Sandra sengaja tidak masuk sekolah hari ini, karena ada jam pelajaran matematika yang sangat tidak ia sukai dari SD, sandra benci matematika, karena sandra memang tak begitu sanggup di bidang matematika.
"Bangun tidur kuterus makan" nyanyi sandra yang usai mengambil mie instan yang dibuatkan bibi nya itu menuju kamarnya.
Drrrrrttt..drrrttttt
"siapa nichhh, jam 7 telfon gue"
"sandra, mama sama papa belum bisa pulang hari ini, karena papa masih ingin berduaan sama mama, jadi kemungkinan mama sama papa akan ninggalin rumah 2 mingguan lagi, karena papa sekalian ngajak ke singapura"
"HAHHHHH, transfer ma yang banyak ya, buat jajan sandra, abang pulang kapan, nanti kan?"
"Biasa aja dong kagetnya, iya nanti di transfer papa, abang katanya masih males dirumah jadi gatau deh mama"
"udah nak, mama mau jalan-jalan keliling kota semarang"
drrttr...tut...tut....
Teleponnya dimatikan oleh mama sandra, kini sandra hanya bengong memikirkan apa yang harus ia perbuat selama 2 minggu papa dan mama nya tidak ada dirumah.
Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, dimana jovita dan nayya pasti sudah pulang, dan benar saja tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan, jovita dan nayya sampai dirumah sandra dengan dua-dua nya menenteng koper yang lumayan besar.
"Lah ngapain balik kesini anjir, diusir ya?"
"Tadi mama lo nelfon gue san, katanya suruh nginep 2 minggu di rumah lo" jawab nayya santai.
"YESSS ADA TEMEN"
"Yaudah masuk-masuk" sandra mempersilahkan sahabatnya itu masuk lagi, padahal tadi pagi sudah pamit kalau gak kesini lagi, eh ternyata malah bawa koper.
Yang benar saja, begitu tiba di rumah sandra, jovita dan nayya bergegas mandi lalu menonton netflix di kamar sandra, kamar sandra sudah menjadi markas 2 sahabatnya itu.
"Eh san itu kotak di meja belajar isinya apaan woi, gue kepo nih" tanya jovita seraya mengambil kotak tersebut dari meja belajar sandra.
"Oh itu kemarin dikasih devan, katanya hadiah karena jadi sahabatnya gitu"
"Sahabat apa sahabat" nayya sedikit sewot.
"Udah biarin aja nenek lampir sewot, lagi berantem sama rian kali" sarkas jovita.
"dih"
Setelah sandra dan jovita membuka kotak itu, benar saja isinya adalah dress hitam polos selutut tanpa lengan, sangat elegant. Entah apa maksud devan memberi sandra dress berwarna hitam itu.
"ANJIRR DRESS WOI BAGUS AMAT" ucap jovi terkaget dan seketika membuat nayya ikutan kaget dan langsung melihat dress itu.
"Fiks gue yakin banget devan suka kayaknya sama lo san"
"Heh mulut lo nay, mau gue lempar batu bara?"
"Ampun san, tapi gue yakin banget, ada maunya tuh si genderuwo" tambah jovita menggebu-gebu.
Setelah kehebohan yang berlangsung singkat itu, jovita dan nayya sedang rebahan di kasur kamar sandra yang cukup besar itu.
Sementara sandra masih berfikir apa maksud devan mengirimkan ia dress berwarna hitam itu.
Tiba-tiba ada telfon dari handphone sandra, dan ternyata itu devan.
"Halo, kenapa dev?"
"Dress nya udah dibuka?, suka gak?"
"Udah kok, suka, makasih ya, btw buat apa lo kirimin gue dress sebagus itu?"
"Buat besok, gue mau ajak lo ke acara temen kecil gue"
"Hah kok dadakan sih kasih taunya, gaadil"
"Udah pokoknya besok gue jemput jam 7 malem, harus udah siap"
"tapi......"
Drrrtttt....tut.....tut...tut..
Sambungan telepon diputuskan oleh devan.
Lalu sandra berfikir, untuk apa, dan apa maksud devan memberikan dress itu, pikir sandra hanya ke acara teman kecilnya saja sampai aku diajak sampai dibelikan dress pula, padahal dress sandra sudah sangat banyak.
Keesokan harinya, sandra sudah pulang dari jogging keliling komplek, setelah dilihatnya ternyata jovi dan nayya masih tertidur pulas dengan laptop di depannya, sepertinya habis nonton film lalu ketiduran.
Sandra bergegas mandi lalu bersih-bersih, hari ini sandra turun untuk sekedar menyiram bunga, memotong daun-daun kering, membersihkan aquarium rumahnya, entah kenapa suasana hati sandra sangat bahagia hari ini.
Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, yang benar saja jovita dan nayya langsung bangun dan menuju meja makan, sandra baru sekali selesai memasak sayur sop dan menggoreng ayam untuk jovita dan nayya.
"Tuh makan, baru aja gue selesai masak sayur sop sama ayam goreng"
"Enak banget kita disini nay, bangun tidur dikasi makan, walaupun rasanya pasti hambar kalau gak keasinan seenggaknya gak makan mie instan mulu sama nugget" kata jovita asal sambil menggigit satu paha ayam goreng.
Nayya dan sandra hanya tertawa melihat kelakuan jovita yang seperti itu, sudah biasa sepertinya kelakuan jovita.
Setelah mereka selesai makan, sandra langsung bergegas mandi karena sudah jam 6, sementara satu jam lagi devan akan menjemput sandra untuk ke acara teman kecil devan, entah sandra tidak tahu.
"Rapi amat san, mau kemana? pake dress dari devan lagi, ih tapi tetep cantikan gue" tanya jovita dan sedikit merasa kepedean.
"Devan ngajak gue ke acara teman kecilnya katanya, makannya dia beliin gue dress hitam ini karena acara ini"
"Sweet banget sih devan, gak kayak rian, godain cewek mulu di instagram" keluh nayya memikirkan kelakuan pacarnya itu yang baru berjalan 2 hari sepertinya sudah ada masalah.
Setelah mereka mengobrol cukup lama, tiba-tiba terdengan suara klakson mobil dari luar rumah, dan bergegas sandra melihatnya, itu devan memakai setelan jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya, berdiri di samping mobilnya.
"Silahkan masuk cassandra tamarla" ucap devan lembut.
"Eh kok gue deg-deg an sih diginiin devan, jangan sampe ada rasa suka atau sayang melebihi sayang ke sahabat"-batin sandra sampai bengong.
"Hantu, lo kagum ya ama ketampanan gue malam ini sampai ga masuk-masuk mobil, capek ni tangan gue pengangin pintu mobil" ucapan devan memecah lamunan sandra.
Di sepanjang perjalanan, cukup lama, ini sudah 30 menit dan belum juga sampai di tempat acara teman kecil devan itu.
"Sebenernya kita mau kemana sih dev kok gak sampe-sampe" tanya sandra penasaran.
Jangan bosen-bosen sama cerita kesekian kali ku ini^^
Vote dan comment boleh banget kok
💘💘💘
-gameyla ineztika-

KAMU SEDANG MEMBACA
ME & YOU
Fiksi Remaja[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] Orang asing yang tak sengaja bertemu, dan akhirnya menjadi teman lalu sahabat, seiring berjalannya waktu kita lewati hampir selalu bersama, mungkin entah sampai kapan kita bisa tetap bersama, namun sulit rasanya jika m...