sandra, nayya, devan, rian, dan bobi.
"LAHHH KOK PADA DISINI? ITU TIKUS GOT NGAPAIN DISINI" seketika jovi berteriak histeris mengetahui bobi sang musuh bebuyutannya ada dihadapannya.
Akhirnya mereka ber-enam ngobrol dan saling berbagi cerita, mungkin bisa dikatakan mereka ber-enam sudah menjadi teman dekat lewat sandra dan devan yang tak sengaja bertemu di luar kamar mandi saat itu.
Jam sudah menunjukan puku 1 dini hari, devan beserta 2 sahabatnya berpamitan pulang, karena memang mereka sudah kenyang akan makanan-makanan yang diberikan sandra untuk menemani obrolan mereka.
"San gue balik dulu, besok kalo mau gue kesini lagi, telfon aja, devan siap datang dengan sepenuh hati"
"Karena banyak makanan kan dev? yaudah hati-hati dev" ucap sandra seraya melambaikan tangan kanan nya, dan menenteng satu bungkus ketoprak di tangan kirinya pemberian devan.
Ditunggu part selanjutnya ya, semoga suka sama cerita ini.
Jangan lupa vote and comment nya^^
💖💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
ME & YOU
Подростковая литература[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] Orang asing yang tak sengaja bertemu, dan akhirnya menjadi teman lalu sahabat, seiring berjalannya waktu kita lewati hampir selalu bersama, mungkin entah sampai kapan kita bisa tetap bersama, namun sulit rasanya jika m...