Deru alarm pukul 05:00 membangunkan ku,dengan segenap nyawa yang baru terkumpul ku paksakan diri untuk terbangun dan bersegera mengambil air wudhu lantas sembahyang.
Sekolah memaksaku merubah kebiasaan tidur ku,aku yang terbiasa begadang setiap malam saat libur kini di paksa bangun pagi agar tidak telat masuk sekolah.
Saat mentari masih tersipu malu hanya menunjukan sedikit sinar emas nya aku mulai menyalakan sepedah motor ku untuk melesat di jalanan yang masih sepi di temani udara segar dan suhu dingin aku menghirup napas panjang.
"huh,SMA yah.... Kata mereka SMA selalu menjadi 3 tahun paling berkesan dengan kisah nya". sembari berdialog satu arah dengan diri sendiri mentari mulai meninggi dengan semangat pagi nya, dan tanpa sadar sekolah yang akan ku tempati paling tidak selama tiga tahun sudah nampak di depan mata.
Menatap sebentar gerbang sekolah yang nampak masih sepi, mataku sejurus kemudian melirik seorang lelaki yang melambaikan tangan nya ke arah ku, seorang kakak kelas yang sedari SD ku kenal dengan postur tak begitu kurus dan tak begitu tinggi menanti ku di dekat parkiran. Lantas menghampiri nya sembari memasang senyuman terindah yang ku miliki meski aku tahu ujung nya hanya akan menjadi akward.
"ASIK! beneran SMA dah lu sekarang! hebat - hebat! sekarang lu jadi bawahan gw lagi dong HAHA!". Sambut hangat nya dengan semangat yang luar biasa.
"Hehe iya yah,aga gugup gw jadi nya"."Ah lu udah tenang aja ada gw sans bro".
Fauzi namanya, ku panggil ia Bang Faz. Kakak kelas sekaligus teman diskusi ku sedari SD dulu, kami sering berdiskusi hingga berdebat perihal diploma kehidupan yang kadang terkesan terlalu random.
"Gw ajak lu jalan sebentar, room to,, eh school tour! biar kaya youtuber - youtuber gitu pokonya gw jadi guide lo sebelum MPLS mulai. Masih lama sih... lu kepagian soal nya". Ucap nya lagi dengan penuh semangat.
"Hehe iya bang saya kan tidak mau hari pertama kesiangan".
"ya kan ngga berarti kepagian juga".
"hehe um jadi jalan ga nih?".
"jadi dong gasken!"Benar kata orang, sekolah ini benar - benar luas dengan fasilitas yang bagi ku sangat lengkap, sungguh beruntung nya aku dapat bersekolah di tempat ini.
Fauzi benar - benar bertingkah layak nya tour guide di tempat wisata,segala hal dia jelaskan secara detail hingga seluk beluk sejarah sekolah ini hingga perjalanan kami berakhir di depan sebuah pintu bertuliskan X IPS 2 pada lantai 2.
"Oke deh bro sampe sini aja tour nya,pokonya kalau lu perlu apa - apa cari gw aja di kelas XI MIPA 1 ntar gw bantu dah tuh".
"hehe iya bang makasih lho lu detail banget ngejelasin nih sekolah".
"udah sans aja gw pergi dlu yak?,Semangat Fil!".Oh yah,sedari tadi aku belum menyebutkan nama ku. Khmm ntah harus mulai dari mana tapi nama ku FILO ALFARIZ, seorang anak masa remaja berusia 16 tahun dengan tinggi 160 cm dan badan yang tidak begitu gemuk.
Setelah Fauzi benar - benar pergi di telan kerumunan siswa baru yang sama - sama nampak gugup aku membalik kan badan lalu lantas masuk ke dalam kelas. Ternyata benar aku datang terlalu pagi, hanya ada beberapa siswa di dalam.
Aku lantas menunduk sembari mempercepat langkah dan langsung duduk pada kursi kosong di barisan dekat jendela. Aku lantas menaruh tas ransel hitam ku, lantas memandang langit yang sudah mulai membiru muda.
Saat bell berdering tanda kelas akan di mulai siswa - siswa mulai ramai memasuki kelas. Ikut serta di belakang mereka lima orang menggunakan jas biru muda dengan wajah berseri yang ku tebak adalah Osis.
"Baik sebelum kami memperkenalkan diri harap isi kursi yang kosong yah!". Ucap salah seorang lelaki dari lima orang osis tadi".
Orang - orang di sekitar ku mulai mengisi kursi - kursi kosong sementara aku kebingungan mesti mengisi kursi kosong mana. Maklum, aku bukan orang yang hebat dalam berkenalan. Hingga seorang di depan ku dengan badan yang cukup berisi menawarkan ku untuk mengisi bangku kosong di sebelah nya, aku mengangguk lantas bergerak cepat mengisi tempat kosong itu.
"Baik lah nampak nya sudah semua mari mulai dari awal. Assalamu...". Ucapan osis tadi terhenti sebab seorang siswa terlambat dengan santai nya melewati osis - osis itu.
"Maaf telat kak. Macet". Lantas orang - orang di kelas tertawa sebab tingkah konyol orang itu."EH ENAK AJA DUDUK! SINI DULU KAMU!". Osis tadi lantas memanggil siswa itu untuk berdiri ke depan.
"Udah telat main duduk aja kamu yah!... berdiri tegak perkenalkan nama!". Bentak osis tadi.
"hehe...Um saya Rizal mahra..bisa di panggil Rizal aja salam kenal semua!". Ucap nya dengan kesan tanpa malu sedikit pun nampak nya ia adalah anak yang tidak mudah gugup seperti ku."yasudah duduk lagi sana... baik mari ulang sekali lagi dan berharap kali ini benar - benar tidak ada yang telat yah. Assalamualaikum wr. wb. Kami adalah Osis yang akan menjadi penanggung jawab kalian selama masa MPLS 3 hari ini,perkenalkan saya Bazri ramiza, panggil saja kak bazri asal kelas saya XI MIPA 1".
lalu seorang perempuan di belakang nya melangkah maju lantas memperkanalkan diri.
"Saya Ratu Ayu,panggil saja kak ratu,asal kelas saya XI IPS 3 salam kenal semua!". Dengan senyum manis nya ia lantas melangkah mundur.
lalu sebuah celetus terlontar dari mulut Rizal.
"Subhanallah bidadari!". Sontak kami semua tertawa tidak terkecuali kak Ratu.
Lalu tiga orang yang lain lanjut memperkenalkan diri kedepan. Diantaranya Andri dari XI MIPA 2 Rika dari XI MIPA 1 dan Olif dari XI IPS 1.
Setelah semua osis memperkenalkan diri, kak Bazri yang nampak nya menjadi ketua penanggung jawab kelas ku menjelaskan semua hal - hal yang perlu siswa baru ketahui secara jelas. Tentu aku yang sudah mendengar semua dari Fauzi masih hafal betul tentang hal - hal yang ada di sekolah ini.
Setelah itu semua osis mempersilahkan kami untuk memperkenalkan diri berdasarkan absen, aku yang berada di nomor dua lantas maju dengan gugup memperkenalkan diri lalu dengan cepat kembali duduk. Sementara saat teman - teman yang lain memperkenalkan diri aku menyimak baik - baik wajah mereka, maklum aku pelupa saat awal - awal seperti ini.
Meski aku harus menghafal wajah mereka namun aku tidak begitu tertarik untuk lanjut mendekatkan diri dengan mereka untuk berteman hingga... Seorang perempuan nampak tak begitu tinggi dengan badan yang sedikit kurus memperkenalkan diri nya, Clara namanya. Pupil mata ku membesar kala memperhatikan nya ada sesuatu dalam diri ku bergejolak, dan jelas aku tahu apa itu.
Setelah semua orang memperkenalkan diri aku menjadi tahu siapa orang di sebelah ku. Ramadhan namanya, Mungkin kami akan menjadi teman dekat setelah ini.
Bell berbunyi.
Tanda kelas ini berakhir, memang untuk seminggu pertama mungkin jam belajar belum se formal biasanya yang kabar nya akan mencapai 8 jam untuk belajar di potong waktu istirahat.
Aku lantas berjalan aga cepat menuruni tangga, sebentar melihat sekitar Fauzi belum nampak dari balik kerumunan siswa lain ku pikir dia menunggu di parkiran. Aku lantas berjalan menuju parkiran dengan tergesa - gesa.
"FIL!". Panggil seorang yang suaranya jelas sudah ku kenal. Benar saja Fauzi menunggu di dekat sepedah motor tempat kami parkir.
"Gimana tadi aman?".
"Aman, cuman gw aga susah kenalan sama orang lain jadi pasif aja deh di kelas ga banyak omong".
"HAHAHA sans aja Fil,tar juga biasa kok,yuk balik". Setelah perbincangan sebentar itu kami lantas menyalakan mesin motor kami lalu lantas kembali pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialog Lara
RomansaKata mereka, ungkapan yang tepat untuk kita adalah "Kita kenal secara tidak sengaja, lalu memiliki rasa muncul secara tiba - tiba" bagi ku ungkapan nya tidak seperti itu. Semesta sengaja mempertemukan kita, lalu rasa menyelip diantara kita. Merencan...