◾10◾[END]

877 102 8
                                    

Jari telunjuk Chanyeol sudah berada tepat di sebuah tombol yang berada pada roket yang diikatkan pada Wendy. Ia hanya tersenyum miring melihat Namjoon kebingungan.

"Menyerahlah untuk mati! Atau kau menyerangku dan sekali tombol ini kutekan. Anakmu ini akan mati," ujar Chanyeol diiringi tawa jahat yang semakin membuat Namjoon emosi.

"Dengan itu, aku akan mati dengan kemenangan." Lanjutnya dengan seringaian setan.

Namjoon menatap Chanyeol dan saudaranya dengan amarah yang membara. Ia cukup lama memikirkan rencana, sialnya dia masih tak menemukannya 'Sial! Dia begitu licik. Tenang Wendy ayah akan segera menyelamatkanmu ... Walau nanti nyawaku taruhannya, yang penting kau tetap hidup' batin Namjoon.

Namjoon menghela napas, "Baiklah. Bunuh aku, setidaknya biarkan anakku hidup, mereka tak ada sangkut pautnya dengan kesalah pahaman ini." Namjoon pun akhirnya menyerah, karna ia pikir yang terbaik. Tak mungkin jika seorang ayah akan memberikan nyawa anaknya dengan mudah.

'Semoga kau bisa melakukannya V. Semua aku percayakan padamu.' ucapnya dalam hati, dan tak lama kemudian dalam hitungan detik sebuah peluru berukuran sedang namun cepat, menghantam dengan kerasnya robot Namjoon dan membuatnya meledak dengan sangat hebat!.

Jennie yang melihat dengan jelas akan hal itu seketika membeku, ia sangat tak percaya "A-ayah?" lirihnya, "AYAH!!!!!!!!!!!!!" teriaknya dengan kencang dan berlari sekuat tenaga menghampiri robot Namjoon yang jatuh ke bawah.

Jennie tak perduli jika sisa ledakan itu panas. Ia segera menyisihkan serpihat besi robot itu untuk mencari ayahnya, "AWH! TIDAK AYAH!... ARGHH!" raungnya ketika tangannya merasa terbakar namun ia juga tak ingin menyerah, tekadnya ingin mencari ayahnya walau nanti hanya tersisa tangannya saja ia ingin memeluknya.

"Perih... Hiks! Ayah....." rintihnya, tangisnya begitu deras. Setelahnya ia menemukan sebuah tangan, dengan cepat ia menyisihkan serpihan besi panas itu dengan tangan kosong.

Setelah semua itu tersingkir, tangis Jennie semakin keras, "AYAH!!!!!!!" Jennie segera memeluk tubuh Namjoon itu walau hanya tersisisa setengah dengan wajah separuh rusak. Jennie memeluknya dengan tanpa rasa jijik akan darah dan luka bakar itu menyatu, ia tak perduli dengan tubuhnya yang ikut terlumuri oleh darah ayahnya itu.

"Maafkan aku ayah ... Aku tak bisa menyelamatkanmu, aku minta maaf ayah... Aku benar-benar minta maaf hiks" Tanpa Jennie tau dan rasakan, arwah Namjoon kini juga memeluk tubuh Jennie, bersama dengan arwah Taehyung yang berdiri menatapnya.

"Kau tak salah sayang, tak perlu meminta maaf." sahut Namjoon walau pada dasarnya Jennie tak bisa mendengarnya.

•••

"AYAH!!!" Wendy yang menyaksikan itu juga mengeluarkan reaksi yang sama seperti Jennie.

Wendy langsung menatap tajam Chanyeol, "KAU GILA CHAN! KAU GILA!!!! SETEGA ITU KAU MEMBUNUH AYAHKU HA!? SETEGA ITU! BRENGSEK!"

PLAK!

Chanyeol menampar keras pipi kanan Wendy tanpa perasaan, "Kau pikir aku tak merasakan hal yang sama seperti dirimu? Ketika aku tau jika orang tua itu membunuh ayahku! DIA MEMBUNUH AYAHKU!?" teriak Chanyeol yang ikut tersulut emosi.

Wendy masih tetap menatap Chanyeol tajam dan penuh emosi. "Kau sangat bodoh! Kau begitu bodoh!. Asal kau tau itu smeua hanya salah paham!!, Ayahmu sendiri yang mengakhiri hidup! Dan ayahku sama sekali tidak membunuh ayahmu!"

Chanyeol seketika tertawa remeh, "Dengan itu aku percaya? Seorang pelaku tidak akan pernah memberitahu yang sebenarnya. Dan kita juga sama-sama tak tahu yang sebenarnya terjadi." ujar Chanyeol penuh penakanan.

• R O B O T •  [Taennie✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang