s e p t.

265 61 35
                                    

Felix merebahkan dirinya dikasur Olif dengan santai, ia melirik sang pemilik kasur yang sedang memasang wajah kesal dengan ancaman yang terbesit di mata gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix merebahkan dirinya dikasur Olif dengan santai, ia melirik sang pemilik kasur yang sedang memasang wajah kesal dengan ancaman yang terbesit di mata gadis itu.

Lelaki itu bilang akan datang membawa makanan, namun makanan yang ia maksud hanya lah makanan ringan kecil sisa ia makan kemarin malam. Olif kembali kesal, lelaki dihadapanya sangat suka beralibi.

"Katanya mau nonton lagi, nggak jadi?" Felix menepuk bagian kasur disebelahnya menyuruh Olif ikut duduk bersamanya.

Olif menggelengkan kepalanya lalu mengulurkan tangan seakan meminta jatah makananya pada Felix, sayangnya lelaki itu hanya mengangkat alisnya seolah tak tahu.

"Duduk dulu sini! Nanti makanannya order aja." Lelaki itu membujuk Olif, kemudian gadis tersebut duduk namun wajahnya masih tetap suntuk melihat kehadiran Felix tanpa makanan.

"Iya, nanti saya yang bayar."

Gadis yang duduk disampingnya kini mulai membaik, ia sekarang mengangkat laptop yang sudah ia siapkan untuk menonton film bersama Felix sebelum lelaki itu sampai di rumahnya.

Olif menawarkan Felix untuk memilih film yang akan mereka tonton, namun ia tidak melihat sesuatu yang menarik selain 'We Bare Bears' yang menjadi serial kartun kesukaanya. Lantas ia menyerahkan kembali keputusan pemilihan film pada Olif yang akhirnya menekan salah satu film ber genre horor.

Ini menjadi petaka bagi Felix, sebab lelaki itu tidak bisa menonton horor sedikitpun. Walaupun begitu ia sekarang sedang berusaha mati-matian menahan mata dan telinganya untuk tidak melihat sekaligus mendengar backsound mengerikan yang terputar dari laptop Olif.

Belum lima belas menit terputar keadaan Felix sudah buruk, suhu tubuhnya turun dan ia terlihat seperti kurang oksigen. Bagian atas dan bawah giginya juga mengatup rapat, sedangkan tangan mungilnya meremat selimut Olif.

"Kamu takut, Lix? Mau diganti aja?" Olif yang mengamati Felix bertanya.

"Kamu takut, Lix? Mau diganti aja?" Olif yang mengamati Felix bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"H-hah? Terserah kamu aja, saya nggak apa." Ia  menjawab. Olif paham betul Felix ketakutan, terlihat jelas dari wajah dan gerak tubuhnya yang mulai sempoyongan.

Letter's | ft. Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang