Saat tiba di rumah aku lantas mengganti pakaian ku lalu berbaring di kasur yang sedari tadi ku rindukan. Notif pesan Whatsaap muncul di atas layar gawai ku, seseorang meng chat ku meminta saveback dari ku, entah dari mana ia bisa mendapatkan nomor ku.
LAFARI. Setidak nya begitu nama yang ia gunakan untuk meminta saveback dari ku. Aku lantas menyimpan kontak nya di antara kontak - kontak kosong lain nya di gawai ku.
|Lafari|
|Fil mau gw masukin ke grup kelas ga?|
|Boleh Ri..silahkan|
Sesaat kemudian sebuah grup chat bernamakan X IPS 2 muncul di beranda whatsaap kosong ku. Aku lantas membuka daftar kontak yang telah masuk ke dalam grup chat itu. Tentu saja, "Clara" lah nama yang ku cari dari balik 32 nama di dalam grup itu.
"AH KETEMU!". Sontak aku yang sebelum nya terbaring malas di kasur merubah posisi menjadi duduk tegak dengan penuh semangat. Kontak nya sudah ku tekan,kini gawai ku terfokus pada sebuah kolom chat.
"Ah sialan apa yang harus ku katakan untuk memulai?". Aku yang sebelum nya teramat sangat bersemangat kemudian berubah menjadi bingung. Saat di SMP dulu aku tidak pernah memulai chat untuk meminta saveback sebelum nya, jadi momen ini menjadi membingunkan.
Setelah menimbang - nimbang, akhir nya aku memutuskan untuk mengurungkan niat ku, aku tidak mau menjadi akward nanti nya saat aku kehabisan kata jadi bagi ku lebih baik membiarkan arus yang memperkenalkan ku. Ah masa bodoh dengan pikiran ku, setidak nya aku sudah mendapatkan kontak nya sekarang.
Saat malam merotasi waktu, aku terbangun. Rasanya aku tidak memimpikan apapun semalam, sembari sesaat mengusap wajah aku memperhatikan jam.
03:30.
Aku rasa lebih baik jika aku tidak tidur lagi, hari sudah cukup pagi aku rasa aku akan kelewat tidur jika memutuskan untuk kembali berbaring.
Aku lantas mengambil gawai yang terletak di meja sebelah ranjang ku. Dalam posisi duduk menyandar di tembok diatas ranjang aku mulai menyalakan gawai ku.
Nampak nya semalam adalah ajang perang sticker di grup kelas, nampak jelas orang - orang bergantian mengirim sticker - sticker random membuat grup itu memiliki 200 pesan absurd.
Setelah memperhatikan sejenak nampak nya tidak ada yang penting aku lantas menghapus obrolan pada grup chat itu, lalu aku membuka beranda whatsaap ku.
Mata ku yang sebelum nya masih sayu kini terbuka lebar di barengi hangat senyuman tulus yang terpancari dari wajah lelah ku. Sebuah nomor meminta saveback dari ku mengatas namakan diri nya, CLARA.
Saat gelap menjelma pagi di jalanan yang masih sama sepi nya seperti kemarin aku memarkirkan motorku di parkiran letak aku memarkirkan motor ku kemarin. Hari ini aku meminta Fauzi untuk tidak perlu terburu - buru datang kesekolah untuk menemaniku, aku tidak mau merepotkan nya lagi.
Sendirian aku lantas berjalan masuk ke dalam koridor sekolah alu melangkah naik melewati tangga dan melangkah menuju kelas.
Suara bincang dari beberapa orang di kelas lain samar tergema di sudut sekolah itu. Saat sampai di depan kelas aku lantas mengucap kan salam dengan penuh semangat nya.
"Assalamualaikum!"."Waalaikumsalam". Langkah ku terhenti kala mendengar suara itu, jawaban salam dari seorang perempuan di pojok belakang, yang nampak asik membaca buku itu membuat ku terkaget. Dengan senyum hangat bercampur manis nya dia membuat ku terkaku di depan kelas yang nampak hanya ada aku dan perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialog Lara
RomanceKata mereka, ungkapan yang tepat untuk kita adalah "Kita kenal secara tidak sengaja, lalu memiliki rasa muncul secara tiba - tiba" bagi ku ungkapan nya tidak seperti itu. Semesta sengaja mempertemukan kita, lalu rasa menyelip diantara kita. Merencan...