VII. Starry Sky

75 11 2
                                    

Semoga tidak ada yang typo.

+

Tidak peduli jika tubuhnya basah karena peluh yang terus bercucuran. Bahkan, bentuk punggung dan otot-ototnya terekspos jelas karena kaus tipis berwarna putih yang lembab. Tidak salah jika Jeon Jungkook menjadi pusat perhatian oleh setiap gadis-gadis yang dilewatinya.

Tubuh kekar dan gagah, pinggang yang ramping serta dada lebar pun termasuk kharisma yang Jeon Jungkook miliki. Semakin dewasa, pria ini semakin tampan dan seksi.

Well, sekarang dia tidak peduli lagi kalau saja para gadis mata keranjang itu masih memperhatikannya dengan tatapan nakal. Yang terpenting sekarang adalah noona-nya.

Dia sudah berjanji untuk mengajak Kim Yewon menunggu kedatangannya di sebuah halte dekat rumah. Meskipun tadi hampir saja ketahuan sang ibu, justru tak membuat Jungkook menyerah. Itu dianggap sebuah tantangan baginya, dan Jungkook menyukai tantangan.

Sudah sampai, Jungkook langsung menemukan seseorang yang ia cari-cari sedari tadi. Gadis itu tengah duduk sendirian seraya mengusap-usap tubuhnya yang kedinginan. Celingak-cekinguk seperti orang bodoh tanpa tau tujuan. Tak mau menunggu lama, Jungkook segera menghampirinya.

"Wah, kau bahkan terlihat seperti gadis yang sedang kesepian." Gadis itu terkejut dan menoleh ke belakang.

Jungkook terkekeh. Wajahnya kelewat menyebalkan, "Astaga, Kook! Kau mengagetkan aku tau."

"Maaf, noona. Habisnya noona lucu. Inginnya Kookie meledek noona saja."

Kim Yewon memutar bola matanya, "Whatever, Kook!"

"... Sekarang ingin noona ajak jalan-jalan tidak?"

Senyumnya merekah. Memperlihatkan gigi kelinci yang imut, "Tentu saja ingin! Sudah kabur diam-diam, masa tidak jadi ikut noona?"

"Kau benar-benar kabur dari ibumu?"

Jungkook terkekeh dan mengangguk tanpa merasa bersalah disini. Membuat Yewon muak dengan sikap keras kepalanya. Lagian, sudah dibilang harus izin baik-baik tapi tetap saja bukan Jeon Jungkook kalau sudah dilarang mau berhenti.

"Habisnya ibu tidak akan mengizinkan. Aku 'kan hanya ingin temani noona." Ujarnya merengek. Uh, membuat Kim Yewon semakin gemas dan ingin mencubit pipi gembulnya.

Tangannya beralih mengusak pucuk kepala pria itu, "Astaga, iya.. iya kau ikut noona." Sahut Yewon mengakhiri pembicaraan mereka. Tanpa menunggu lama, bus datang dan mereka pergi ke tempat tujuan.
.

.

.

.

.

.

.

Mereka duduk bersebelahan dengan situasi yang canggung. Baik Jungkook ataupun Yewon masih enggan membuka suara dan hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Yewon duduk di dekat kaca, hanya memandangi jalanan yang makin sepi. Sedangkan Jungkook dari tadi hanya memainkan jari-jarinya. Sesekali pria itu menoleh pada sang gadis. Namun, tak kunjung ada respon dari Yewon.

Tak lama kemudian pria itu kembali menunduk, memandangi ujung tali sepatunya. Dia benar-benar tidak tau apa yang harus dibicarakan untuk menghilangkan kecanggungan ini.


"Ehm, noona?"

Yewon menoleh dengan bola mata yang membulat, "Ya?"

"... Kau memikirkan sesuatu?" Tanya gadis itu lagi.

How to be Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang