TM 9 : Last Chance

1K 123 56
                                    

Semoga suka.

Jangan lupa di Vote dan komentar ya..

0o0

Salsha memeluk ayah dan mamanya erat bahkan sangat erat, ia tau dirinya sudah membuat banyak lrang khawatir seharian ini. Dia tau sudah menyakiti kedua orang tuanya juga kakaknya yang ia buat khawatir dengan keadaannya. Ini adalah pertama kali Salsha merasakan hal seperti ini dan pertama kali Salsha kecewa sedalam ini. Kecewanya terhadap Iqbaal ia lampiaskan pada dirinya sendiri. SeJak awalpun Salsha sama sekali tidak menyalahkan Iqbaal atau siapapun. Yang jelas Salsha hanya menyalahkan dirinya. Karna sudah hadir diantara Zidny juga Iqbaal.

"Jangan kayak gini lagi nak.. ayah khawatir.." lirih Aryo. Salsha mengangguk pelan.

"Maafin adek Yah.."

"Bukan salah adek nak.. adek boleh kok kecewa tapi jangan seperti ini. Ada mas Bayu.. kak Kinar adek bisa cerita ke kita ya sayang" lirih Aryo memberi pengertian pada Salsha.

Salsha tersenyum dan mengangguk. "Iya ayah.. adek laper yah. Ma.. adek pengen makan." Lirih Salsha.

Aryo terkekeh. Dia tau bahwa Salsha tidak-- belum baik. Tapi salsha berusaha menutupi semua perasaannya demi membuat semua orang di sekitarnya baik-baik saja. Semua keluarga Salsha tau bahwa Salsha bukam tipekal anak yang banuak bercerita tentang perasaannya kecuali aryo atau maya bertanya. Tapi mereka tahu bahwa saat ini bukan saat yang tepat untuk mereka bertanya tentang hati Salsha.

"Yuk kita makan. Mama udah masakin makanan kesukaan adek." Ucap Maya. Salsha mengangguk lalu mereka menuju ruang makan dan menemani Salsha makan.

Salsha menikmati makan malamnya bersama kakak juga kedua orang tuanya. Salsha sesekali terkekeh dengan guyonan Bayu juga Aryo mencoba mengalihkan fokus Salsha. Dan pada Dasarnya Salsha adalah orang yang tidak suka membuat keluarganya menjadi khawatir pun akhirnya  mencoba menutupi kesedihannnya dengan tawanya. Walaupun Bayu tau Bahwa Salsha saat ini rapuh. Terbukti dari  Salsha yang memotong rambutnya hingga sebatas bahunya sendiri. Bayu tau itu di lakukan Salsha karna pelampiasan atas kecewanya. Bayu menatap Salsha sendu, bahwa Bayu menahan air matanya agar tidak menetes. Perlu kalian ketahui Bayu adalah laki-laki cengeng dan mudah sekali menangis saat melihat keluarganya bersedih. Atau bahkan tersakiti.

"Ahahhaa.. ayah bisa aja sih.." tawa Salsha saat mendengar lelucon garing dari ayahnya. Lalu pandangan Salsha beralih pada Bayu yang menatapnya sedih.

"Mas Bayu kenapa??" Tanya Salsha. Membuat Maya dan aryo menoleh kearah Bayu.

"Gak apa-apa dek.. mas suka kamu ketawa." Lirih Bayu.

Salsha tersenyum. "Adek baik-baik aja kok mas.. jangan khawatir.. "ucap Salsha. Bayu tersenyum dan mengangguk. Lalu menyuruh Salsha untuk menyelesaikan makan malamnya. Dengan obrolan-obrolan kecil diantara mereka. Sebenarnya Aryo, Maya danBayu ingin bertanya tentang perasaan Salsha namun mereka tidak ingin membuat Salsha kembali mengingat lukanya karna Iqbaal.

Setelah makan malam bersama yang agak telat itu, salsha betoamitan untuk kembali ke dalam kamarnya. Salsha memilih untuk duduk di balkon kamarnya yang sengaja ia beri meja dan kursi untuk dirinya menikmati malam saat jenuh atau tempatnya mengerjakan tugas. Salsha menatap bintang-bintang yang bertaburan diatas sana. Matanya menerawang jauh, dia terkekeh pelan menertawakan dirinya. Melihat bintang itu seolah mereka tengah menertawakan kondisinya saat ini. Dia merasa orang paling payah di dunia karna cinta bisa membuatnya bodoh seperti ini. Sesekali ia terkekeh dengan dirinya sendiri kenapa cinta membuat logikanya lumpuh seketika. Otak cerdasnya menjadi bodoh, benar-benar bodoh. Haha. Ia saat ini tidak mengelak bahwa dirinya juga kecewa benar-benar kecewa. Tidak ada orang yang tidak kecewa kan jika jalan ceritanya seperti ini.

Trust Me (IQSHA❤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang