02 - Kidnapping.

624 67 4
                                    


Haiii💜

Makasih banyakk yang udah bantu dukungan di cerita ini💜.

Enjoy💜.

🥀🥀

       Hyeji bangun saat terusik sinar matahari yang masuk dari jendela besar di sebelah kiri tempat tidurnya. Begitu dia mendapatkan kesadarannya, Hyeji melihat ke atap ruangan dan segera mengambil posisi duduk.

       "Dimana ini?"

       Matanya menyusuri seisi ruangan, dia berada di sebuah kamar besar yang terlihat mewah dengan jendela besar dan balkon. Tempat tidur yang dia duduki juga sangat besar, ukuran king size. Dan saat dia melihat tubuhnya, Hyeji terkejut karena dia sudah berganti pakaian, kini dia mengenakan dress satin bertali tipis berwarna merah maroon sepanjang mata kaki.

       Kakinya kini melangkah turun dari tempat tidur dan mendekati pintu keluar dengan hati-hati. Jantungnya berdebar kuat, pikirannya melayang kemana-mana.

       "Apa aku dijual? Atau dijadikan budak seks?!"

       Begitu pintu terbuka, matanya melebar melihat betapa luasnya rumah yang dia pijaki sekarang. Tidak ini bukan rumah, ini seperti istana. Bahkan kamar disini tidak ada dua atau tiga kamar tapi enam kamar, itu hanya diatas sini. Posisi kamarnya melingkari tangga turun dan diujung ada balkon besar. Hyeji menarik nafas dan turun melewati tangga.

       "Rumah siapa ini?" Pikirnya.

       Saat sampai di bawah, matanya langsung menangkap area ruang tengah, memiliki empat sofa tepat di depan tangga yang dibelakangnya ada jendela besar. Di sebelah kanan sepertinya ada dapur dan pintu untuk ke halaman belakang. Sebelah kirinya adalah pintu utama, tebaknya. Pintunya besar berwarna gading. Tanpa menunggu lama, Hyeji berjalan kearah pintu keluar.

       "Nyonya, maaf, tapi Tuan tidak memperbolehkan Nyonya keluar."

       Kakinya berhenti dan refleks berbalik saat terdengar suara di belakang. Ada tiga orang berpakaian maid, salah satunya adalah yang berbicara tadi.

       "Nyonya? Siapa yang kalian panggil Nyonya?" Tanya Hyeji.

       "Anda, Nyonya. Nyonya Hyeji."

       Hyeji menggeleng, "Aku? Lelucon apa ini?! Aku bukan Nyonya kalian!" Kakinya kembali melangkah berbalik, tapi kini pintu gadingnya terbuka, menampilkan lima orang pria. Satunya berjas rapih sementara empat sisanya hanya mengenakan kemeja hitam yang lengannya digulung hingga siku.

       "Kau ingin kemana?"

       Pria yang berjas rapih kini buka suara dan melangkahkan kakinya mendekati Hyeji. Dua tangannya masuk ke saku celananya. Pria itu memiliki tubuh yang cukup tinggi dan cukup kekar berisi. Matanya menatap Hyeji dari kepala hingga kakinya dan kembali keatas.

       "Aku ingin pulang." Ada sedikit getar dalam suara Hyeji tapi dia masih bisa mengendalikannya. Hidup bertahun-tahun tanpa orangtua membuatnya tidak mudah takut pada siapapun karena dia harus bisa melindungi dirinya sendiri.

       "Ini rumahmu sekarang, kau tidak boleh kemanapun tanpa izinku."

       Kali ini Hyeji benar-benar kehilangan rasa takutnya, alisnya menukik menatap pria di depannya, "Jangan membuat lelucon! Aku tidak mengenalmu dan kau tidak mengenalku. Berhenti membual dan biarkan aku pergi."

Victory • KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang