II. Healing Heart

176 21 2
                                    

Semoga tidak ada yang typo.

Kim Yewon sudah menggenggam seikat bunga mawar untuk ditaruh kembali di atas nisan bertuliskan nama yang kini hanya tinggal kenangan.

Tubuhnya merendah dan berjongkok, dengan suara tangisan yang nyaris terdengar pelan. Kim Yewon, dia tidak mungkin absen mengunjungi tempat ini.

"Yoon, bagaimana jika akhirnya aku tidak bisa mencintaimu?"

"Tidak apa. Cintaku saja, cukup untuk kita berdua."

-How to be Your Girlfriend?-

[ ]

Ingat pada masa itu, Yewon kembali menyesali dirinya sendiri. Kesalahan besar yang terlambat ia sadari berakhir dengan sebuah senyum tak berdaya.

Hatinya begitu perih mengingat masa lalu itu lagi. Namun, dari sini Yewon dapat belajar menerima semua dengan berlapang dada. Meskipun perasaannya sempat teriris sedikit demi sedikit, namun lambat laun semakin membuatnya kacau.

Baik tubuhnya, pikirannya, maupun hatinya. Tapi, bagaimana hubungannya dengan sosok pria yang bernama Kim Namjoon itu?
.

.

.

.

.

.

.

"Kau tahu, Yoon? Waktu berjalan begitu cepat. Umurku kini sudah memasuki dua puluh empat tahun. Cepat sekali ya? Padahal, seingatku dulu kau masih suka mengirimkan seikat mawar setiap pagi."

Yewon mengeluarkan koleksi yang sempat ia kumpulkan, pemberian dari Yoongi waktu itu. Kemudian, ia menaruhnya diatas nisan. Walupun kelopak itu sudah layu dan akhirnya hilang satu per satu.

Terkadang, Yewon sampai tak ingin membuang tangkainya jika kelopaknya sudah habis semua. Karena ia tau, itulah satu-satunya kenangan dari pria itu sampai saat ini.

"Yoon, tiga bulan lagi aku akan menikah dengan Namjoon. Aku tau, meskipun sebenarnya aku harus mencintainya setulus hati, tetapi pikiranku belum sepenuhnya melupakanmu, Yoon. Apa yang harus aku lakukan?"

Dia masih menyeka air matanya. Sesekali menahan isakan yang perlahan terdengar jelas, "Andai ku tau semuanya akan terjadi seperti ini, aku tidak akan berhenti mencintaimu seperti saat itu, Yoon. Aku tetap bertahan atas perasaanku, seperti saat pertama kali aku bertemu denganmu."

"Bisa tidak, sekali saja semua yang pernah ku mimpikan menjadi kenyataan? Aku ingin bertemu denganmu, Yoon. Apa aku harus ikut kesana agar bisa bersamamu? Hiks.. Hiks.. Yoon, aku rindu."

Tangisnya berhenti ketika ponselnya berbunyi. Mau tidak mau, Yewon berusaha terdengar baik-baik saja saat tau nama yang tertera disana adalah kekasihnya.

"Kau dimana?"

"Pemakaman"

"Sudah makan?"

"Belum"


"Kenapa belum? Mau makan denganku? Nanti ku jemput kesana, ne?"

"Sibuk tidak?"

"Tidak terlalu"

"Ya sudah, aku tunggu disini"

"Jangan kemana-mana"

"Hm"

___ *** ___

How to be Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang