Disclaimer© Masashi Kishimoto.
Fanfic :Pure My Mine
Pair: SasufemNaru slight SasuRuko,TonefemNaru,SaiRuko,SaiIno,ItaKyuu,KuraHina dsb.
Rated :T-M
Gendre :
Drama, Hurt, Familly, Romance
Warning⚠
FemNaru, EYD gk jelas, Typo, OOC, No Bash!No Flame!!
~DLDR~
___________________________________Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup,
dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.*oOo*
___________________________________
Suasana canggung adalah situasi yang paling tidak disukai wanita pirang itu. Meski diluar wajahnya nampak tenang, namun percayalah saat ini hatinya teramat gelisah dan banyak sekali pikiran negatif berseliweran dikepalanya.
"Kenapa minumannya belum diminum naru-chan?" tubuh mungil yang tengah menggendong tubuh yang lebih kecil lagi itu tersentak, ia tersenyum gugup.
"I-iya bu." gagapnya. Dengan pelan diraihnya cangkir teh dimeja lalu diminum perlahan.
"Apa tidak sebaiknya dipindahkan kekamar saja. Lihat kasihan putrimu tidur dalam posisi tidak nyaman, belum lagi pasti bahumu sudah pegalkan." lagi wanita yang berstatus nyonya Nara itu berucap. Senyum lembut terukir dibibir berlipstiknya.
"Yang dibilang ibu benar Naru, sebaiknya Yuki dipindah kekamarku saja." kini Shikamaru yang sejak mereka masuk keruang keluarga belum bicara sekarang mengeluarkan suara.
"Tapi... Apa tidak merepotkan." ujar Naruto yang disanggah tiga orang Nara disana.
"Tentu tidak. Maki-san!" sanggah kepala keluarga Nara. Kemudian pria paruhbaya itu memanggil kepala pelayan dirumahnya.
"Ya Tuan." seorang pria kisaran kepala lima menyahut.
"Tolong bawa Yuki-chan ke kamar Shikamaru. Dan tidurkan disana."
"Ha'i." kemudian Narupun menyerahkan Yuki pada pria itu hati-hati takut membangunkan gadis kecilnya.
Mereka mengamati Maki yang membawa Yuki kelantai atas mansion dimana kamar Shika berada.
"Ehem!!" dehem Shikaku menarik atention tiga kepala lain diruangan itu.
"Apa sekarang kita bisa mulai ajang jelas menjelaskan ini." ujarnya berwibawa.
Naruto menautkan kedua jari telunjuknya, gesture yang biasa dilakukannya kala gelisah dan gugup.
"Maaf" lirihnya yang mendapat atensi 3 orang berbeda umur disana.
"Maaf karena aku Shika pergi dari rumah, maaf karena aku kalian berpisah dengan putra kalia satu²nya, maaf karena aku sudah mengambil waktu Shikamaru selama ini, maaf...maafkan aku" ibu muda itu menunduk dalam dengan bahu sempitnya yang sedikit bergetar, menandakan ia kini tengah menangis meski tak terdengar isakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
*KeSeMpAtAn KeDuA*
General FictionSemua orang pasti pernah melakukan sebuah kesalahan. Namun mereka juga pasti berhak mendapatkan yang namanya kesempatan kedua. Lalu apakah kesalahan yang dilalukan keluarga Namikaze dan Sasuke berhak mendapat kesempatan kedua dari Naruto. Gadis lugu...