Surat menyurat antara Olif dan Lily terputus setelah surat ke lima yang Lily tulis tanpa tujuan lanjutan. Sejujurnya ia masih mempertanyakan keanehan ini pada Felix yang santai saja menerima ulah ketidakjelasan mantan kekasihnya yang pergi meninggalkan dia.
"Memang nggak jelas, buktinya dia meninggalkan saya." Felix memberikan anggapan pada Olif yang mendumel.
Olif memasang wajah datar. "Tapi dia ninggalin surat buat kamu, Lix. Masih sayang mungkin."
"Dia kirim surat ini buat kamu, bukan buat saya." Lelaki itu kini melangkah gontai seraya membawa setumpuk kertas di tangannya. "Saya nggak jadi baper."
"Oiya, nanti pulang sekolah sama saya."
"Nggak mau," tolak Olif santai, gadis itu kini berjalan melewati Felix kemudian berbelok menuju lorong kelasnya. Felix yang menerima respon tersebut sontak menarik tangan Olif.
"Pulang sama saya, jangan protes."
Olif mendelik membalikan badannya. "Nggak, Mama nanyain kamu terus kalau kita pulang bareng. Aku malas jawabnya."
"Cuma karena itu?" Felix menatap Olif penuh kerendahan. "Saya nggak masalah kok diajak mampir makan malam, siapa tau Mama kamu mau kena-"
"Aku yang masalah. Felix cerewet."
"Mama kamu tanya apa memangnya, sampai malas jawab gitu?" Lelaki itu kini menyusul dan berdiri dihadapan Olif.
"Katanya rambut kamu mirip gulali, Lix."
"Berarti saya manis, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter's | ft. Lee Felix
Fanfiction❝Dia adalah alasan mengapa aku bisa menemukanmu.❞ ft. Lee Felix (str.) July 3, 2020 (fin.) August 11, 2020