◾PROLOG◾

2.2K 225 4
                                    

"Sayang tenang kita pasti baik-baik saja" Rem mobil Taehyung ngeblong. Jennie ketakutan di samping Taehyung, Taehyung menggenggam erat tangan kanan Jennie.

Untung saja Taehyung membelokkan setirnya ke jalan yang sepi dan jalan itu melewati hutan, setidaknya tidak membahayakan orang lain juga. "Tae.. Aku takut hiks.." Jennie sangatlah ketakutan.

"Sayang percayalah padaku, kita pasti akan baik-baik saja ... Sekarang bukalah pintumu, dan lompat keluar" ujar Taehyung ke Jennie.

Jennie tak mengerti, "M-maksudnya?"

"Cepat buka pintunya dan bawa ponselnya!" ujar Taehyung sembari memberikan ponsel pada Jennie, Jennie pun menurut.

"Tapi aku takut Tae... Hiks" Jennie sudah membuka pintunya, namun ia takut untuk melompat.

"Sekarang pejamkan matamu, percaya padaku, dan genggam ponselnya!" Jennie memejamkan matanya dan menggenggam erat ponselnya. Taehyung pun langsung mendorong tubuh Jennie keluar.

Bruk!

"Awwhh..." rintih Jennie saat terjatuh dari mobil. Tangan, kaki, dan pipi nya berdarah, karena tergores oleh jalan. Tak disangka mobil Taehyung ternyata masuk ke dalam jurang.

"TAE!!?!" jerit Jennie, dengan sekuat tenaga dia berjalan menengok jurang itu, di sana mobil Taehyung berguling-guling dengan cepatnya.

"TAEHYUNG!!!!! Hiks.." Jennie terduduk dan menangis.

"J-jennie..." lirih Taehyung yang terjebak dalam mobil, banyak sekali darah yang keluar dari tubuh Taehyung. Taehyung hampir saja berhasil keluar. Tapi terlambat, mobil itu langsung meledak, sehingga Taehyung tak terselamatkan.

Suara ledakan itu terdengar begitu jelas di telinga Jennie. "TIDAKKKK!!!! TAEHYUNG!!" Jennie menjerit, "Taehyung!! Hiks.. Arghh!!!" Jennie sungguh lemah sekarang ia tak mengerti harus bagaimana, melihat api yang berkobar di sana membakar mobil serta kekasihnya di dalam jurang.

Jennie teringat ponsel, ia mengambil ponselnya yang terlempar tak jauh dari posisinya sekarang, dia mencoba menelfon ayahnya. Sayangnya ini hutan, di tengah hutan sinyal begitu buruk.

"Aku mohon..." Jennie mencoba menelfon kembali ayahnya tapi nihil, tetap tidak bisa menghubungi.

"Aku harus bagaimana.... Hiks" Jennie tak tahu harus bagaimana, kakinya tak kuat untuk berjalan, banyak goresan di tubuh Jennie. Meski tak seberapa, itu sangat menyakitkan, tapi lebih sakit ia kehilangan kekasihnya.

"A-aku harus mencari pertolongan." Jennie berusaha lagi untuk berdiri, "Arghh!!" kakinya sangat sakit, Jennie sungguh tak berdaya sekarang.

Semakin lama Jennie lemas, seketika pandangan menjadi gelap, dan Jennie pingsan di tempat.

Seseorang yang bersembunyi dari kejauhan hanya menonton kejadian itu dengan penuh penyeselan. Lalu ia berjalan ke arah Jennie dan membawanya pergi.

"Maafkan aku, ini terpaksa ku lakukan. Maafkan aku."

Hai readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai readers...
Aku bawa cerita Taennie nih... Prolognya gimana nih?. Sad? Tegang? Deg-deg an? Atau ikutan panik? Atau..... Keppo sama orang yang sembunyi?

Entah lah ya.

•••
Aku bikin cerita ini udah lama sih.... Pernah aku publish, terus aku unpublish karna takut lama banget update, kayak ceritaku yang lain, sekarang lumayan sering lah ya ehehe. Dan di cerita ini, aku usahakan sering up. Karna semua udah aku susun. Terima kasih.
•••

Don't forget vote and komen + Follow bagi yang belum follow👌.


🍒Happy reading..🍒

• R O B O T •  [Taennie✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang