|X IPS 2:Aldi| Pusing gw mah ekskul - ekskul gitu, dahlah jadi STO aja bro|
Sebuah notifikasi muncul dari atas layar gawai ku. Tertanda Aldi dari grup chat kelas, ku buka grup chat itu. Astaga sudah 100+ chat saja, rupanya mereka berdiskusi perihal keharusan setiap siswa untuk memiliki organisasi.
|X IPS 2|(LAFARI)|yah gimana lagi gan, osis bilang itu kita harus punya minimal satu organisasi|
(Ramadhan)
|Udahlah ikut aja ke yang minat mah|(LARAS)
|Yah kalau anak nya nolep kaya gw gimana dong? STO aja lah udah|lalu sebuah pesan pribadi muncul di beranda whatsaap ku.
|Pahri|
|Fil, mau ikut organisasi apa? bingung gw mah|
|Gtw nih ri, tapi sih gw tertarik sama Sispala asik kayanya tuh|
|oh gitu ya? ydh deh makasih waktu nya Fil|
|Tenang aja kali ri|
Melihat kegundahan siswa kelas ku aku jadi kepikiran Clara, organisasi apa yah kira - kira yang akan dia ikuti. Bermodal kan nekat aku pun mulai mencoba berdialog dengan nya.
|CLARA|
|Um Ra, lu ikut organisasi apa?|
|Ikut PL aja yu Fil? Pejuang Literasi! jadi kita nge jaga perpus gitu!! seru kek nya jadi bisa baca buku terus, hayu lah ikut!!! ya ya ya? plz ya!!|
Jika di pikir sepertinya memang seru juga satu ruangan dalam satu hobi bersama orang yang khm.. ku suka.
|CLARA|
|Ummm? FILO JOIN!|
|YES!!! KITA KERJA BARENG YAH!|
Waw, Clara memiliki ambisi yang kuat ternyata baik lah aku tidak akan menyia - nyiakan kesempatan ini.
Esok nya, seperti biasa sebelum mentari belum sempat menunjukan semua sinar nya aku sudah berangkat menuju sekolah. Bedanya kali ini dengan harapan dan semangat besar yang ku dekap dalam - dalam di pelukan hati ku.
Saat aku tiba di depan pintu kelas, pintu nya masih tertutup rapat dapat di artikan belum ada murid yang sampai. Mungkin aku terlalu bersemangat hingga datang terlalu dini.
Aku lantas bergerak cepat menuju kursi ku, setelah meletakan ransel aku mengeluarkan novel milik Clara, meski sudah ku selesaikan nampak nya buku ini adalah buku yang asik jika harus ku baca lagi.
Ku buka buku bercover putih itu, tapi kali dengan niat mencari quote terbaik dalam buku itu. Setelah sebentar membaca kembali quote - quote di buku itu aku mendapatkan ide untuk menulis sebuah surat yang terselip diantara lembar halaman nya, meski terkesan primitif rasanya cara seperti ini lebih romantis dari pada mengetik nya dari layar gawai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialog Lara
RomanceKata mereka, ungkapan yang tepat untuk kita adalah "Kita kenal secara tidak sengaja, lalu memiliki rasa muncul secara tiba - tiba" bagi ku ungkapan nya tidak seperti itu. Semesta sengaja mempertemukan kita, lalu rasa menyelip diantara kita. Merencan...